Kemarin malam listrik mati dari jam 20.30 hingga jam 02.30, sehingga tidur malam hari terganggu. Bukan karena khawatir atau takut gelap, tapi karena anak saya yang agak rewel karena gerah, apalagi memasuki musim kemarau, yang tidak hanya menyebabkan panas di siang hari, tapi juga di malam hari.
Eh, ternyata listrik mati masih berlanjut hari ini, baru pulang kerja pukul 18.30, saat makan malam tiba-tiba pet, listrik mati. Akhirnya makan malam berlanjut dengan cahaya redup lilin-lilin kecil. Romantis? Kalau ini sih jauh dari romantis.
Sebenarnya karena lampu mati, maunya sih berhenti dulu, namun karena lapar setelah seharian capek dan penat di kantor, dan lagi menu makan malam yang lezat, yaitu sayur cah kangkung plus ikan pindang. Sedap.
Belum 2 menit makan malam dilanjutkan, tiba-tiba aku mengalami ketulangan. Ketulangan merupakan istilah dari tersangkutnya duri di tenggorokan saat kita memakan ikan.
Aku coba batuk-batukan agar duri atau tulang ikan yang tersangkut di tenggorokan lepas dan keluar dari tenggorokan, namun gagal. Lalu, atas saran ibu yang notabene pensiunan dari rumah sakit, ada tips saat tulang atau duri ikan tersangkut di tenggorokan atau jika kita mengalami ketulangan.
- Membatukkannya agar duri itu keluar.
- Telan bulat-bulat gumpalan nasi yang dipadatkan, jangan dikunyah.
- Makan pisang yang juga langsung ditelan.
- Berusaha banyak minum.
Dan tentunya jika cara-cara tersebut ternyata tak dapat mengatasi, segeralah ke dokter untuk menghindari terjadinya pembengkakan pada tenggorokan.
Lalu bagaimana tulang tadi yang lepas dari tenggorokan dan masuk perut? Ketulangan sebenarnya tidak membahayakan jiwa (kecuali jika sudah terjadi infeksi). Karena sebesar apapun tulang yang nyangkut ditenggorokan akan menjalani proses penghancuran dengan bantuan enzim dari tubuh.
Sumber :
http://www.tabloidnova.com
http://kesehatan.kompasiana.com
No comments:
Post a Comment