Artikel
Ada Apa dengan Cinta? ini ditulis pada 7 Februari 2012 setelah 10 tahun film
Ada Apa dengan Cinta? ditayangkan, yaitu tepatnya pada tanggal 7 Februari 2002, saat itu merupakan 3.5 bulan aku dan pacarku (status saat itu adalah pacar, status saat ini adalah istri). Saat itu aku nonton
Ada Apa dengan Cinta? di Galaxy Mall Surabaya. Bisa dibilang ini merupakan film Indonesia pertama yang aku tonton bersama pacarku.
Film
Ada Apa dengan Cinta? menandai kebangkitan kembali dunia perfilman Indonesia. Sehingga generasi 90-an yang menonton film ini pasti sangat mengena dihati hingga kapan pun. Dikarenakan ceritanya yang sederhana untuk dilihat dan simple untuk diikuti.
Tidak rumit dan kompleks seperti sinetron yang ada di TV. Sehingga film
Ada Apa dengan Cinta?merupakan bentuk tontonan yang segar bagi pemirsa terutama bagi penikmat film di Indonesia.
Cerita
Ada Apa dengan Cinta? cukup bersahaja yaitu cinta anak SMA yang bernama cinta yang galau dan bimbang terhadap sosok Rangga. Rangga adalah tipe laki-laki pendiam, penyendiri dan "dingin".
Pertemuan mereka berawal dari sepucuk puisi dari Rangga
TENTANG SESEORANG
Kulari ke hutan kemudian teriakku
Kulari ke pantai kemudian menyanyiku
Sepi.. sepi.. dan sendiri aku benci
Aku mau bingar.. aku mau di pasar
Bosan aku dengan penat
Dan enyah saja kau pekat
Seperti berjelaga jika kusendiri
Pecahkan saja gelasnya biar ramai...
Biar mengaduh sampai gaduh..
Ada malaikat menyulam
Jarring laba laba belang di tembok
Keraton putih
Kenapa tak goyangkan saja..
Loncengnya..
Biar terdera
Atau aku harus lari ke pantai
Belok ke hutan
Selain Rangga, Cinta pun jago bikin puisi. Berbeda 180% dengan isi tema pusis Rangga yang berkutat pada jati diri, puisi Cinta bertemakan keseruan serta keceriaan kehidupan sehari-hari Cinta dan teman-temannya.
AKU INGIN BERSAMA SELAMANYA
Satu nafas terhembus adalah kata
Angan, debur, dan emosi tercampur
Dalam jubah terpautan
Tangan kita terikat... bibir kita menyatu
Maka setiap apa yang terucap
Adalah sabda pandita ratu
Di luar itu pasir
Di luar itu debu
Hanya pasir meniup saja lalu hilang
Terbang tak ada
Tapi kita tetap menari
Tarian cuma kita yang tahu
Jiwa ini adalah tandu
Duduk saja... maka akan kita bawa semua
Karena kita adalah satu
Ditengah cerita terjadi konflik antara Cinta dan Rangga beserta teman-temannya. Hingga diakhir cerita Rangga berencana pindah sekolah ke New York, Amerika Serikat. Diberikanlah puisi yang berada di halaman terakhir dari buku catatannya
ADA APA DENGAN CINTA?
Perempuan datang atas nama Cinta
Bunda pergi karena Cinta
Digenangi air racun jingga adalah wajahmu
Seperti bulan lelap tidur di hatimu
Yang berdinding kelam dan kedinginan
Ada apa dengannya ?
Meninggalkan hati untuk dicaci
Lalu sekali ini aku lihat karya surga
Dari mata seorang hawa
Ada apa dengan Cinta ?
Tapi aku pasti akan kembali
Dalam satu purnama
Untuk mempertanyakan kembali cintanya
Bukan untuknya bukan untuk siapa
Tapi untukku…
Karena aku ingin kamu