Jenis Penyerang atau Pemain Depan
Sepakbola di era 90-an striker pemain depan dengan tipe seperti Filippo Inzaghi, Christian Vieri atau Hernan Crespo. Namun sepakbola sekarang di era modern tidak hanya ada 1 jenis striker. Namuan ada beberapa, yaitu ada 7 jenis striker.
Apa saja? Mari kita kupas satu persatu.
Advanced Forward
Penyerang jenis advanced forward ini
sangat jago menyambut umpan terobosan dan mengekseskusinya menjadi goal.
Untuk itu penyerang ini akan sering berdiri sejajar dengan bek lawan
terakhir. Sehingga kita akan sering melihat pemain ini seperti
terisolasi di depan.
Advanced forward biasanya cepat,
bagus dalam skil teknik, dan sangat tajam dalam mencetak gol. Advanced
forward umumnya menjadi titik fokus bagi tim dan dapat menangani tekanan
dengan baik.
Contoh : Fernando Torres
Target man
Pemain dengan jenis target man umumnya mempunyai
ciri penyerang tinggi besar yang pandai menahan bola (hold up ball)
atau membelokkan umpan kepada pemain lain. Salah satu kemampuannya
adalah meloncat (jumping), menyundul bola (heading) saat diberi
umpan-umpan lambung atau umpan silang (crossing).
Target
man akan menjadi lengkap jika mempunyai skil teknik yang memukau selain
keistimewaan fisik dan kemampuan untuk membuat pertahanan lawan terbuka
dengan menahan bola selama mungkin sampai pemain lain datang untuk
mencetak gol.
Contoh : Zlatan Ibrahimovic, Ruud van Nistelroy, Christian Vieri, Mario Gomez
Poacher
Pemain depan dengan tipe poacher adalah pemain yang
harus sering berkeliaran di sekitar kotak penalti lawan, menciptakan
sedikit ruang bagi dirinya sendiri saat menyambut umpan terobosan atau
umpan silang demi mencetak gol.
Seorang poacher bisa
mencetak 30 gol pada 1 semusim, untuk itu seluruh pemain tim harus
men-supply bola untuknya, terutama pemain tengah harus banyak mengoper
bola ke kotak penalti untuk menciptakan peluang gol baginya. Pemain dengan tipe poacher ini harus "berdarah dingin" dan tajam untuk menuntaskan umpan.
Berbeda
dengan target man seorang pemain dengan tipe poacher membutuhkan
partner penyerang. Selain itu pemain ini juga harus mempunyai pergerakan
tanpa bola yang brilian dan konsisten.
Contoh : Raul Gonzalez, Diego Millito, Filippo Inzaghi
Trequartista
Trequartista adalah posisi pemain depan yang
banyak bergerak untuk menciptakan ruang yang dimanfaatkan pemain lain.
Posisi trequartista mirip dengan inside forward hanya saja seorang
trequartista lebih memprioritaskan untuk menciptakan peluang.
Contoh : Wesley Sneijder, Francesco Totti
Complete Forward
Ciri dari pemain depan dengan jenis
complete forward adalah pemain bertubuh tinggi, tangguh di udara, cepat,
brilian saat membawa bola, dan sekaligus pencetak gol handal. Complete
forward bisa menjadi striker tunggal atau dipasangkan dengan penyerang
lain.
Ia bisa bermain membelakangi gawang lawan
(back-to-goal) atau berdiri sejajar dengan bek terakhir lawan untuk
menyongsong umpan terobosan.
Contoh : Didier Drogba, Gonzalo Higuain, Lionel Messi
Winger
Penyerang sayap beroperasi di sisi kanan atau kiri dengan tugas selain untuk memberikan umpan silang juga untuk melakukan 'sayatan' ke dalam kotak penalti lawan untuk mengeksekusi peluang. Pergerakan winger lebih terfokus pada area sisi lapangan sehingga kecepatan sekaligus akselerasi, agility, dribbling dan crossing menjadi atribut kunci bagi seorang winger.
Contoh : Gareth Bale, Jesus Navas
Inside Forward
Inside forward merupakan pengembangan dari winger, dimana selain sebagai pemberi umpan juga bisa menjadi potensi ancaman bagi gawang lawan. Karena itu pemain dengan tipe Inside Forward mempunyai pergerakannya lebih bebas dengan aktif menyusup ke kotak penalti lawan untuk membuat gol.
Umumnya ciri khas seorang inside forward adalah mereka diposisikan berlawanan dari kaki terkuat mereka. Misalnya pemain ini
menggunakan kaki kanan sebagai kaki terkuat maka mereka akan diplot di posisi kiri. Dan jika pemain ini adalah pemain kidal maka akan diletakkan di posisi kanan. Hal ini bertujuan untuk memaksimalkan akurasi shooting mereka.
Contoh : Cristiano Ronaldo, Arjen Robben, Franc Ribery
Second Striker
Second Striker atau penyerang bayangan berdiri di belakang penyerang utama. Tugas second striker adalah untuk membantu kinerja penyerangan sebagai senjata rahasia yang jarang menjadi fokus bek lawan. Sehingga saat penyerang utama mengalami kebuntuan mencetak gol, penyerang bayangan yang berada di baris kedua lini depan tampil menjadi kunci permainan yang mengagetkan lini pertahanan lawan.
Pemain ini gemar mengksploitasi lubang antara lini belakang dan tengah lawan. Agility dan long shot menjadi kunci pemain ini terutama saat menerima bola liar dan memberikan ancaman langsung pada kiper lawan.
Contoh : Wayne Rooney
False 9
Posisi false 9 dipopulerkan oleh Spanyol saat Vicente Del Bosque memasang Cesc Fabregas pada barisan penyerang Spanyol di Piala Eropa 2012. Saat itu pemain Italia bak mengejar bayangan di lapangan, dan akhirnya tertunduk 0-4.
False 9 bukan sebuah posisi melainkan sebuah peran. Pemain ini berperan seolah-olah bermain sebagai seorang penyerang tengah, padahal ternyata area geraknya justru sedikit mundur ke belakang.
Pemain ini justru akan lebih sering bergerak ke area tengah lapangan ketika timnya memulai serangan dan secara tiba-tiba seolah berganti posisi menjadi seorang gelandang serang.
Namun, false 9 tidak hanya melakukan pergerakan ke belakang, namun juga dapat bergerak ke sisi kanan ataupun kiri. Pada intinya, ia akan bergerak ke arah yang "salah" dari semestinya seorang ujung tombak bergerak mencari ruang dan kesempatan untuk mencetak gol.
Contoh : Cesc Fabregas
Deep-lying forward
Deep-lying forward cenderung
beroperasi di lini tengah untuk menjemput bola, mendistribusikan bola ke
pemain lain, menahan bola sampai pemain lain maju ke depan. Strategi
ini cocok diterapkan pada striker tunggal. Striker harus memiliki
ketangguhan (strength), kreatif (creativity).
Sebagai target man,
pemain ini cenderung bermain membelakangi gawang lawan dan menciptakan
peluang dan ruang bagi rekannya untuk mencetak gol.
Contoh : Robin van Persie
Defensive forward
Defensive
forward merupakan versi defensif dari ‘deep-lying forward’. Peran dari
defensive forward adalah misalnya saat melawan tim yang lebih kuat, maka
pertahanan akan dimulai dari pemain depan dengan turun sejauh mungkin
dan ikut memberi ‘pressure’ pada lini tengah lawan.
Seorang
defensive forward membutuhkan stamina dan tackling yang cukup baik, dan
bersedia bekerja ekstra keras. Pemain depan tipe defensive forward
membutuhkan support pemain lain.
Contoh : Dirk Kuyt
Sumber :
https://bobol.in/5-hal-tentang-striker-yang-harus-kamu-ketahui.bobol.i.like.you/2
http://indogol.co/macam-macam-tipe-striker-sepakbola.html
http://hashtagfootball.blogspot.co.id/2014/04/forward-dan-jenisnya.html
https://sport.detik.com/aboutthegame/tactics/d-2700771/false-9-sebagai-pilihan-taktikal
“Whatever we possess becomes of double value when we have the opportunity of sharing it with others"
Thursday, April 6, 2017
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Related Posts
-
Pengolahan air limbah dapat dilakukan dengan metode Fisik, Kimia dan Biologi. Pengolahan air limbah tersebut dapat terbagi menjadi beberapa ...
-
Biasanya, saat mencetak dengan menggunakan Printer Epson terjadi error sehingga mengharuskan Reset Printer Epson secara Manual . Indikasi a...
-
Akan sangat susah jika kita membuat standart dengan menggunakan data kualitatif bukan data kuantitatif. Misalnya untuk mengukur kekerasan. ...
-
"It's just my two cents" , atau terkadang ditulis dengan "Just my two cents" atau "My two cents" dalam ...
-
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk atau GoTo akhir-akhir ini ramai dan sering diperbincangkan di media massa. Hal ini dikarenakan GoTo akan mengelu...
No comments:
Post a Comment