Mongol dianggap barbar dan liar. Mereka mendominasi daerah Eropa dan Asia dan paling terkenal dengan pasukan berkuda yg di pimpin oleh salah satu komandan militer besar dunia, Ghenghis Khan. Mereka sangat disiplin dan mahir dalam menggunakan busur dan panah diatas punggung kuda. Mereka menggunakan busur komposit yang bisa menembus melalui baju besi dan juga cukup mahir dengan tombak dan pedang. Mereka ahli perang psikologis dan intimidasi, dan membangun salah satu imperium terbesar di dunia yang pernah ada.
Ghengis Khan adalah pendiri Kekaisaran Mongolia, terbesar dalam sejarah kerajaan disekitarnya. Kekaisaran Mongolia yang diduduki menjadi menjadi pusat Asia. Ini dicapai melalui penyatuan banyak suku melalui konfederasi di timur laut Asia dan sebagian besar wilayah di Cina dan seluruh Asia. Kekaisaran Mongolia memasukkan Eurasia termasuk yang paling besar dan bagian dari Eropa Timur, Asia Tengah dan Timur Tengah. Ghengis Khan berhasil menaklukan dinasti Xia di barat dan dinasti Jin serta Kekaisaran Khwarezmid baik melalui taktik militer dan intelijen.
Pada era (1209 1121) – Ghenghis Khan (1167-1227), dinobatkan sebagai “kaisar dari semua kaisar,” dan tentara pasukan berkuda Mongol sengit, yang dikenal sebagai “Golden Horde,” menaklukkan dua pertiga dunia. Mongol adalah tentara, yang bergerak cepat kavaleri berbasis naik kuda poni yang kokoh kecil. Mereka tinggal di pelana mereka untuk jangka waktu yang panjang, kadang-kadang hari tanpa pernah turun dari pelana kudanya. Mereka memiliki sedikit kesempatan untuk berhenti dan membuat api untuk makan mereka.
Mongolia dengan kuda poninya menumbangkan Great Empire of China yg saat itu sudah menguasai teknologi yg disebut bom, walau sederhana, tapi ini cukup untuk membakar belasan orang dalam waktu singkat, menyebarkan ketakutan pada Holy Empire of Rome yg saat itu ditakuti para kerajaan besar.
Kuda yang ditunggangi oleh Ghenghis Khan adalah kuda yang dikenal memiliki daya tahan kecepatan dan keringat dari cairan darah seperti seperti gallops.
Dimana kuda tersebut merupakan mirip yang digunakan oleh Kaisar Wudi. Kaisar Wudi dikenal karena telah membuka Silk Road atau Jalur Sutra, sebuah jalur perdagangan kuno yang menghubungkan Asia dan Eropa.
Benar adanya bahwasanya Ghenghis Khan menaklukkan dunia bukan dengan kuda yang gagah seperti yang kita lihat di televisi, namun hanya dengan menggunakan kuda poni. Bagaimana bisa? Dikarenakan kuda poni meski kecil namun terkenal lincah, dan satu lagi rahasianya adalah berhubungan dengan logistik.
Jika menggunakan kuda yang tinggi besar maka pasukan berkuda Ghenghis Khan akan membutuhkan pasokan sumber pakan yang banyak, tentunya hal tersebut dapat mempengaruhi ke-efektif-an dan ke-efisien-nan dari pasukan Ghenghis Khan.
Sedangkan dengan menggunakan kuda poni maka Ghenghis Khan hanya membutuhkan lebih sedikit pasokan sumber makanan bagi kuda dan juga tidak perlu membawa terlalu banyak ransum dibandingkan dengan kuda yang tinggi besar.
Kuda itu diidentifikasi sebagai Akhal-Teke, salah satu keturunan kuda tertua di dunia dan paling unik. Dalam catatan Cina, Kaisar Wudi menulis bahwa kuda tersebut berkembang biak. Dalam sebuah puisi ia menulis tentang -Akhal Teke, merupakan “kuda surga.”
Mangudai merupakan prajurit pemanah berkuda yang muncul dalam sejarah dunia setelah penyatuan Mongol oleh Ghenghis Khan. Kavaleri mongol mungkin merupakan salah satu tolak ukur peperangan modern yang mementingkan penggunaan manuver dan mobilitas pasukan untuk mengalahkan pasukan musuh. Bukan hanya taktik perang yang sangat dinamis, pasukan mongol juga terkenal akan kebengisan dan kebrutalannya yang tidak pernah memberi ampun bagi musuh yang melawan penaklukan mereka.
Salah satu reputasi yang pernah dibuat adalah ketika Hulagu Khan menaklukan Baghdad yang merupakan ibu kota kekhalifahan Abbasiyah saat itu. Baghdad yang mungkin pada saat itu merupakan kota termaju di dunia, luluh lantak dan tak pernah lagi mencapai keadaan yang sama pasca penaklukan Mongol kala itu. Berbeda dengan kavaleri pada umumnya, Kavaleri Mongol bersenjatakan busur dan panahnya. Semenjak kecil mereka sudah dilatih untuk memanah dari atas kuda dengan tingkat dan kecepatan yang mengagumkan.
Hal ini terbukti efektif untuk melemahkan infantri musuh yang tidak mungkin menyaingi mobilitas dan kecepatan kavaleri mongol yang sangat cepat dalam mengubah arah serangan dan penyerbuan. Penaklukan hampir seluruh asia, Eropa timur dan timur tengah merupakan bukti konkrit betapa tangguhnya pasukan mongol pada masa kejayaannya.
Diolah dari berbagai sumber.
@taufanyanuar
No comments:
Post a Comment