Cara mengendarai sangat mempengaruhi konsumsi bbm.
1. Memanaskan mesin sudah jadi ritual.
Tapi kebanyakan sepeda motor berteknologi injeksi sudah bisa dinaiki secara instan setelah dinyalakan. Jika Anda yakin performa sepeda motor tidak turun, maka langsung tancap lebih baik. Itu lebih cepat dalam memanaskan mesin ketimbang membuang bahan bakar saat dipanaskan dalam kondisi diam.
2. Salah satu yang paling efektif, memelihara tekanan angin.
Cari tekanan yang direkomendasikan yang biasa tertempel pada sepeda motor atau buku petunjuk kendaraan. Tekanan ban yang pas tak hanya menghemat bahan bakar, tetapi juga meningkatkan pengendalian.
3. Performa sepeda motor akan baik jika mesin terawat.
Pahami bahwa saringan udara bersih, busi fresh, saringan bensin bebas kotoran, dan setelan bagus sangat besar peranannya dalam mengirit bahan bakar. Lakukan ini.
4. Fokus memelihara kecepatan konstan.
Tarik tuas gas perlahan dan jangan menghentak, apalagi menggeber-geber gas. Berlagak ngebut, padahal di depan bakal macet, hanya akan membuang bahan bakar sia-sia.
Selalu berakselerasi dengan lembut, tak perlu terburu-buru ”nge-gas”.
Usahakan menjaga kecepatan konstan selama mungkin. Konstan pada putaran rendah, akan mengurangi penggunaan rem setelah berakselerasi. Dengan ini, tidak banyak energi yang terbuang.
Tarik gas memang enak dan menimbulkan perasaan meledak-ledak karena adrenalin meningkat deras. Namun, bahan bakar dijamin jauh lebih boros.
6. Bobot pasti mempengaruhi konsumsi bahan bakar.
Kurangi komponen tambahan yang tidak perlu. Misalnya, boks di kanan-kiri-belakang. Jika tidak ada isinya, kenapa harus dipasang untuk dipakai berangkat kerja? Pasanglah hanya kalau butuh, misalnya touring.
7. Aerodinamis itu penting.
Sebisa mungkin buang peralatan yang membuat angin "menabrak" keras sepeda motor, misalnya tameng angin (windshield) yang tegak lurus. Usahakan memasang tameng angin yang aerodinamis, bila perlu posisinya tak terlalu tinggi.
8. Berkendaralah di jalan yang benar (aspal).
Banyak sepeda motor kurang sabar dengan mengambil jalan tanah di sebelahnya, atau bahkan naik trotoar rusak hanya untuk menyalip dua atau tiga kendaraan lain dan mengorbankan pejalan kaki. Sia-sia. Percayalah bahwa jalan yang tak mulus menambah konsumsi bahan bakar.
9. Gunakan putaran mesin serendah mungkin untuk transmisi manual. Atau, segera pindahkan ke gigi lebih tinggi jika putaran mesin sudah tinggi.
10. Sebagai tolok ukur, semakin sedikit menggunakan rem, konsumsi bahan bakar semakin hemat, meski hal ini tidak berlaku 100 persen.
Cara berkendara di atas tidak akan maksimal atau bahkan menyiksa jkalau tidak didukung kinerja mesin yang efisien.
Misalnya, amat sulit menggunakan putaran mesin rendah jika torsi mesin di putaran rendah begitu lemah. Memaksimalkan kerja mesin mesin dan transmisi.
Sumber:
otomotif.kompas.com