Pages

Saturday, August 29, 2015

Menyalakan Api Kecil dari Lilin

"Saya memilih menyalakan lilin ketimbang mengutuk kegelapan" 


Setiap hari melihat acara di TV terutama di Bloomberg TV, dimana presenter atau program anchor yaitu diantaranya adalah Rishaad Salamat dan David Ingles. Rishaad Salamat dalam acara morning shows Trending Business and Asia Edge,.

Terlebih David Ingles yang dalam http://www.bloomberg.com/personalities/ menyebutkan bahawa David Ingles membawakan : provide in-depth coverage of the major economic, business, and political developments moving Asia's financial markets, from the large economies in North Asia to the emerging economies in South East Asia.

Melihat dengan kacamata telanjang memang rasanya horor, menakutkan dan mencekam krisis ekonomi yang melanda di dunia terlebih di Indonesia. Namun benarkah krisi itu begitu menyeramkan.

Mungkin kita harus belajar pada pakar perubahan, yaitu Rhenald Kasali. Dalam acara televisi Indonesia baik TV One ataupun Metro TV, Rhenald Kasali memberikan beberapa pencerahan apa sebenarnya yang terjadi dan apa yang harus kita lakukan saat krisis.

Pun begitu yang sering ditulis oleh Rhenald Kasali dalam @Rhenald_Kasali, akun twiternya. Pagi ini, hari Minggu, 30 Agustus 2015, beliau memberikan kultwit untuk mengobarkan api obor dalam diri kita, atau minimal menyalakan api kecil dari lilin, ketimbang mengutuk kegelapan.

Berikut kultwit dari @Rhenald_Kasali


(1) Mengapa orang suka menakuti-nakuti tentang suatu keadaan? Yuk kita pahami dan lihat konteksnya pd saat kita menerima ancaman

(2) Waktu kecil kt setrng ditakut-takuti org dewasa. "awas setan!.." Nyatanya kita jadi gak jadi lewat jalan itu atau pergi keluar

(3) Tetapi begitu kita jalani ternyata setannya tidak ada. Barulah kita mengerti, orang itu hanya nakut-nakuti saja

(4) Waktu remaja sy juga ditakut-takuti tetangga, orangtua dll saat mau mendaki gunung: nanti km tersesat, jatuh, hilang, dirampok dst

(5) Ttp wkt saya jalani, semua  itu tak terbukti. Betul ada jalan terjal, licin, jurang dsb. Tp sbg aktor utama yg mbawa jiwa kt bs berjuang

(6) Waktu konflik etnis di Kalbar 2009, sy hampir tak jd terbang mengajar di Universitas Tj Pura krn seseorang mngirim fax ke rumah

(7) Fax itu adalah foto seseorang yg kepalanya dipancung dan diletakkan di pagar depan sbuah hotel di Pontianak. Istri dan anak sy tertegun

(8) sy hampir tak jadi jalan, tetapi mahasiswa sy menelfon dan mengatakan, "bapak jalan saja, smua aman. Tentara ada rimana-mana"

(9) Diiringi doa, anak-istri sy yg agak kecut melepaskan sy berangkat. Nyatanya Pontianak hari itu sdh aman, mahasiswa hadir lengkap

(10) Waktu berlalu  sy suka tanya istri mengapa mrk ijinkan sy jalan. Mrk katakan "kita ini manusia beriman". smg Tuhan mnolong  yg berusaha

(11) kjadian berulang di San Fransisco bbrp hr stelh tragegi 911 di New York 2011. Saat itu sy hrs ikut conference ilmiah dan mbawa makalah

(12) sy bingung krn semua orang mbatalkan penerbangan, padahal tiket dan visa sdh ditangan dan sy sdh membayar semua biaya

(13) Ttp sesampainya di US sy menyaksikan hal yg berbeda. Pesawat sepi jd bisa tidur, hotel murah dan tentara dimana-mana pertanda...aman..

(14) Sy jd ingat sewaktu akan kuliah di UI pun sy ditakut-takuti. Tanyakanlah pd orangtuamu yg pernah akan kuliah di PTN thn 70-80-an

(15) Mereka mengatakan UI itu susah, mahal, nanti kamu dipelonco bisa mati, bisa tidak kelar-kelar dst....nyatanya....

(16) Nyatanya sy bertemu orang-orang baik, uang kuliah murah, pelonco tak semenakutkan yg diceritakan, beasisw banyak & lulus tepat waktu

(17) Poin saya, kita hidup di masyarakat yg gemar menakut-nakuti. Rasanya orang merasa gagah dan kritis kl bisa menakut-nakuti...

(18) Apalagi kalau yg ditakut-takuti terbukti gagal, mereka akan bilang..."tuh kan? Apa kata saya?" Atau "Makanya dengarkan kata sy"

(19) Tapi saya mau bilang pada anda, pengalaman dan pengetahuan sy menemukan, ternyata yg menakut-nakuti itu begini...

(20) Pertama, mereka itu menganggap kita anak kecil yg tidak tahu apa-apa, tak punya pengalaman, maka kita layak ditakut-takuti...

(21) Kedua, mereka merasa paling tahu, paling pintar, paling benar dan gemar menggoblok-gobloki orang lain...

(22) ketiga, mereka pada dasarnya juga penakut. Mereka tak mau orang lain mengalami susah krn mereka takut. Penakut senang menakut-nakuti

(23) Ke 4, mereka sayang kita. Tetapi maaf, sayangnya berlebihan sampai2 mengatur semua langkah kita agar "jangan" & akhirnya kt jd spt mrk

(24) Ke 5, mrk sendiri TAKUT KALAU KITA BISA. Sebab mrk tidak bisa & kalau kita terbukti berhasil, mereka akan terpuruk, pamornya hilang

(25) Keenam, mereka adalah pecundang yg senang memberikan alasan krn meremehkan orang lain. Ingat pepatah yg sering sy kutip?

(26) Bunyinya: If u want to, u'll find the way, if u don't want to u'll only find excuses. Orang pandai bnyk jalan, org malas cr alasan

(27) Sy ingin sampaikan, bhw ekonomi itu merupakan hasil internaksi spontan jutaan manusia..semua terpulang pada reaksi & aksi aktor ekonomi

(28) makanya di Barat, krisis dimaknai sbg titik belok (a turning point) yg bs membaik...atau memburuk (sbrp kuatnya pun fundamental ekonmi)

(29) di China ia dimaknai sbg opportunity in dangerous (weiji). Tapi di sini ia dimaknai sebagai suatu kemelut, keadaan yg genting, kacau

(30) Jadi apa yang mau kita pilih saudara-saudaraku? Membiarkan krisis menjadi bangkai rebutan para politisi untuk carimuka pd kita?

(31) Atau kita berjuang bersama memenangkan hidup kita, jati diri kita sbg bangsa pejuang yg tak cengeng, dan saling memberi dukungan?

(32) Sy memilih yg kedua krn sy tidak takut. Ini hidup saya, anak-anak sy, ibu bapak sy, mahasiswa sy, anda semua yg sy cintai

(33) maaf, bagi para penakut yg takut melihat cahaya dalam terowongan gelap, sy harus menyalakan lilin ketimbang mengutuk kegelapan

(34) Sy tahu lilin ini menakutkan mereka yg senang hidup dalam kegelapan, dan bermain di sana, meraup untung dari ketakutan org lain

(35) Kita bukan pengecut yg mudah ditakut-takuti. Sebab di hari esok sama spt kemarin, kita akan selalu menghadapi ketidakpastian

(36) kalaupun jadinya tetap susah, kita akan tetap saling memberi kekuatan,saling menolong...

(37) Have a blessed day... Smg Tuhan selalu bersama kita, orang yg berjuang dan mau berubah...



No comments:

Post a Comment