Dalam dunia nasehat kita tidak perlu melihat orang atau siapa yang mengutarakan isi dari nasehat tersebut. Kita cukup melihat isi dari nasehat yang diutarakan. Jika nasehat tersebut baik dan benar, maka lakukanlah.
Sedangkan dalam dunia pemikiran, jangan langsung mengarah pada isi dari pemikiran yang disebutkan. Namun lihat dulu siapa yang bicara. Periksa dulu orang tersebut. Cek latar belakang orang yang berbicara dari isi pemikiran-nya.
Karena isi dari pemikiran dipengaruhi dari input yang dia terima, sumber yang dia baca.
Karena logika yang ada di kepala berasal dan berawal dari apa yang dia dapat sebelumnya.
“Whatever we possess becomes of double value when we have the opportunity of sharing it with others"
Saturday, April 14, 2018
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Related Posts
-
Laptop dan secangkir kopi sebaiknya jangan disandingkan. Karena hal ini sangat beresiko. Jadi lupakan menyandingkan secangkir kopi favori...
-
Ratu Elizabeth II merupakan ratu monarki konstitusional dari 16 negara berdaulat (Alam Persemakmuran) dan teritori beserta dependensinya, se...
-
Brain rot Istilah "Brain Rot" semakin sering terdengar, terutama di kalangan pengguna internet yang merasa otaknya "membusu...
-
Kapan batas waktu pagi dan siang? Pertanyaan sederhana yang diajukan oleh anak kedua-ku. Sederhana tapi harus dijelaskan dengan gamblang d...
-
Terima dan Perbaiki Kesalahan: Kunci Pertumbuhan Diri Kesalahan adalah bagian tak terhindarkan dari kehidupan. Tidak ada manusia yang sempur...
No comments:
Post a Comment