Pages

Wednesday, June 21, 2017

Mengapa Manusia Memilih Turun ke Bumi

Dan Kenapa Tuhan Menciptakan Manusia Yang Kelak Harus Disiksa-Nya di Neraka?


وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنْ بَنِي آدَمَ مِنْ ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ ۖ قَالُوا بَلَىٰ ۛ شَهِدْنَا ۛ أَنْ تَقُولُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَٰذَا غَافِلِينَ


And [mention] when your Lord took from the children of Adam - from their loins - their descendants and made them testify of themselves, [saying to them], "Am I not your Lord?" They said, "Yes, we have testified." [This] - lest you should say on the day of Resurrection, "Indeed, we were of this unaware."

Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)",  

(QS Al A'raaf : 172)



إِنَّا عَرَضْنَا الْأَمَانَةَ عَلَى السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالْجِبَالِ فَأَبَيْنَ أَنْ يَحْمِلْنَهَا وَأَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا الْإِنْسَانُ ۖ إِنَّهُ كَانَ ظَلُومًا جَهُولًا 

Indeed, we offered the Trust to the heavens and the earth and the mountains, and they declined to bear it and feared it; but man [undertook to] bear it. Indeed, he was unjust and ignorant.

Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh,

(QS Al-Ahzab : 72)



Berawal dari sesi tanya jawab antara seorang ateis yaitu Harris adalah seorang ateis dari Phoenix Arizona USA yang berprofesi sebagai seorang manajer pemasaran dengan Zakir Naik : mengenai esensi mengapa manusia diciptakan dan diturunkan ke bumi. Dan Tuhan maha tahu bahwa kelak pasti ada ciptaannya masuk neraka, sehingga yang menjadi pertanyaan kenapa penciptaan manusia ini tetap dilanjutkan? Di sisi lain Tuhan maha penyayang.

Sesungguhnya kita sendiri sebagai manusia lah yang bodoh karena mau memikul tanggung jawab. Padahal Tuhan sudah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, tapi semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia.

Langit bumi gunung dan para malaikat tidak satupun yang memiliki kehendak bebas, karena mereka semua tunduk 100% atas perintah Tuhan.

Sedangkan manusia dilengkapi dengan kehendak bebas sehingga  memungkinkan untuk tunduk patuh kepada Tuhan bukan dengan terpaksa tapi dengan kesadaran penuh. Sehingga kita dahulu memilih jadi manusia dan dengan sukarela bersaksi bahwa Allah adalah Rabb kita yang pasti akan kita taati? Lahir ke dunia sebagai manusia merupakan pilihan kita sendiri meskipun detail lahir dari rahim ibu yang mana kita tak pernah memilihnya.

Dan tak satupun manusia diberi kemampuan mengingat peristiwa ketika kita memilih saat itu. Namun di hari akhir semua ingatan kita dibuka sehingga semuanya jelas dan terbukti bahwa kita manusia dahulu memang benar benar telah memilih menjadi manusia dengan segala konsekuensinya.

Pertanyaan selanjutnya adalah bukankah Tuhan tahu bahwa nantinya banyak manusia yang gagal sehingga harus masuk neraka? Jadi mestinya Dia bisa menghentikan agar tak seorangpun yang memilih jadi manusia?"

Tuhan memberikan penjelasan bahwa tidak benar bahwa semua hal ini adalah sia-sia. Tuhan menciptakan dengan tujuan memuliakan manusia dengan membekalinya kehendak bebas, penglihatan pendengaran dan akal budi, serta semua kelengkapan penunjang yang bakal dibutuhkan manusia selama di dunia agar bisa sukses menjalani pilihannya sendiri, sekaligus bisa membangun kemuliaannya melebihi semua makhluk Tuhan yang lain.

Oleh karena itu Tuhan memberikan petunjuk, kiat kiat sukses, peringatan kehati-hatian, melalui malaikat dan para nabi, berupa ayat ayat Tuhan yang dibukukan menjadi Taurat, Zabur, Injil dan Quran.


Sumber :
http://wiseislam.blogspot.com/2015/08/kenapa-tuhan-menciptakan-manusia-yang.html
https://www.youtube.com/watch?v=v7g6QYB3YDk
https://tafsirq.com/7-al-araf/ayat-172
https://quran.com/7/172
https://tafsirq.com/33-al-ahzab/ayat-72
https://quran.com/33/72

No comments:

Post a Comment