Pages

Sunday, May 4, 2014

Baju Safari Epaulette



Ketiga pria diatas mempunyai selera yang sama terutama pada berpakaian yang berkesan memiliki kekuasaan, tapi tetap bersahabat. Pakaian tersebut yang dimaksud merupakan perpaduan antara seragam militer dan pejuang sipil (rakyat). 

Baju safari ini kerap digunakan para pemimpin Indonesia di era revolusi kemerdekaan diantaranya adalah eks Presiden RI Soekarno, eks Mantan Wakil Presiden Mohammad Hatta, dan Sjahrir.

Beberapa peran Bung Karno sebagai trend setter mode pria di Indonesia diantaranya adalah tentang pemakaian kopiah yang hingga kini dipakai pria Indonesia dan menjadi salah satu identitas bangsa. Kemudian stelan jas putih dan baju safari lengan pendek maupun lengan panjang.

Baju kepresidenannya yang bergaya militer membuatnya tampak gagah berdampingan dengan pemimpin dunia lainnya. Baju itu adalah hasil rancangannya sendiri. Jas ditampilkan dengan kantung tempel yang empat buah, sedang tanda kepresidenan (bintang bersudut lima dalam lingkaran) disemakkan di kedua kelepak. Tidak ketinggalan pula, kopiah hitam yang sedikit miring ke kiri.

Setelah proklamasi kemerdekaan 1945, dimana ia diangkat menjadi Presiden, Bung Karno mulai menggunakan pakaian seragam (uniform). Bung Karno berkata; 
“…Aku ingin menggunakan pakaian seragam pada setiap penampilan di depan publik karena aku tahu rakyat yang tertindas senang melihat Presidennya yang berpakaian necis. Seorang pemimpin Indonesia harus menjadi seorang tokoh berwibawa tinggi. Dia harus menunjukkan kekuasaan. Bagi ras yang pernah ditaklukkan, inilah kekuasaan.”

Baju safari epaulette adalah kemeja dengan hiasan bahu berupa klep dilengkapi kancing. Baju safari jenis ini merupakan padanan dari kemeja yang dilengkapi tanda pangkat pada bahu atau hiasan yang digunakan sebagai lambang pangkat angkatan bersenjata.

Epaulette merupakan metamorfosa dari gaya busana Barat. Dahulu epaulette hanya dikenakan oleh kalangan bersenjata. Namun kini, model tersebut telah mengalami pengembangan dan metamorfosa menjadi pakaian yang bisa dikenakan sehari-hari, tapi tetap terlihat formal dan rapi.

Dalam buku Kamus Mode Indonesia disebutkan epaulette merupakan hiasan bahu berupa klep dilengkapi kancing, mirip tanda pangkat pada seragam militer dan sering diterapkan pada jas atau kemeja model safari. 

Kebanyakan pemakai gaya busana epaulette ini ingin memberi kesan memiliki kekuasaan, tapi tetap bersahabat.

Sejak menjadi pemimpin bangsa, Bung Karno tak pernah tampak mengenakan pakaian adat yang mewakili suku tertentu. Dia punya alasan khusus tentang ini. Bukan karena tidak mencintai tradisi. Justru sebaliknya dialah penganjur tradisi budaya, termasuk pakaian adat. Namun sebagai kepala negara, dia memposisikan dirinya harus netral berdiri di atas semua golongan demi persatuan dan kesatuan bangsa. Karena itu dia mengorbankan identitas sukunya dengan sama sekali tidak pernah berpakaian daerah.

Sumber :
http://www.tempo.co
http://nasional.kontan.co.id
https://www.facebook.com/pages/SeJaRah-iNDoneSia-daN-Dunia
http://www.berdikarionline.com

No comments:

Post a Comment