Pages

Tuesday, August 25, 2015

Survival Mechanism


14000 Effect

Apa efek saat nilai tukar rupiah IDR terhadap dolar Amerika Serikat USD mejadi Rp 14.000. Yang paling terasa adalah bisnis yang berorientasi impor saat supply dan menjualnya di pasar dalam negeri. Misalnya barang eletronik seperti smartphone dan laptop. Pada bulan Juli hingga Agustus harga barang tersebut merangkak naik dan merosotnya daya beli masyarakat.

Dampak lain perekonomian ini yang dikarenakan Indonesia defisit pada transaksi barang dan modal yaitu Indonesia lebih banyak mengimpor bahan baku maupun barang jadi dari luar negeri baik barang konsumsi maupun modal sehingga dapat memicu inflasi yang tinggi.

Kombinasi menurunnya perekonomian dunia, kurs yang melemah, daya serap anggaran yang rendah ditambah musim kemarau atau paceklik hampir di seluruh Indonesia akan membuat domino effect dari pasar uang (kurs) yang akan memperburuk pasar modal, pasar barang dan pasar tenaga kerja.

Singkatnya dapat kita lihat pada diagram berikut :
Rupiah melemah -> Daya beli menurun -> Perusahaan melambat -> Produktivitas Rendah -> Pertumbuhan turun -> Perekonomian lesu

Sudden Shift menuju Titik Equilibrium

Sebenarnya jika kita bisa melihat dengan lebih jernih, krisis adalah suatu transisi yang terjadi dalam suatu tatanan sistem yang bergerak dinamis. Sehingga saat terjadi krisis ekonomi sedang terjadi pergeseran dari satu titik keseimbangan menuju satu equilibrium yang lain.

Istilah yang diberikan oleh pakar Manajemen Perubahan, Rhenald Kasali, adalah saat ini kita mengalami sudden shift (tiba-tiba berpindah). Gambaran yang mudah dilihat adalah perubahan dalam berkomunikasi dalam bentuk teks, yaitu mulai dari cara kuno yaitu sms, BBM, LINE, lalu sekarang adalah ke Whatsapp.

Lalu bagaimana cara dan sampai kapan akan tercipta kembali titik keseimbangan?


Survival Mechanism

Diperlukan sistem yang dinamis tapi juga struktur organisasi yang fleksibel sehingga yang memiliki fleksibilitas akan mampu beradaptasi dengan baik. Pergeseran ini juga dapat bersifat "destruktif" dimana perusahaan akan diuji dan disaring dimana perusahaan yang mampu meningkatkan produktivitas akan survive dan dapat menjadi perusahaan yang terbaik.

Langkah-langkah untuk meng-antisipasi yang banyak dilakukan jika kondisi seperti ini adalah "survival mechanism" diantaranya adalah
  1. Penghematan pengeluaran, 
  2. Penundaan pengadaan barang & jasa, 
  3. Penundaan rekrutmen karyawan baru hingga PHK

Menyalahkan Hujan

Analis JP Morgan, Arthur Luk dan Bert Gochet, menjelaskan alasan lengkah JP Morgan memangkas prospek obligasi Indonesia yang membuat kami mengubah rekomendasi (atas Indonesia) dari "Overweight" menjadi "Sell", yaitu sebagai berikut :

  1. Tiongkok melakukan devaluasi atas Yuan memperburuk outlook mata uang negara-negara di Asia. 
  2. Investor asing banyak yang melepas obligasi dari emerging market, dengan dana yang telah keluar mencapai 2 miliar dollar AS.
  3. Kebijakan Pemerintah Indonesia yang tidak alih melakukan reformasi fiskal, justru Pemerintah Indonesia menjalankan kebijakan defisit anggaran.

Namun meski bayangan kegagalan dalam bisnis saat mengalami krisis ekonomi seperti saat ini, seyogyanya kita tidak serta merta menyalahkan hujan dikarenakan kita tidak membawa payung.

Lalu apa yang harus kita lakukan?


Sumber :
Mailing List "themanagers_indonesia"
http://finance.detik.com/read/2015/08/24/161747/2999927/4/dolar-as-tembus-rp-14000-pedagang-nggak-kuat-kalau-begini-terus
http://pontianak.tribunnews.com/2015/08/25/kurs-rupiah-14000-per-dolar-as-tanda-bahaya
http://www.kompasiana.com/lingga.immanuel/bunyi-lonceng-krisis_55dbfe55127b61bf1791cbdc
http://www.kompasiana.com/lingga.immanuel/ketika-kita-harus-memilih-jadi-yang-terbaik-atau-yang-beruntung_55db4e66587b61910c836cab
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/08/24/054110726/hati-hati.sudden.shift.fenomena.perubahan.abad.ke-21?page=all
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/08/24/214900226/JP.Morgan.Sarankan.Lepas.Portofolio.di.Indonesia.Rupiah.Makin.Terancam.

No comments:

Post a Comment