TEORI TERBENTUKNYA ALAM SEMESTA
1. Teori keadaan tetap (Steady-state theory) : bahwa
alam semesta ada tanpa awal dan tetap ada tanpa akhir, merupakan teori yang
paling jadul, dikemukakan saat teknologi belum canggih seperti sekarang ini.
2. Teori Creatio Continua : semesta dari dahulu ada
dan tetap ada, bedanya bahwa planet, satelit, bisa lenyap dan lahir.
3. Teori Bintang Kembar : bahwa alam semesta
terbentuk karena adanya dua matahari kembar. Salah satu matahari tersebut
meledak karena terlalu padat dan panas. Ledakan tersebut membentuk
planet-planet dan karena adanya gaya gravitasi, planet-planet tersebut beredar
mengelilingi bintangnya.
4. Teori Tidal / Teori Pasang Surut : tahun 1919,
menyebutkan bahwa planet merupakan hasil dari percikan bintang (matahari) yang
disebut tidal. Planet-planet besar terjadi karena adanya percikan besar antara
2 bintang besar yang saling berdekatan.
5. Teori Nebular : tahun 1796, menyebutkan bahwa tata
surya terbentuk dari kondensasi awan atau kabut gas yang sangat panas.
Kondensasi itu membentuk bagian-bagian terpisah yang terus berputar. Pada
bagian tengah kondensat, partikel memusat dan memampat sehingga terbentukklah
matahari. Pada partikel yang berada di sisi juga berputar dan membentuk
planet-planet dan sisa kondensat membentuk satelit, asteroid, meteor, dan lain
sebagainya.
6. Teori dentuman besar / (big-bang theory)
TEORI DENTUMAN BESAR
Big Bang Theory atau Teori Dentuman Besar merupakan
sebuah peristiwa yang menyebabkan pembentukan alam semesta berdasarkan kajian
kosmologi mengenai bentuk awal dan perkembangan alam semesta.
BOLA RAKSASA
Teori Big Bang menyatakan bahwa seluruh materi
dan energi dalam alam semesta pernah bersatu membentuk sebuah bola raksasa,
lalu bola raksasa ini meledak sehingga seluruh materi mengembang karena
pengaruh energi ledakan yang sangat besar.
SATU TITIK TUNGGAL
Teori Big Bang diawali dengan awal alam
semesta yang dalam keadaan sangat panas dan padat sebagai satu titik tunggal
berisi seluruh materi di alam semesta, jadi termasuk langit dan bumi sebelum
diciptakan terkandung dalam titik tunggal, kemudian titik tunggal ini meledak
sangat dahsyat, sehingga menyebabkan materi-materi yang dikandungnya terpisah
dan kemudian alam semesta terbentuk serta mengembang secara terus menerus
hingga hari ini.
QS. Al Anbiya : 30
أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ
كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَاهُمَا
وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ أَفَلا يُؤْمِنُونَ
Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit
dan bumi keduanya dahulu menyatu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya;
dan Kami jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air; maka mengapa
mereka tidak beriman?
Tahun 610 Masehi
TEORI RELATIVITAS UMUM
Albert Einstein, tahun 1915 menyatakan dalam
teori relativitas umum bahwa teori ini juga sejalan dengan kerangka model teori
Big Bang.
JARAK BUMI DENGAN GALAKSI
Lemaître (tahun 1927) dan Edwin Hubble (tahun
1929) menemukan bahwa jarak bumi dengan galaksi yang sangat jauh umumnya
berbanding lurus dengan geseran merahnya, yang mengindikasikan bahwa semua
galaksi dan gugus bintang yang sangat jauh memiliki kecepatan tampak yang
secara langsung menjauhi titik pandang kita: semakin jauh, semakin cepat
kecepatan tampaknya.
RADIASI KOSMOS
George Gamov (tahun 1948), berpendapat bahwa
setelah ledakan dahsyat ini akan ada radiasi yang tersebar merata dan melimpah
di alam semesta, radiasi tersebut dinamai radiasi kosmos. Hal ini ditemukan
oleh Arno Penzias dan Robert Wilson pada tahun 1965
keduanya mendapat hadiah nobel dari penemuan tersebut.
SEPERTI BALON
Ahli Fisika, George Gamow menganalogikan
tentang efek perluasan tersebut sepeti sebuah balon yang menggembung. Kalau
kita meniup sebuah balon yang diberi bintik-bintik, maka seluruh bintik itu
akan terlihat saling menjauh.
PENGUKURAN
Tahun 2009, berdasarkan pengukuran terbaik keadaan awal alam
semesta bermula sekitar 13,7 miliar tahun lalu, yang kemudian
menjadi referensi teori Big Bang.
Teori Big Bang memberikan penjelasan paling
komprehensif dan akurat yang didukung oleh metode ilmiah beserta pengamatan.
SALING MENJAUH
Ilmuwan memperkirakan bahwa galaksi-galaksi saling menjauh
dengan kecepatan kira-kira 32 kilometer/ detik untuk setiap jarak
satu juta tahun cahaya, sehingga diperhitungkan bahwa alam semesta ini tercipta
dengan proses Big Bang antara 15-20 milyar tahun yang lalu.
QS. al-Dzariyat : 47
وَالسَّمَاءَ
بَنَيْنَاهَا بِأَيْدٍ وَإِنَّا لَمُوسِعُونَ
Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan
sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya.
THE EXPANDING UNIVERSE
Berdasarkan penelitian ilmuwan bahwa galaksi-galaksi yang
tampak dari bumi selain berotasi dan juga saling menjauhi bumi.
Hal ini berarti bahwa ruang alam dan galaksi-galaksi itu
berekspansi atau mengembang dengan ekspansinya galaksi-galaksi itu, teori ini
dikenal dengan “The Expanding Universe”.
Hal ini selaras dengan penjelasan Allah swt dalam QS.
al-Dzariyat, bahwa Allah swt meluaskan langit dengan berekspansinya
galaksi-galaksi itu. Benda-benda alam semesta ini terus berkembang meluas
sehingga galaksi-galaksi itu saling menjauh dari yang satu dengan yang lainnya.
Diolah dari berbagai sumber
No comments:
Post a Comment