Pages

Sunday, February 7, 2016

The Butterfly Effect

Chaos Theory

True happiness can only be achieved through sacrifice, like the sacrifices our parents have made for us to be here today.

Chaos Theory dapat digambarkan dengan mudah dengan Butterfly Effect, yaitu dimana sebuah kepakan sayap kupu-kupu secara teori dapat menghasilkan tornado beberapa bulan kemudian. Atau secara ilmiah dikenal dengan "sensitive dependence on initial conditions" yaitu ketergantungan yang peka terhadap kondisi awal.

Film The Butterfly Effect dirilis tahun 2004, namun aku baru menontonnya tahun 2016 setelah aku beli secara online. Aktor utama dalam ini diperankan oleh Ashton Kutcher sebagai Evan yang semasa kecil sering hilang ingatan.

Dan saat remaja, ternyata dia memahami bahwa kepingan hilang ingatannya berhubungan dengan kemampuannya untuk kembali ke masa lalu dengan cara membaca buku hariannya semasa kecil. Saat kembali ke masa lalu itulah dia kembali ke masa kecil saat hilang ingatan tersebut.

Untuk itu Evan berusaha merubah masa lalunya. Namun apa yang dia lakukan ternyata merubah masa depannya juga. Masa depannya berubah total saat dia merubah hal kecil di masa lalunya.

Hal ini sesuai dengan Chaos Theory atau Butterfly Effect yaitu dimana masa depan tergantung dan peka terhadap masa lalu sebagai kondisi awal sehingga sebuah kepakan kecil kupu-kupu dapat mengakibatkan badai tornado di bumi belahan lain.

Hal ini berkaitan dengan apa yang disebut dengan TAKDIR dan NASIB.

TAKDIR adalah bahasa Tuhan yang tidak bisa diubah karena merupakan kepastian. Yang bisa merubahnya adalah manusia dengan izin Yang Maha Kuasa. Syaratnya adalah punya kemauan, berupaya, berusaha dan meminta izin dari Tuhan. Dengan kalam-Nya Tuhan sudah memberi isyarat, bahwa manusia punya hak untuk merubahnya.

Tuhan sudah memberi isyarat, bahwa NASIB manusia bisa dirubah ketika manusia mempunyai kemauan, usaha dan upaya tak kenal lelah.

Analogi #1
Saat kau berjalan dari tempatmu sekarang duduk hingga keluar dari pintu itu adalah NASIB-mu. Sedangkan saat kamu sedang menjalani NASIB-mu kemudian ditimpa meteor adalah TAKDIR. Namun ternyata setelah tertimpa meteor kamu masih hidup dan punya kemampuan telekinetik adalah TAKDIR dan sudah menjadi nasibmu untuk meneruskan hidupmu dengan memanfaatkan anugerah itu.

Analogi #2
Saat kamu menjalani NASIB-mu dengan memelihara tanaman jerukmu dengan baik dan ternyata diserang hama adalah TAKDIR-mu. Namun sudah menjadi NASIB-mu untuk membasmi hama itu dan menerima TAKDIR-mu berupa panen buah jeruk yang ternyata asam hingga menjadi NASIB-mu berusaha mengganti bibit jerukmu dan pupuknya hingga kelak engkau di-TAKDIR-kan memanen jeruk yang manis dan lebat.


Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Efek_kupu-kupu
http://www.taufanyanuar.com/2013/11/antara-takdir-dan-nasib.html

No comments:

Post a Comment