وَجَعَلْنَا السَّمَاءَ سَقْفًا مَحْفُوظًا وَهُمْ عَنْ آيَاتِهَا مُعْرِضُونَ (٣٢)
Dan Kami menjadikan langit sebagai atap yang terpelihara, namun mereka tetap berpaling dari tanda-tanda (kekuasaan Allah) itu.
Dan Kami menjadikan langit sebagai atap yang terpelihara, namun mereka tetap berpaling dari tanda-tanda (kekuasaan Allah) itu.
(Al Qur’an, 21:32)
Radiasi matahari atau bintang lainnya terjadi terus menerus dipancarkan dan ini merupakan hal yang sangat mematikan, karena semburan panas energi tinggi yang disebut jilatan api matahari yang dipancarkan berkali-berkali oleh matahari dapat menghancurkan seluruh kehidupan di muka bumi.
Energi yang dipancarkan dalam satu jilatan api matahari terhitung setara dengan 100 milyar bom atom yang serupa dengan yang dijatuhkan di Hiroshima. Hal ini bisa diamati 58 jam setelah kilatan atau jilatan api jarum magnetik kompas bergerak tidak seperti biasanya, dan 250 kilometer di atas atmosfir bumi terjadi peningkatan suhu tiba-tiba hingga mencapai 2.500 derajat celcius.
Namun bumi dam kehidupan di muka bumi tidak hancur karena terdapat atap bumi yang terpelihara, yaitu apa yang kita sebut sekarang ini sebagai sabuk Van Allen. Sabuk radiasi Van Allen merupakan sabuk partikel bermuatan (terdiri dari proton sangat bermuatan serta mampu menembus sampai satu milimeter timbal) pada ketinggian 1000 sampai 60.000 kilometer di atas permukaan Bumi yang ditopang oleh medan magnet bumi yang membentang 0,1-1,5 jari-jari bumi dari permukaan.
Sumber :
http://www.tafsir.web.id/2013/03/tafsir-al-anbiya-ayat-21-35.html#sthash.1IWQbtNS.dpuf
http://ardiyansyah.com/2016/09/7-lapis-langit-dan-sabuk-van-allen.html
http://www.taufanyanuar.com/2017/05/sabuk-radiasi-van-allen.html
No comments:
Post a Comment