Hari Rabu siang, tanggal 12 Agustus 2015, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS menjadi 13.800, padahal tadi pagi masih 13.600.
Salah satu penyebab jatuhnya nilai tukar rupiah ini adalah efek dari devaluasi mata uang yuan.
People's Bank of China (PBoC) mendevaluasi nilai tukar Yuan serta hampir seluruh mata uang di Asia-Pasifik melemah cukup tajam bersamaan dengan anjloknya harga komoditas.
Tujuan PBoC untuk mendevaluasi Yuan adalah untuk mendongkrak tingkat kompetisi barang ekspor Tiongkok yang terus tergerus. Selain akibat kenaikan produktivitas dan gaji buruh, juga akibat pelemahan “sengaja” mata uang negara kompetitor (seperti Korea dan Jepang).
Apa itu devaluasi yang dilakukan oleh PBoC?
Devaluasi adalah menurunnya nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang luar negeri. Jika hal tersebut terjadi, biasanya pemerintah melakukan intervensi agar nilai mata uang dalam negeri tetap stabil.
Istilah devaluasi lebih sering dikaitkan dengan menurunnya nilai uang satu negara terhadap nilai mata uang asing. Devaluasi juga merujuk kepada kebijakan pemerintah.
Devaluasi mata uang adalah suatu tindakan penyesuaian nilai tukar mata uang terhadap mata uang asing lainnya yang dilakukan oleh Bank Sentral atau Otoritas Moneter yang mengadopsi sistem nilai tukar tetap. Devaluasi tersebut biasanya dilakukan apabila rezim yang mengadopsi sistem nilai tukar tetap tersebut menilai bahwa harga mata uangnya dinilai terlalu tinggi dibandingkan nilai mata uang negara lain dimana nilai mata uang tersebut tidak didukung oleh kekuatan ekonomi negera yang bersangkutan.
Mata uang suatu negara dikatakan mengalami kelebihan nilai dapat dilihat dari perbedaan inflasi kedua negara. Negara yang inflasinya tinggi seharusnya akan segera mengalami penurunan nilai namun dalam sistem nilai tukar tetap proses penyesuaian tersebut tidak berlaku secara otomatis karena penyesuaian nilai tukar tersebut harus melalui penetapan pemerintah. Tanda-tanda suatu mata uang yang mengalami kenaikan nilai antara lain ekspor yang terus menurun dan industri manufaktur mulai mengalami penurunan kinerja.
Selain istilah devaluasi, dalam ilmu ekonomi juga ada istilah lainnya, yaitu inflasi, deflasi, depresiasi, revaluasi, apresiasi.
Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga- harga secara umum dan terus- menerus berkaitan mekanisme pasar
Deflasi adalah keadaan perekonomian yang menunjukan turunnya harga barang-barang secara umum dan terus-menerus. Deflasi juga mengakibatkan para pengusaha sulit mengadakan Investasi (penanaman modal) yang berbentuk pendirian perusahaan, dan lain-lain karena sulit mendapatkan uang.
Devaluasi adalah kebijakan pemerintah menurunkan nilai mata uang sendiri terhadap mata uang asing.
Depresiasi adalah penurunan nilai mata uang sendiri terhadap mata uang asing.
Revaluasi adalah kebijakan pemerintah menaikkan nilai mata uang sendiri terhadap mata uang asing.
Apresiasi adalah kenaikan nilai mata uang sendiri terhadap mata uang asing yang terjadi karena kekuatan tarik-menarik antara permintaan dan penawaran mata uang di pasar valuta asing.
Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Devaluasi
https://id.wikipedia.org/wiki/Devaluasi_mata_uang
http://wahyuchaem.mywapblog.com/pengertian-inflasi-deflasi-devaluasi-dep.xhtml
No comments:
Post a Comment