Belum juga memulai latihan lari untuk level pemula, namun tidak ada salahnya untuk mencoba pola latihan lari.
- 30 menit, cukup latihan lari rutin 30 menit hingga dua jam.
- Kondisi, lihat kondisi, kebutuhan, kemampuan, serta tujuan si pelari.
- Bukan jalan cepat, jangan pernah mencampurkan latihan dengan jalan kaki, boleh lari lebih pelan tapi jangan jalan, karena lari yang dicampur dengan jalan kaki dapat melemahkan kekuatan otot.
- Kecepatan stabil, agar kondisi tubuh tetap hangat karena akan berpengaruh pada kecepatan lari.
- Jari kaki menghadap ke langit, mendaratlah dengan bagian kaki depan dengan tamparan cepat tapi lembut.
- Ayunan tangan, ayunan tangan yang tepat dapat memberikan dorongan kecepatan, kepalkan tangan dengan posisi ibu jari di dalam kepalan untuk menegangkan otot lengan atas, dorongan ayunan tangan adalah seberapa keras Anda mengayunkan tangan ke belakang.
- Posisi kaki, kedua kaki bergerak seperti jarum jam, angkat kaki ke atas posisi searah pukul 12, dorong ke bawah searah pukul 3, mendarat ke tanah langsung di bawah tubuh Anda searah pukul 6, kemudian ayunkan kaki ke belakang mengarah jam 9 di belakang tubuh Anda.
- Kecepatan, mulailah berlari dengan langkah santai dan ringan, tingkatkan kecepatan lari secara bertahap, lari bertempo, dan lari cepat di trek pilihan Anda setidaknya sekali seminggu untuk melatih ketahanan jantung, paru, dan otot secara bersamaan demi menjadi seorang pelari cepat yang lebih efisien.
- Napas, selaraskan langkah kaki dengan napas Anda, gunakan teknik napas per dua urutan: dua langkah kaki dalam satu tarikan napas, dua langkah kaki untuk satu hembusan napas.
Sumber :
https://lifestyle.kompas.com/read/2013/12/29/1658565/Mau.Kuat.Lari.Jarak.Jauh.Ini.Rahasianya.
https://hellosehat.com/pusat-kesehatan/olahraga-lari/tips-lari-lebih-cepat-tidak-cepat-lelah/
No comments:
Post a Comment