Saat menyaksikan acara channel History di televisi, terdapat sesuatu yang menarik yaitu mengenai Libyan Desert Glass atau Batuan Kaca Gurun Pasir Libya yang terletak di Great Sand Sea. Great Sand Sea adalah gurun pasir yang terletak di perbatasan antara Mesir dan Libya. Diperkirakan gurun pasir Libya tersebut diperkirakan terbentuk sekitar 26 juta tahun lalu.
Libyan Desert Glass merupakan kaca silika alami
yang murni, berwarna kuning, mengandung gelembung kecil, gumpalan putih, dan tinta hitam. Libyan Desert Glass ini penuh misteri.
Para ilmuwan berasumsi bahwa batuan Libyan Desert Glass terdapat di Great Sand Sea terbentuk karena jatuhnya meteorit atau komet yang meledak saat mendekat permukaan gurun pasir karena perubahaan suhu panas yang sangat ekstrim sehingga ledakannya membentuk sejumlah kaca silika alami tersebut.
Dan yang menjadi misteri adalah tidak diketemukan kawah bekas tanda ada jatuhnya meteorit atau komet.
Tahun 1922, Howard Carter menemukan makam firaun Mesir Tutankhamun dan ditemukan dalam harta
karun salah satunya
adalah perisai dada Firaun di mana citra kumbang suci Mesir (scarab)
diukir pada material batu Libyan Desert Glass.
Tahun 1932, Patrick A. Clayton menemukan dan membawa sampel pertama Libyan Desert Glass ke Eropa untuk dipelajari.
Tahun 1998, Vincenzo de Michele - mineralogi Italia - menetapkan bahwa material yang ditemukan oleh Howard Carter dan yang dipelajari oleh Patrick A. Clayton adalah Libyan Desert Glass.
Sumber :
http://lifestyle.liputan6.com/read/2221908/batuan-kaca-gurun-pasir-libya-yang-penuh-misteri
https://travel.dream.co.id/news/misteri-gurun-kaca-libya-dan-batu-firaun-tutankhamun-160129m.html
No comments:
Post a Comment