Awalnya kita hanya hendak membeli oleh-oleh berupa kaos dan gantungan kunci dan tidak lupa adalah makanan khas kota Kudus yaitu jenang. Namun ternyata toko langganan tempat kita membeli jenang Kudus terdapat Museum Jenang.
Sebelum membahas Museum Jenang, kita bahas dulu makanan khas jenang. Jenang atau dodol adalah makanan yang terbuat dari tepung beras ketan, santan kelapa, gula. Jenang merupakan makanan khas masyarakat Jawa yang sudah mengakar sejak zaman Hindu yang kemudian diteruskan oleh tradisi saat era Walisongo.
Jenang menjadi simbol doa, harapan, persatuan dan semangat masyarakat Jawa, yang lahir dari kreativitas masyarakat. Jenang bebas dari atribut status sosial dan etnis alias bersifat demokratis, egaliter, spiritual dan relegius.
Jenang Kudus adalah dijual dalam potongan-potongan kecil, dibungkus aluminium foil, dan dimasukkan ke dalam kemasan dus.
Toko yang selalu kita singgahi untuk beli jenang adalah Jenang Mubarok yang diproduksi oleh Mubarokfood Cipta Delicia yang terletak di Jl. Sunan Muria no.33 Kudus. Toko ini merupakan salah satu perusahaan Jenang terbesar di Indonesia sejak tahun 1910.
Di lantai dua dari showroom Mubarok Food Cipta Delicia Kudus terdapat Museum Jenang. Museum Jenang atau Museum Jenang Kudus dibangun oleh pabrik jenang
Mubarok Food di Jalan Sunan Muria Kudus, Desa Glantengan, Kecamatan
Kota, Kabupaten Kudus. Letaknya tidak jauh dari pusat kota, yaitu dari
alun-alun arah utara sekitar 300 meter.
Dalam Museum Jenang kita dapat mengetahui pembuatan jenang tempo dulu. Dan yang tak kalah menarik juga tedapat replika komplek Masjid Menara dan makam Sunan Kudus. Tidak tanggung-tangung miniatur menara setinggi lima meter dihadirkan di tengah-tengah Museum Jenang.
Tidak hanya cara pembuatan jenang saja dan tidak hanya replika dari menara Kudus dan masjid Sunan Kudus saja yang dapat kita saksikan di Museum Jenang, tapi juga terdapat replika rumah adat khas Kudus.
Sumber :
http://mubarokfood.co.id/
http://www.antaranews.com/berita/420544/jenang-tradisi-yang-melekat-pada-masyarakat-jawa
https://id.wikipedia.org/wiki/Jenang_Kudus
https://travel.dream.co.id/destination/yuk-ke-kudus-lihat-museum-jenang-pertama-di-indonesia-170620o.html
http://www.murianews.com/2017/05/26/117074/museum-jenang-kudus-diburu-wisatawan.html
http://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20170617151354-307-222448/ayo-ke-museum-jenang-pertama-di-indonesia-di-kudus/
“Whatever we possess becomes of double value when we have the opportunity of sharing it with others"
Thursday, June 29, 2017
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Related Posts
-
Biasanya, saat mencetak dengan menggunakan Printer Epson terjadi error sehingga mengharuskan Reset Printer Epson secara Manual . Indikasi a...
-
Jika kita baca media massa baik berupa media cetak atau pun media online, lebih sering digunakan kata sekira untuk menggantikan kata kira...
-
A : 2.27% (5%) B : 13.59 % (20%) C : 68.26% (50%) D : 13.59 % (20%) E : 2.27% (5%) Kurva normal adalah satu model distribusi dari s...
-
Jika pada keyboard kita mengenal tombol "Delete" dan "Backspace" untuk menghapus, maka pada kalkulator terdapat 4 tip...
-
Akan selalu menjadi pilihan sulit dalam memilah dan memilih sepatu lari. Karena banyak yang akan menjadi pertimbangan mulai dari bantalan se...
No comments:
Post a Comment