BEGIN WITH THE END IN
MIND
tulisan perantau
untuk para perantau muda
PENGANTAR
BATAM, Pulau Industri
Kalau Jakarta
dikenal dengan kota yang tidak pernah tidur, maka Batam disebut dengan Pulau
yang tidak pernah terlelap. Kalau Jakarta dikenal sebagai ibu kota yang kejam
melebihi ibu tiri, maka Batam disebut sebagai pulau yang tidak mengenal
perasaan.
Sebenarnya
julukan itu tidak benar seutuhnya. Karena jika kita melihat di Buser atau di
Patroli, acara TV yang berkutat dibidang kriminal, tindak tanduk penjahat ada
dimana-mana menyebar merata di seluruh pelosok negeri.
Di Indonesia,
terdapat beberapa kota Industri diantaranya adalah Jakarta, Surabaya dan Batam.
Jika kamu adalah orang yang bertipe pekerja keras, maka Batam adalah pulau yang
cocok untuk kamu singgahi. Tipe workaholic
akan betah tinggal disini. Karena perhitungan gaji yang fair mengikuti perhitungan pemerintah, 20 hari kerja kita
berpusing-pusing dengan pekerjaan dan sebagai ganjarannya di akhir bulan kita
dapat tersenyum-senyum melihat slip gaji kita.
Namun terlalu
naif, jika kita membicarakan hal tersebut.
Batam memiliki
beberapa kawasan industri, diantaranya yang terbesar adalah Kawasan Industri
Batam Center, Kawasan Industri Panbil, dan Kawasan Industri Mukakuning.
Rata-rata perusahaan yang ada adalah anak perusahaan dari perusahaan yang ada
di luar negeri. Seperti Jepang dan Singapura. Jadi untuk kesini, kamu harus
bisa berbahasa Inggris.
Namun jangan
berkecil hati dulu, karena penulis yakin, kemampuan berbahasa Inggris arek ITS
belum bisa dibanggakan. Namun jangan khawatir, perbaiki mulai saat ini juga.
Terutama vocabulary, karena yang
menjadi lawan bicara kita adalah orang Jepang, orang Singapura dan orang India,
yang notabene bahasa Inggris mereka bukan bahasa Ibu.
Asal kita
ngomong mereka ngerti, mereka ngomong kita juga ngerti, thats all.
Kemampuan
Teknis
Agar bahasa
Inggris ada improve, selain belajar
di UPT atau di lembaga bahasa Inggris swasta yang lebih bonafit, gunakan juga
media yang lain. Tidak susah. Saat menonton film barat, jangan hanya membaca
text doank, tapi sekali-kali dengerin para aktor atau aktris bicara
kemudian coba kalian terjemahkan.
Atau saat
kalian melantunkan lagu barat di kamar mandi, dikit-dikit kalian resapi arti dari liriknya. Atau yang lebih
efektif lagi adalah, ngobrollah
dengan teman kamu dkampus dengan bahasa Inggris. Sangat sepakat sekali, kalau
diadakan English Day seperti yang diterapkan oleh Laboratorium Sistem
Manufaktur atau Lab lainnya. Karena dengan komunikasi 2 arah akan bakal efektif
untuk memperbaiki bahasa Inggrismu.
Perbaiki
sekarang kemampuan bahasa Inggrismu, karena lawan bersaing kita bukan teman
kuliah kita, bukan orang Indonesia saja, tapi orang luar negeri. Tanpa bahasa
Inggris, sama saja kamu maju perang tanpa membawa senjata, bisa-bisa mati
konyol.
Selain
kemampuan berbahasa Inggris, pastinya harus dibarengi dengan teori-teori yang
mendukung didunia kerja. Untuk mendapat teori-teori pendukung tersebut sudah
sangat cukup kamu dapatkan di bangku
kuliah sesuai dengan mata kuliah dan kurikulum yang telah diramu oleh para
dosen TI ITS. Tentunya jangan kamu terima mentah-mentah, tapi perlu kamu
kembangkan di Lab-Lab yang telah ada dikampus.
Ada
selentingan bahwa didunia kerja teori-teori yang kita pelajari di kampus tidak
digunakan sama sekali. Hal itu tidaklah benar. Juga tidak sepenuhnya salah.
Karena sebenarnya didunia kerja juga diterapkan teori-teori tersebut, tentunya
dengan sedikit penyesuaian disana-sini, atau yang biasa disebut dengan teori
terapan. Jadi jangan tidak belajar.
Jangan sampai
saat kamu wisuda nanti, kamu tidak mengerti tidak paham, apa sebenarnya Teknik
Industri, apa sebenarnya yang saya pelajari selama kuliah dari semester ke
semester. Tanyalah dirimu sendiri dan jawablah dengan baik, sebelum orang lain
bertanya kepadamu.
Karena penulis
mengalami sendiri, yang dipelajari di Teknik Industri sangat banyak sekali.
Ibaratkan pendekar, kamu mempunyai banyak senjata seperti pedang, panah, golok,
kapak, ruyung, tongkat dan keris. Tapi kamu tidak dapat menggunakan salah
satunya saja dengan baik.
Soft
Skill
Selain belajar
formal untuk mendapatkan ilmu teori, ada lagi yang tak kalah penting. Yaitu soft skill.
Yang bisa kamu dapatkan jika kamu berinteraksi dengan orang lain. Dan wadah
yang sesuai untuk mengasah soft skill adalah organisasi. Organisasi apa
saja, baik itu HMTI, MSI, Lab atau UKM.
Mengapa soft skill itu perlu dan penting. soft skill ada beberapa, diantaranya
adalah leadership dan comunication skill. Karena tingkat
pendidikan kita adalah strata satu (S1) maka didunia kerja kita akan memimpin
suatu tim yang pada umumnya tingkat pendidikan mereka adalah SMA, yang mana
pemahaman mereka akan berbeda sama sekali dengan teman kita yang sama-sama
mengenyam bangku kuliah.
Maka tidak
lucu kalau kita saat akan memberikan instruksi kepada anak buah kita, kita
tidak dapat menjelaskan dengan tenang dan jelas. Karena kita telah grogi
duluan. Karena kita tidak pede.
Akan mudazir
kalau kita punya segudang ide, tapi tidak pernah terwujud, karena anak buah
kita sebagai tim tidak bekerja dengan efektif dan efisien sesuai dengan yang
kita mau, sesuai dengan yang kita inginkan.
Kemampuan ini
akan efektif jika kita asah. Selain dengan organisasi, kita manfaatkan media
lain, semisal saat kuliah, kita ada yang tidak jelas. Cobalah mengacungkan
tangan, lalu bertanya.
Dengan
bertanya, kita telah belajar memupuk 2 hal. Keberanian dan komunikasi.
Keberanian, karena kita telah mengalahkan rasa takut dan malu terhadap forum,
bahwa kita tidak paham. Berani menepis dicap bodoh. Dan dengan bertanya, kita
belajar menata ucapan kita secara diplomatis mungkin, sehingga pertanyaan yang
kita ajukan bukan merupakan pertanyaan bodoh, tapi merupakan pertanyaan yang
cedas.
Begin
With The End In Mind
Dari tulisan
yang singkat ini, penulis tidak akan mengajak pembaca harus bagaimana, harus
melakukan apa. Pembaca dipersilahkan mengambil sikap sendiri.
Namun yang
perlu digaris bawahi adalah, saat kamu memulai sesuatu kegiatan atau aktivitas
apapun selalu iringi dengan kejelasan hasil apa yang akan dan yang ingin kamu
capai.
Jangan sampai
kamu saat wisuda nanti tidak mengetahui kemampuanmu sendiri, atau yang lebih
parah kamu tidak mempunyai kemampuan! Sungguh parah. Jangan sampai kamu merasa
menyesal dan kecewa karena saat kuliah tidak menggunakan waktu dengan baik.
Sah-sah saja
kalau kita meluangkan waktu kita untuk bermain, untuk nongkrong, untuk pacaran.
Untuk refreshing melepas penatnya beban. Tapi tidak wajar jika waktu refreshing
melebihi waktu dari belajar itu sendiri.
Batam, 22 November 2005
Taufan Yanuar
(Penulis merupakan mantan mahasiswa angkatan 2000. Pernah mengenyam magang
di Astra Otoparts Jakarta selama 6 bulan dan sekarang menjadi buruh di PT
Toshiba TEC Batam. Selama kuliah penulis aktif di HMTI sebagai Kabiro
Kesekretariatan dan Kadep PPA)