Oleh Savage Garden
Maybe it's intuition
But some things you just don't question
Like in your eyes, I see my future in an instant
And there it goes,
I think I found my best friend
I know that it might sound
More than a little crazy
But I believe
I knew I loved you before I met you
I think I dreamed you into life
I knew I loved you before I met you
I have been waiting all my life
There's just no rhyme or reason
Only the sense of completion
And in your eyes, I see
The missing pieces I'm searching for
I think I've found my way home
I know that it might sound
More than a little crazy
But I believe
I knew I loved you before I met you
I think I dreamed you into life
I knew I loved you before I met you
I have been waiting all my life
A thousand angels dance around you
I am complete now that I've found you
I knew I loved you before I met you
I think I dreamed you into life
I knew I loved you before I met you
I have been waiting all my life
I knew I loved you before I met you
I think I dreamed you into life
I knew I loved you before I met you
I have been waiting all my life
“Whatever we possess becomes of double value when we have the opportunity of sharing it with others"
Thursday, February 16, 2006
I Knew I Loved You
Friday, February 3, 2006
Seven Habits
to be more effective people
diketik ulang berdasarkan catatan dari tanggal 3 Februari 2004
Pemikiran - Tindakan - Kebiasan (plus Paradigma) - Watak - Nasib
Sharing mengenai Seven Habits to be more effective people pertama kali aku dapatkan salah satu dosen Fakultas Teknik Industri di kampus ITS saat menjelang wisuda. Pelajaran dengan format seminar ini sangat banyak membantu aku saat lepas wisuda menjadi bekal saat bekerja pertama kali di perusahaan.
Berikut aku share juga agar ilmu yang aku dapat bisa berguna. Ke-7 kebiasaan tersebut adalah sebagai berikut
A. Ketergantungan (Dependent) :
Private victory
1. Be Proactive
2. Begin With The End in Mind
3. Put First Thing First
B. Kemandirian (Independent)
Public victory
4. Think Win-Win
5. Seek First to Understand then to be Understood
6. Synergize
C. Saling tergantung (Interpendent)
7. Sharpen the Saw
Teori SEVEN HABITS To Be More Effective People merupakan buah pikiran dari Stephen Covey dalam bukunya yang berjudul sama "The 7 Habits of Highly Effective People".
Yang membedakan orang-orang yang sangat efektif dengan orang yang tidak produktif adalah bukan pada apa yang mereka miliki, tetapi pada kebiasaan-kebiasaannya. Watak seseorang terbentuk dari kebiasaan-kebiasaannya. Di alam bawah sadar, kebiasaan-kebiasaan itu membentuk dan mengubah watak seseorang. Dan ternyata kebiasaan-kebiasaan itu bisa diubah, asal kita mau walaupun membutuhkan waktu.
Taburlah pemikiran, maka Anda akan menuai tindakan.
Taburlah tindakan, maka Anda akan menuai kebiasaan.
Taburlah kebiasaan, maka Anda akan menuai watak.
Taburlah watak, maka Anda akan menuai nasib Anda.
Kebiasaan itu sendiri terjadi karena adanya paradigma. Yang dimaksud paradigma adalah sudut pandang atau kerangka yang terbentuk oleh pengalaman hidup, pendidikan maupun latar belakang kita.
Paradigma inilah yang menentukan bagaimana kita memandang dan mengartikan dunia ini, dan dengan demikian menentukan bagaimana kita bereaksi dan bersikap terhadapnya. Sebagai contoh mula-mula astronom Mesir, Ptolemy mengatakan bahwa bumi adalah pusat jagat raya. Tapi kemudian Copernicus menyebabkan perubahan paradigma, ketika dia membuktikan bahwa sebenarnya mataharilah pusat dari jagad raya.
Pengertian akan konsep paradigma ini membuat orang belajar mengerti bagaimana orang lain memandang persoalan yang sama dengan kacamata yang berbeda. Pengertian tentang paradigma ini juga dapat menghindarkan orang dari sikap merasa dirinya sebagai korban lingkungan atau orang lain, sehingga seringkali melakukan "blaming others" (menyalahkan orang lain), karena menganggap dunialah yang salah kalau sesuatu itu tidak sesuai dengan harapannya.
Selanjutnya Stephen Covey menjelaskan bahwa di dunia ini ada hukum alam untuk kematangan. Seorang bayi berkembang dari ketergantungan pada orang tuanya menjadi mandiri sebelum akhirnya mencapai kamatangan pemahaman akan saling ketergantungan dengan orang lain di sekitarnya. Ekosistem alam tercermin dalam ketergantungan kolektif dari masing-masing warga masyarakat, satu terhadap yang lain.
Ketergantungan seorang bayi paradigmanya adalah "Engkau" (engkau merawatku, kalau ada yang salah, itu salahmu), sedangkan pada kemandirian remaja adalah "Aku" (ini pilihanku, aku akan mengerjakannya sendiri). Dan dalam tahap saling tergantung, orang dewasa adalah "Kita" (kita bisa bekerja sama, sebaiknya kita bersatu)
--------
Dalam proses kematangan seseorang dari tahap ketergantungan (dependent) menjadi kemandirian (independent) dan kemudian saling tergantung (interdependent) ada kebiasaan-kebiasaan yang perlu dikuasai supaya seseorang bisa menjadi sangat efektif.
Stephen Covey menyatakan bahwa adanya 7 kebiasaan yang perlu dimiliki. 3 diantaranya berkaitan dengan penguasaan diri, yaitu:
1. Be Proactive (Jadilah pro-aktif)
2. Begin with the End in Mind (Merujuk pada tujuan akhir)
3. Put First Thing First (Dahulukan yang utama)
Kalau kita dapat menguasai ketiga kebiasaan ini, maka kita akan mengalami apa yang disebut "Private Victory" (Kemenangan Pribadi) dan kita boleh dikatakan telah mencapai tahap kemandirian (independent).
Setelah mandiri ini, kita dapat meraih "Public Victory" (kemenangan publik) dengan menguasai 3 kebiasaan selanjutnya, yaitu
4. Think Win-Win (Berpikir menang-menang)
5. Seek First to Understand then to be Understood (Berusaha mengerti terlebih dahulu, baru dimengerti)
6. Synergize (Wujudkan sinergi)
Proses ini tidak bisa dibalik, sebagaimana kita tidak mungkin panen sebelum menanam. Jadi prosesnya berlangsung dari dalam keluar (inside out), yaitu memulai dari diri sendiri (Ibda bin nafsi - Rasulullah SAW) baru dengan orang lain.
Dan kemudian kebiasaan terakhir
7. Sharpen the Saw (asahlah gergaji) adalah kebisaan untuk selalu melakukan pengembangan diri.
paradigma : sudut pandang yang terbentuk oleh pendidikan, latar belakang dan pengalaman hidup kita
diketik ulang berdasarkan catatan dari tanggal 3 Februari 2004
Pemikiran - Tindakan - Kebiasan (plus Paradigma) - Watak - Nasib
Sharing mengenai Seven Habits to be more effective people pertama kali aku dapatkan salah satu dosen Fakultas Teknik Industri di kampus ITS saat menjelang wisuda. Pelajaran dengan format seminar ini sangat banyak membantu aku saat lepas wisuda menjadi bekal saat bekerja pertama kali di perusahaan.
Berikut aku share juga agar ilmu yang aku dapat bisa berguna. Ke-7 kebiasaan tersebut adalah sebagai berikut
A. Ketergantungan (Dependent) :
Private victory
1. Be Proactive
2. Begin With The End in Mind
3. Put First Thing First
B. Kemandirian (Independent)
Public victory
4. Think Win-Win
5. Seek First to Understand then to be Understood
6. Synergize
C. Saling tergantung (Interpendent)
7. Sharpen the Saw
Teori SEVEN HABITS To Be More Effective People merupakan buah pikiran dari Stephen Covey dalam bukunya yang berjudul sama "The 7 Habits of Highly Effective People".
Yang membedakan orang-orang yang sangat efektif dengan orang yang tidak produktif adalah bukan pada apa yang mereka miliki, tetapi pada kebiasaan-kebiasaannya. Watak seseorang terbentuk dari kebiasaan-kebiasaannya. Di alam bawah sadar, kebiasaan-kebiasaan itu membentuk dan mengubah watak seseorang. Dan ternyata kebiasaan-kebiasaan itu bisa diubah, asal kita mau walaupun membutuhkan waktu.
Taburlah pemikiran, maka Anda akan menuai tindakan.
Taburlah tindakan, maka Anda akan menuai kebiasaan.
Taburlah kebiasaan, maka Anda akan menuai watak.
Taburlah watak, maka Anda akan menuai nasib Anda.
Kebiasaan itu sendiri terjadi karena adanya paradigma. Yang dimaksud paradigma adalah sudut pandang atau kerangka yang terbentuk oleh pengalaman hidup, pendidikan maupun latar belakang kita.
Paradigma inilah yang menentukan bagaimana kita memandang dan mengartikan dunia ini, dan dengan demikian menentukan bagaimana kita bereaksi dan bersikap terhadapnya. Sebagai contoh mula-mula astronom Mesir, Ptolemy mengatakan bahwa bumi adalah pusat jagat raya. Tapi kemudian Copernicus menyebabkan perubahan paradigma, ketika dia membuktikan bahwa sebenarnya mataharilah pusat dari jagad raya.
Pengertian akan konsep paradigma ini membuat orang belajar mengerti bagaimana orang lain memandang persoalan yang sama dengan kacamata yang berbeda. Pengertian tentang paradigma ini juga dapat menghindarkan orang dari sikap merasa dirinya sebagai korban lingkungan atau orang lain, sehingga seringkali melakukan "blaming others" (menyalahkan orang lain), karena menganggap dunialah yang salah kalau sesuatu itu tidak sesuai dengan harapannya.
Selanjutnya Stephen Covey menjelaskan bahwa di dunia ini ada hukum alam untuk kematangan. Seorang bayi berkembang dari ketergantungan pada orang tuanya menjadi mandiri sebelum akhirnya mencapai kamatangan pemahaman akan saling ketergantungan dengan orang lain di sekitarnya. Ekosistem alam tercermin dalam ketergantungan kolektif dari masing-masing warga masyarakat, satu terhadap yang lain.
Ketergantungan seorang bayi paradigmanya adalah "Engkau" (engkau merawatku, kalau ada yang salah, itu salahmu), sedangkan pada kemandirian remaja adalah "Aku" (ini pilihanku, aku akan mengerjakannya sendiri). Dan dalam tahap saling tergantung, orang dewasa adalah "Kita" (kita bisa bekerja sama, sebaiknya kita bersatu)
--------
Dalam proses kematangan seseorang dari tahap ketergantungan (dependent) menjadi kemandirian (independent) dan kemudian saling tergantung (interdependent) ada kebiasaan-kebiasaan yang perlu dikuasai supaya seseorang bisa menjadi sangat efektif.
Stephen Covey menyatakan bahwa adanya 7 kebiasaan yang perlu dimiliki. 3 diantaranya berkaitan dengan penguasaan diri, yaitu:
1. Be Proactive (Jadilah pro-aktif)
2. Begin with the End in Mind (Merujuk pada tujuan akhir)
3. Put First Thing First (Dahulukan yang utama)
Kalau kita dapat menguasai ketiga kebiasaan ini, maka kita akan mengalami apa yang disebut "Private Victory" (Kemenangan Pribadi) dan kita boleh dikatakan telah mencapai tahap kemandirian (independent).
Setelah mandiri ini, kita dapat meraih "Public Victory" (kemenangan publik) dengan menguasai 3 kebiasaan selanjutnya, yaitu
4. Think Win-Win (Berpikir menang-menang)
5. Seek First to Understand then to be Understood (Berusaha mengerti terlebih dahulu, baru dimengerti)
6. Synergize (Wujudkan sinergi)
Proses ini tidak bisa dibalik, sebagaimana kita tidak mungkin panen sebelum menanam. Jadi prosesnya berlangsung dari dalam keluar (inside out), yaitu memulai dari diri sendiri (Ibda bin nafsi - Rasulullah SAW) baru dengan orang lain.
Dan kemudian kebiasaan terakhir
7. Sharpen the Saw (asahlah gergaji) adalah kebisaan untuk selalu melakukan pengembangan diri.
Subscribe to:
Posts (Atom)
Related Posts
-
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk atau GoTo akhir-akhir ini ramai dan sering diperbincangkan di media massa. Hal ini dikarenakan GoTo akan mengelu...
-
Biasanya, saat mencetak dengan menggunakan Printer Epson terjadi error sehingga mengharuskan Reset Printer Epson secara Manual . Indikasi a...
-
Kebun Binatang Surabaya (KBS) atau lebih terkenal dengan Bonbin adalah kebun binatang yang terletak di kota Surabaya pernah menjadi kebun...
-
Sebelumnya dalam tubuh manusia ada 3 hal yaitu Olah Raga, Olah Jiwa dan Olah Hati yang perlu diperhatikan dan diseimbangkan. Namun ada 1 ha...
-
Apa arti 'pros and cons' ? Dalam kamus, pros and cons mempunyai arti : the favorable and the unfavorable factors or reason...