Pukul 10.00
KM 0
Perjalanan mudik dimulai setelah kita sekeluarga menunaikan ibadah sholat Idul Fitri di lapangan basket sekolah SMP YP 17 Surabaya. Setelah sungkem kepada kedua orang tua, tepat pukul 10.00 perjalanan dari kota Surabaya ke kota Kudus sejauh 285 km dimulai.
Perjalanan ke kota Kudus akan menempuh sebanyak 7 kota, yaitu di antaranya Surabaya - Gresik - Lamongan - Tuban - Rembang - Pati - Kudus. Memasuki pintu masuk tol Waru masih lancar. Hingga memasuki pintu tol Tandes Surabaya ternyata sudah padat merambat dikarenakan volume yang membludak.
Pintu Tol Tandes Surabaya
Sabar, hanya itu kunci menghadapi kemacetan disini, karena memang tidak ada kecelakaan atau penyebab kemacetan yang lain. Pintu masuk tol yang sebanyak 3 buah juga sudah terbuka semua untuk mengambil kartu.
Perjalanan panjang memang belum ditempuh separuhnya, tapi tidak ada salahnya jika kita berhenti untuk beristirahat. Dan rest area baru di tol menjadi tempat peristirahatan pertama kita. Kita gunakan untuk ke toilet untuk buang air kecil dan sekaligus untuk ganti pakaian baju kok atau baju muslim sehabis sholat Idul Fitri dengan pakaian santai.
Cukup 15 menit saja waktu istirahatnya. Lalu perjalanan dilanjutkan kembali lagi.
Titik kemacetan yang banyak ditakutkan karena sering berpotensi macet berikutnya adalah di area Duduksampeyan Gresik. Namun alhamdulillah dengan kesigapan Polisi yang mengatur arus lalu lintas perjalanan dapat ditempuh dengan lancar, polisi menerapkan sistem buka tutup di jalur Duduksampeyan sehingga tidak kemacetan sama sekali melintasi area sana.
Berikutnya yang menjadi langganan kemacetan adalah pertigaan Babat, dimana disana tempat pertemuan antara jalur ke arah kota Bojonegoro dan Tuban. Tapi ternyata juga tidak ditemui kemacetan.
Pukul 14.00
KM 205
Sehingga perjalanan dilanjutnya kembali Hingga akhirnya setelah menempuh sejauh 205 km adalah waktunya istirahat makan siang. Kita berhenti di Restoran Pringsewu Rembang yang berlokasi di Jl. Raya Pantura Rembang – Lasem KM. 6, Kec. Rembang, Jawa Tengah 59271. Sedari jarak 50 km sebelum restoran kita sudah dibuat penasaran karena papan reklame setiap 1 km ada di sepanjang perjalanan.
Restoran Pringsewu di daerah Rembang, Jawa Tengah
Menurut info Restoran Pringsewu di daerah Rembang, Jawa Tengah ini merupakan cabang ke-19 yang baru dibuka dan didukung sebanyak 800 orang karyawan dan dibuka pada bulan November 2012. Pringsewu Restaurant Group berdiri sejak 1987.
Lokasi Pringsewu lainnya berada di Purwekerto, Sleman, Pekalongan, Pemalang, Cilacap, Surakarta, Indramayu, Banyumas dan Purwokerto, Jogjakarta, Solo, Banjarpatroman, Sumpiuh, Pemalang, Tegal dan Cirebon. Pringsewu Group adalah restoran yang menyajikan aneka masakan nusantara baik masakan berbahan dasar ikan seperti ikan kakap dan gurame maupun masakan berbahan dasar ayam atau daging.
Pukul 15.00
KM 205
Setelah 1 jam beristirahat untuk meluruskan kaki, melepas penat sambil makan siang, maka perjalanan ke kota Kudus dilanjutkan kembali. Perjalanan masih tetap lengang seperti perjalanan dari kota Tuban tadi.
Pukul 16.30
KM 285
KM 285
Dan akhirnya perjalanan mudik tahun 2015 bagian 1 sudah selesai dengan selamat. Di kota Kudus, yang tidak boleh dilewatkan adalah wisata kuliner Soto Kudus. Lokasinya adalah di pasar dekat dengan alun-alun kota Kudus.
Wisata kuliner soto Kudus tidak pernah terlewatkan setiap kali perjalanan mudik di kota Kudus. Soto Kudus terdiri dari 2 macam yaitu soto ayam dan soto kebo atau soto kerbau. Selain soto juga ada nasi pindang ayam dan pindang kerbau.
Soto kerbau berisi irisan daging kerbau, mie putih, tauge, kol, butiran kacang kedelai, yang ditaburi daun seledri dan bawang goreng, disiram kuah dari kaldu kerbau yang hangat, dengan bumbu dan aroma rempah-rempah yang khas.
Konon soto kerbau merupakan gambaran budaya Kudus yang merupakan percampuran tradisi Hindu, Jawa dan Tiongha. Budaya agama Hindu Jawa, dengan simbol berupa daging kerbau, dimana sapi dianggap sebagai hewan suci sehingga dilarang untuk disembelih dan dimakan. Dan pada masa penyebaran agama Islam di daerah Kudus, Sunan Kudus pun “melarang” sapi untuk dijadikan santapan, meski secara Islam adalah halal sedangkan yang sebagai alternatifnya digantikan dengan hewan kerbau.
Tempat wisata di Kudus yang juga tidak boleh dilewatkan adalah wisata religi Sunan Kudus atau Sunan Muria. Sunan Muria dilahirkan dengan nama Raden Umar Said atau Raden Said. Nama Sunan Muria sendiri diperkirakan berasal dari nama gunung (Gunung Muria), yang terletak di sebelah utara kota Kudus, Jawa Tengah, tempat dia dimakamkan.
Ada yang unik saat melakukan perjalanan ke Muria. Yaitu makam Sunan Muria yang terletak di Desa Colo Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus. Berlokasikan di atas sebuah bukit. Sehingga para peziarah yang hendak berziarah harus menapaki anak tangga sejauh + 500 meter. Di kiri kanan anak tangga berderet kios para penjual makanan dan souvenir. Bagi yang tidak kuat mendaki anak tangga bisa memilih jasa tukang ojek dengan tarif Rp 10.000.
No comments:
Post a Comment