Pages

Thursday, June 23, 2016

Arus dalam Laut

Ramadhan-18

 أَوْ كَظُلُمَاتٍ فِي بَحْرٍ لُجِّيٍّ يَغْشَاهُ مَوْجٌ مِنْ فَوْقِهِ مَوْجٌ مِنْ فَوْقِهِ سَحَابٌ ۚظُلُمَاتٌ بَعْضُهَا فَوْقَ بَعْضٍ إِذَا أَخْرَجَ يَدَهُ لَمْ يَكَدْ يَرَاهَا ۗوَمَنْ لَمْ يَجْعَلِ اللَّهُ لَهُ نُورًا فَمَا لَهُ مِنْ نُورٍ
Or [they are] like darknesses within an unfathomable sea which is covered by waves, upon which are waves, over which are clouds - darknesses, some of them upon others. When one puts out his hand [therein], he can hardly see it. And he to whom Allah has not granted light - for him there is no light.
“Atau (keadaan orang-orang kafir) seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang meliputi oleh gelombang demi gelombang, di atasnya ada (lagi) awan gelap. Itulah gelap gulita yang berlapis-lapis. Apabila dia mengeluarkan tangannya, dia hampir tidak dapat melihatnya. Barang siapa tidak diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah, maka dia tidak mempunyai cahaya sedikit pun.”

(QS An-Nur: 40)


Ilmu kelautan modern telah menemukan adanya gelombang yang sangat kuat di dasar laut. Pada 1900, para ahli kelautan menemukan adanya arus gelombang dalam di dasar lautan. Arus ini telah berhasil dicitrakan dengan bantuan satelit pada 1973 dan diketahui bahwa panjang gelombang dalam ini mencapai sekitar 10 kilometer dengan ketinggian atau ketebalan ribuan meter, Adapun jarak antara satu gelombang dan gelombang lainnya diperkirakan sekitar 4 kilometer. 

Pada ahli telah membagi lautan menjadi dua bagian; permukaan laut dan lautan dalam. Di antara keduanya terdapat pembatas dan di dalam pembatas itu terdapat gelombang besar yang menutupi lautan dalam. Di atas gelombang besar itu terdapat permukaan laut yang menutupi oleh gelombang.
Penelitian-penelitian ilmih telah membuktikan adanya arus di lautan. 

Hal ini disebabkan oleh adanya sinar matahari yang menghangatkan air yang terdapat di khatulistiwa sehingga air tersebut mengalami kenaikan sekitar 20 centimeter. Inilah yang mengakibatkan pembentukkan arus lain menuju ke utara. Air di kutub utara dan selatan sendiri sedang membeku sehingga yang berasal dari khatulistiwa menjadi lebih berat dan menyusup ke dasar samudra dan bergerak menuju garis khatulistiwa.
Arus-arus tersebut terbagi menjadi arus permukaan dan arus dalam. Arus permukaan bergerak dengan kecepatan 10 kilometer per jam. Maka, jika ada kapal masuk ke pusaran arus permukaan ini dan mesin penggeraknya dimatikan, kapal itu akan berjalan secepat arus itu sendiri walaupun motor penggerak kapal tidak bekerja.

Arus dalam yang berada di kedalaman 3 kilometer pun bisa bergerak cepat, di mana ia mampu menyeret kapal selam yang tidak menggunakan motor penggerak. Sebagian arus dalam yang dingin bergerak menuju pantai-pantai di Amerika Utara dengan menyeret serta sejulah besar rumput laut yang menjadi santapan ikan-ikan. Para ahli membagi gelombang menjadi dua; gelombang yang digerakkan oleh angin dan gelombang yang digerakkan oleh fnomena pasang surut.

Sesungguhnya hanya 51 persen saja dari cahaya matahari yang berhasil sampai di permukaan air. Kemudian sebagian kecil dari 51 persen itu berhasil masuk ke dasar lautan. Adapun cahaya yang lainnya dipantulkan kembali oleh gelombang permukaan air laut.

Ketika sebagian kecil cahaya matahari tersebut berhasil masuk ke dasar lautan dan terurai ke dalam tujuh spektrum warna cahaya (merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu), spektrum warna pertama yang akan di sedot oleh air laut adalah warna merah. Oleh karena itu, para ahli mengatakan darah tidak bisa dilihat pada kedalaman 10 meter. 

Spektrum-spektrum itu akan terus disedot oleh air laut secara bertahap hingga hanya tersisa warna biru. Maka dari itu, laut tampak berwarna biru-begitu juga langitberwarna biru. Akhir-akhir ini telah dibuktikan bahwa permukaan laut dan laut dalam berbeda dalam hal suhu, kepadatan massa air, ragam ikan dan intensitas cahaya.

Sumber :
http://quran.com/24/40
http://sultonimubin.blogspot.co.id/2013/01/an-nur-ayat-31-40-dan-terjemah.html
https://plus.google.com/104151510965845708572/posts/Q25EGRB3VH3

No comments:

Post a Comment