Agar dapat hidup seimbang dan bahagia, maka manusia perlu memperhatikan dan mengolah tiga unsur yang ada di manusia yaitu Raga, Jiwa dan Hati.
Raga
Raga perlu senatiasa diasupi makanan yang bergizi, agar tumbuh dan berkembang seusai keinginan, yaitu Raga yang sehat dan terbaik.
Raga juga membutuhkan makanan, agar dari darah hingga kulit tumbuh menjadi manusia dewasa.
Selain itu raga juga perlu diolah yaitu dengan kebiasaan berolahRaga ditanamkan, supaya Raga lebih sehat, lebih kuat dan tumbuh dengan sempurna.
Jiwa
Jiwa perlu asupan dari sesuai perkembangan usia seperti moral, budi pekerti dan keimanan.
Jiwa juga membutuhkan masukan supaya tumbuh bersama dengan raga, karena jiwa seiring dengan raga, seperti halnya semboyan ‘dalam badan yang sehat terdapat jiwa yang kuat’.
Olah jiwa dengan cara menjiwai apa yang diperbuat oleh raga, menjadikan olah raga dapat diRasakan manfaatnya.
Hati
Hati atau Rasa berkembang sesuai usia raga dan jiwa. Hati harus tumbuh mengikuti Raga dan Jiwa, karena Hati menjadi barometer seberapa besar, seberapa jauh dan seberapa kuat atau peka Rasa manusia.
Kepekaan kepada rasa di dalam diri sendiri maupun rasa karena efek dari eksternal, akan membentuk Rasa lebih tajam terhadap hal-hal yang dirasakan Raga dan Jiwa. Rasa semakin peka akan menjadikan manusia lebih tenggang rasa kepada manusia lain, masyarakat dan dunia.
Sumber :
http://filsafat.kompasiana.com
“Whatever we possess becomes of double value when we have the opportunity of sharing it with others"
Wednesday, May 7, 2014
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Related Posts
-
Biasanya, saat mencetak dengan menggunakan Printer Epson terjadi error sehingga mengharuskan Reset Printer Epson secara Manual . Indikasi a...
-
Pengolahan air limbah dapat dilakukan dengan metode Fisik, Kimia dan Biologi. Pengolahan air limbah tersebut dapat terbagi menjadi beberapa ...
-
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk atau GoTo akhir-akhir ini ramai dan sering diperbincangkan di media massa. Hal ini dikarenakan GoTo akan mengelu...
-
Akan sangat susah jika kita membuat standart dengan menggunakan data kualitatif bukan data kuantitatif. Misalnya untuk mengukur kekerasan. ...
-
"It's just my two cents" , atau terkadang ditulis dengan "Just my two cents" atau "My two cents" dalam ...
No comments:
Post a Comment