Sejak tanggal 19 November 2017 telah terbentuk tekanan rendah di Samudera Hindia dekat selatan Jawa Timur. Hal ini menjadi trigger utama pembentukan Depresi Tropis, dengan kecepatan angin 30-50 kilometer/jam yang berkembang menjadi Badai Tropis kategori "severe" berkekuatan 63-87 kilometer/jam.
Pada hari Senin, 27 November 2017 terbentuk siklon Cempaka yang berlokasi di perairan Selatan Jawa Tengah, sekitar 100 km sebelah selatan tenggara Cilacap, dengan koordinat 8,6 lintang selatan dan 110,9 bujur timur.
Kemudian pada hari Rabu, 29 November 2017, terbentuk pula siklon Dahlia yang berlokasi di 470 km sebelah barat daya Bengkulu, dengan koordinat 8,2 derajat Lintang Selatan dan 10,8 derajat Bujur Timur.
Bibit badai Dahlia yang berada di Samudera Hindia ini diprediksi akan berdampak pada peningkatan hujan lebat, tinggi gelombang, angin kencang, maupun potensi kilat atau petir di beberapa wilayah di Indonesia.
Siklon tropis Dahlia saat berada di perairan Samudera Hindia Barat Daya Jakarta mempunyai kecepatan angin maksimum mencapai 65 km/jam, bergerak ke arah Tenggara dengan kecepatan gerak 13 km/jam.
Angin siklon tersebut terbentuk karena perbedaan tekanan yang tidak merata di permukaan wilayah Indonesia dan dipengaruhi oleh perubahan suhu permukaan laut. Yaitu dimana matahari berada di bagian selatan Bumi dan membuatnya lebih hangat dibandingkan dengan belahan bumi utara. Perbedaan ini membuat atmosfer di belahan Bumi selatan lebih cair dan lebih renggang. Oleh sebab itu, tekanan udara pun menjadi lebih rendah.
Berdasarkan kondisi diatas pada rentang waktu bulan November hingga Januari peluang terjadi siklon kian besar di Indonesia sedangkan pada rentang waktu bulan bulan Maret hingga September, negara Filipina yang mempunyai peluang siklon lebih besar.
Penamaan angin siklon dengan nama bunga merupakan kesepakatan dalam pemberian nama badai. Diberi nama nama bunga dengan pertimbangan bahwa badai memberi dampak tidak bagus, dampak siklon ini kan anginnya kuat, hujannya lebat, kemungkinan ada banjir dan longsor. Untuk mencoba memberi kesan supaya tidak seram sehingga setiap siklon tropis yang muncul di Indonesia akan diberi nama bunga.
Huruf depan nama angin siklon ditentukan sesuai dengan urutan abjad, misalnya angin siklon Cempaka, mempunyai huruf depan C yang merupakan siklon ketiga yang lahir di Indonesia. Sedangkan angin siklon Dahlia, merupakan angin siklon keempat yang lahir.
Sebelumnya pada tahun 2010, tumbuh siklon tropis di Indonesia yang dinamai dengan siklon Anggrek. Empat tahun kemudian, yaitu pada tahun 2014, muncul angin siklon lagi yang diberi nama dengan siklon Bakung.
TCWC Jakarta diberikan kewenangan untuk mengusulkan dan memberikan nama pada bibit siklon yang sudah menjadi siklon tropis yang terbentuk di titik koordinat 0-10 derajat LS dan 90-125 derajat BT.
Penamaan badai semula dilakukan berdasarkan titik koordinat dimana badai itu terbentuk, namun akhirnya sistem itu dicabut untuk mempercepat identifikasi badai sebagai pesan peringatan, karena nama lebih mudah diingat ketimbang angka dan istilah teknis.
Seorang ilmuwan cuaca bernama Ivan R. Tannehill menjelaskan dalam bukunya yang berjudul "Hurricanes" mulanya badai tropis diberi nama orang-orang kudus di agama Katolik. Misalnya, ada "Badai Santa Ana" yang melanda Puerto Riko pada tanggal 26 Juli 1825, kemudian "San Felipe I" dan "San Felipe II" yang melanda Puerto Riko pada tanggal 13 September di kedua 1876 dan 1928.
Kemudian Clement Wragge, seorang ahli meteorologi Australia yang mulai memberi nama wanita pada badai tropis sebelum akhir abad ke-19.
Sumber :
http://bobo.grid.id/Sains/Iptek/Apa-Itu-Siklon-Cempaka-Dan-Siklon-Dahlia
https://tirto.id/badai-dahlia-jakarta-jawa-barat-siaga-hujan-lebat-amp-angin-kencang-cAV3
https://news.detik.com/berita/3749264/cerita-asal-usul-penamaan-siklon-tropis-cempaka-dan-dahlia
https://tirto.id/asal-usul-penamaan-badai-tropis-cempaka-dan-dahlia-di-indonesia-cAVC
http://m.viva.co.id/digital/teknopedia/983135-mengapa-bmkg-namai-siklon-dengan-bakung-cempaka-dan-dahlia
http://news.liputan6.com/read/3179470/penjelasan-lapan-soal-pemicu-siklon-cempaka-di-selatan-jawa-timur
“Whatever we possess becomes of double value when we have the opportunity of sharing it with others"
Saturday, December 2, 2017
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Related Posts
-
Biasanya, saat mencetak dengan menggunakan Printer Epson terjadi error sehingga mengharuskan Reset Printer Epson secara Manual . Indikasi a...
-
Jika kita baca media massa baik berupa media cetak atau pun media online, lebih sering digunakan kata sekira untuk menggantikan kata kira...
-
A : 2.27% (5%) B : 13.59 % (20%) C : 68.26% (50%) D : 13.59 % (20%) E : 2.27% (5%) Kurva normal adalah satu model distribusi dari s...
-
Akan selalu menjadi pilihan sulit dalam memilah dan memilih sepatu lari. Karena banyak yang akan menjadi pertimbangan mulai dari bantalan se...
-
Jika pada keyboard kita mengenal tombol "Delete" dan "Backspace" untuk menghapus, maka pada kalkulator terdapat 4 tip...
No comments:
Post a Comment