Pages

Thursday, March 10, 2016

Perjalanan ke Kota Solo

Perjalanan dari Surabaya ke kota Solo akan ditempuh sejauh 250 km. Estimasi akan memakan waktu selama 6 jam atau 7 jam jika ditambahkan denganw aktu istirahat untuk sholat dan makan. Kota yang akan dilalui selama perjalanan dari Surabaya ke Solo adalah Mojokerto, Jombang, Nganjuk, Madiun, Ngawi dan Sragen.

Ternyata kedatanganku ke kota Solo pada hari Kamis, tanggal 10 Maret 2016 ini tepat dengan kelahiran cucu dari Presiden Republik Indonesia, Bapak Joko Widodo atau yang akrab disebut dengan Jokowi. Cucu dari Jokowi diberi nama Jan Ethes Sri Narendra.


Untuk beristirahat dan bermalam di kota Solo kita tidak perlu khawatir karena banyaknya pilihan hotel yang dapat dipilih hingga kita bingung untuk memilih. Akhirnya hotel yang beruntung yang kita pilih adalah Fave hotel.



Favehotel Solo terletak di lokasi yang strategis di kota Solo, kota warisan kerajaan di Jawa Tengah. Favehotel Solo dirancang dalam gaya kontemporer modern, penginapan ini menawarkan kamar-kamar yang nyaman dan hangat dengan desain stylish, warna-warna yang segar.

Waktu Chek-in standart :  02.00 pm
Waktu Chek out Standart :12.00 pm



Favehotel adalah sebuah budget hotel, dimana Favehotel Solo ini dibandrol dengan harga mulai dari Rp298,000 – Rp368,000 (permalam). Sehingga hal ini terlihat dengan hanya disediakan barang yang terbatas (hanya sikat gigi dan sepasang handuk) dikamar tersebut dan jika menginginkan barang tambahan maka mereka akan mengenakan biaya.





Setelah istirahat sekitar 2 jam dan setelah mandi, akhirnya perut keroncongan. Saatnya mencari makan. Referensi yang aku dapat dari adikku yang menjadi mahasiswa di Solo adalah Pondok Jowi dengan spesialisasi nasi bakar.

Pondok Jowi (bukan Pondok Jokowi) terletak di jalan Kasuwari II No. 1 Manahan, Solo (Telp 0271-718513), tepatnya di belakang Kolam Renang Tirtomoyo. Rumah makan ini buka pukul 10.00-22.00.

Konon rumah makan Pondok Jowi berdiri sejak 2007 merupakan rumah seorang desainer yang kemudian dibeli serta didesain ulang oleh pemilik rumah makan ini. Nama Jowi ini diambil dari nama pemilik rumah makan ini, Joko Widiarto.



Resto ini hadir dari ide sang pemilik untuk memanfaatkan lahan di sekitar rumahnya yang kebetulan adalah rumah kuno. Dengan konsep yang sederhana dan alami, suasana ini sangat cocok dengan rumah yang sudah berdiri dan sekaligus nuansa kota Solo yang lekat dengan budaya dan lokalitas.

Pondok Jowi menyediakan makanan dengan menu andalan nasi bakar khas Pondok Jowi yang dibungkus dengan daun pisang


Sumber :
https://www.favehotels.com/home/ind
http://nginepmana.com/review-hotel/review-favehotel-solo-baru-solo
http://ayu-sandy.blogspot.co.id/2014/06/pondok-jowi-nasi-bakar-dengan-nuansa.html
http://kuliner.panduanwisata.id/indonesia/pulau-jawa/solo/solo-jawa-tengah/pondok-jowi-solo-nikmatnya-selera-alami/

No comments:

Post a Comment