Anak anda terkena Sinusitis. Jangan panik dan bingung. Akan saya share pengalaman anak pertama saya yang terkena sinusitis. Saya akan cerita sesuai kronologi kejadian secara urut.
Awal mulanya Rafa, putra pertama saya, mengalami flu dan pilek. Penyakit yang sering terjadi terutama untuk anak-anak. Namun kemudian tidak sampai 1 minggu sembuh seperti sedia kala.
Dikarenakan sudah agak sembuh, maka saat ada extrakurikuler renang rutin tiap bulan yang diadakan oleh TK tempat anak saya sekolah, saya ijinkan.
Selang beberapa hari kemudian, akhir pekan hari Sabtu dan Minggu, Rafa berkunjung dan menginap di rumah kakek dan neneknya. Disana dibelikan snack makanan ringan yang dibeli di minimarket. Seperti chiki gitulah. Dan kemudian batuk-batuk.
Batuknya ini tidak seperti sakit batuk biasanya, karena tidak menular pada adiknya dan anggota keluarga yang lain. Suaranya batuk tidak uhuk-uhuk seperti penyakit batuk pada umumnya tapi lebih ke grok grok.
Dan yang parah adalah saat tidur malam, sekitar pukul 12 sampai jam 2 pagi selalu terbangun dengan batuk-batuk, grok grok.
Dikarenakan sudah hampir 2 minggu tidak kunjung sembuh, akhirnya kita bawa ke dokter anak langganan. Oleh dokter Arya, nama dokter anak kami, disarankan untuk melakukan foto rontgen, karena di-hipotesa-kan atau diduga terkena Sinusitis. Apa itu sinusitis?
Lalu dokter Arya menjelaskan. Tubuh manusia itu tidaklah padat dan solid. Tapi berongga dan berlubang, lebih menyerupai sponge.
Goa yang cukup besar di area kepala ada 2, yaitu Frontal Sinus yang berada dekat dengan kening dan yang kedua adalah Maxillary Sinus yang terletak di sekitar pipi.
Nah, goa yang sehat adalah yang berisi udara. Seperti gambar di sebelah kiri.
Namun sinusitis baru merupakan hipotesa. Belum vonis. Untuk menyakinkan kita harus melakukan foto Rontgen. Lalu berdasarkan saran dokter Arya tersebut kita melakukan foto rontgen di klinik yang sudah direkomendasikan.
Dari hasil foto Rontgen ini, baru kemudian dokter Arya yakin dan mem-vonis bahwa anak saya terkena Sinusitis. Foto yang normal atau yang sehat adalah seperti dtunjukkan oleh foto sebelah kanan. Dimana goa berisi udara dan udara jika difoto maka akan berwarna hitam. Sedangkan yang sebelah kiri berisi cairan.
Untuk mengosongkan goa yang berisi cairan ini, maka harus dilakukan terapi, selain diberi obat agar goa yang berisi cairan ini tidak diisi oleh kuman penyakit.
Terapi yang diberikan ini adalah terapi diathermy berupa Short Wave Diathermy (SWD). Terapi ini menggunakan pemanasan yang pada jaringan dengan merubah energi elektromagnet menjadi energi panas. Fungsi terapi diathermy ini untuk mengurangi keradangan dan memperlancar saluran sinus yang tersumbat karena pembengkakan sinus.
Terapi yang dirujuk oleh dokter harus dilakukan selama 12 kali, dengan kontrol kembali setelah 6 kali untuk dilihat perkembangannya.
sumber :
aaaai.org
drypchauhan.wordpress.com
wulansukma.wordpress.com
“Whatever we possess becomes of double value when we have the opportunity of sharing it with others"
Friday, January 11, 2013
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Related Posts
-
Biasanya, saat mencetak dengan menggunakan Printer Epson terjadi error sehingga mengharuskan Reset Printer Epson secara Manual . Indikasi a...
-
Pengolahan air limbah dapat dilakukan dengan metode Fisik, Kimia dan Biologi. Pengolahan air limbah tersebut dapat terbagi menjadi beberapa ...
-
"It's just my two cents" , atau terkadang ditulis dengan "Just my two cents" atau "My two cents" dalam ...
-
Jika pada keyboard kita mengenal tombol "Delete" dan "Backspace" untuk menghapus, maka pada kalkulator terdapat 4 tip...
-
Akan sangat susah jika kita membuat standart dengan menggunakan data kualitatif bukan data kuantitatif. Misalnya untuk mengukur kekerasan. ...
Ibu apakah saat ini sakit sinusitis anak ibu sudah sembuh
ReplyDeleteAlhamdulillah sudah sembuh
Delete