Product Development
Taufan Yanuar
Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya
7 Februari 2004
Dalam melakukan perencanaan dan
pengembangan produk, memang tidak ada cara yang baku yang terbaik yang harus
kita laksanakan. Namun terdapat beberapa langkah yang dapat kita jadikan acuan
yaitu sebagai berikut:
1. Pemilihan Produk
Produk yang akan dikembangkan dipilih yang memiliki kriteria Fast Moving, maksudnya yang keadaannya di pasar mempunyai peredaran atau perputaran yang cepat. Data ini dapat kita peroleh dari buku atau internet jika tidak ada, maka kita lakukan survey langsung ke pasar, yaitu kita bertanya langsung kepada beberapa toko yang menjual produk tersebut, sehingga nantinya kita akan tahu produk mana yang memiliki kriteria Fast Moving.
Setelah produk dipilih
dan ditentukan selanjutnya kita juga perlu tahu produk-produk serupa yang ada
pasar saat ini apa saja. Dan semua produk serupa yang ada di pasar akan kita
kelompokkan menjadi 4 jenis, yaitu:
- OE (Original Equipment), produk atau part seperti ini merupakan part
yang telah ada di benda tersebut. Misalnya muffler (atau
yang familier kita kenal sebagai knalpot), knalpot yang termasuk kategori Original
Equipment adalah knalpot yang telah terpasang di sepeda motor
tersebut.
- GP (Genuine Part), yang dimaksud dengan Genuine Part adalah
produk yang ada di pasar yang mempunyai kualitas hampir menyamai Original
Equipment. Biasanya Genuine Part ini merupakan Original
Equipment Brand.
- RP (Replacement Part), atau yang juga sering disebut sebagai After
Market. Produk yang semacam ini pada umumnya mempunyai kualitas yang
beda dengan Original Equipment.
- Alternatif Part, atau yang lebih dikenal dengan produk imitasi.
Dan biasanya kualitas dari produk ini benar-benar dibawah standart.
Kebanyakan produk yang
akan dikembangkan termasuk pada kategori 4 yaitu produk After Market.
Mengapa, karena menurut survey, hampir 85% konsumen menyukai membeli produk
yang dalam kategori After Market. Sebenarnya, idealnya prioritas kita
membuat produk yang setara dengan OE, namun pada akhirnya harga produk menjadi
mahal. Jika produk yang kita jual mahal sedangkan brand yang kita
sandang masih baru, atau kurang mendukung, maka pada akhirnya pembeli akan
kurang. Oleh karena itu produk yang dikembangkan akhirnya yang After Market,
alasannya karena selain murah sehingga kemungkinan besar dapat terjual dengan
cepat di pasar, juga dapat dibuat dengan cepat.
Selain itu juga data
yang perlu kita perhitungkan pada riset pasar ini adalah Market Share
dan Market Size. Dari data-data ini nantinya juga akan membantu kita
dalam mendukung keputusan kita.
2. Identifikasi Produk
Sebelumnya kita beli
produk yang akan kita kembangkan yang telah ada di pasaran. Kita beli beberapa
jenis produk yang dapat mewakili ketiga kategori produk. Dari masing-masing
jenis produk kita lakukan re-drawing atau penggambaran kembali.
Fungsinya adalah jelas, yaitu agar kita tahu berapa masing-masing dimensi dari
masing-masing jenis produk. Re-drawing ini biasanya cukup menggunakan
CAD software yang sederhana yaitu AutoCAD ataupun solidwork dan
pro/Engineering. Kemudian semua jenis produk tersebut kita lakukan pengujian
logam. Diantaranya yaitu:
- Uji kekerasan.
- Uji tarik.
- Uji kekasaran permukaan.
- dan lain-lain.
Manfaat setelah kita
melakukan uji-uji tersebut adalah agar kita dapat mengetahui material dari
produk, dimensi dari produk, perlakuan apa saja pada material (mulai dari
foundry, forging, heat treatment dan lainnya), kekerasan dari material berapa
dan lainnya.
3. Teknologi Aliran
Proses
Dalam mencari tahu teknologi proses apa saja yang dilakukan pada suatu produk, maka ada beberapa cara yang dapat kita lakukan, misalnya
- Aktual lapangan
Kita langsung turun ke
lapangan atau lantai produksi dari perusahaan kita sendiri. Kemudian kita
mencari proses produksi yang serupa.
- Melihat ke competitor
Kita coba menuju ke
perusahaan lain. Kemudian kita mencoba melihat proses produksinya. Setelah
tahu, lalu kita coba menirunya.
- Mencari teori dari buku atau internet
Kebanyakan teori yang
ada dibuku atau diinternet tidak dapat dipraktekkan atau digunakan langsung
100%, untuk itu kita perlu selektif dalam memilih teori yang aplikatif.
Manfaat dari langkah ini
adalah selain mengetahui aliran proses yang baik juga agar saat implementasi
nanti kita dapat mengarah proses apa yang akan kita pakai dengan berdasarkan
pertimbangan total biaya yang akan dikeluarkan, yang artinya juga akan
menentukan kita akan membuat produk dengan harga berapa. Sekaligus kita
tentukan mesin apa yang akan kita gunakan, masing-masing proses akan dilakukan inhouse
(reguler), overtime atau subkontrak. Termasuk apabila kita lakukan
sendiri atau inhouse, kita perhitungkan berapa tenaga kerja yang akan
digunakan, lay out bagaimana, berapa kapasitas dan lain sebagainya.
4. Perencanaan Biaya
Setelah material dan
proses produksi jelas, maka langkah selanjutnya adalah kita melakukan
perencanaan biaya. Mulai dari biaya material, biaya produksi, biaya tenaga
kerja, jika mesin tidak tersedia juga kita tentukan berapa investasi dan biaya
lainnya.
ck#27
No comments:
Post a Comment