Sinar matahari dapat membuat kulit kita terbakar dari paparan ultraviolet sehingga bisa menjadi lebih hitam atau bahkan mengalami kerusakan. Untuk itu kita bisa memakai jaket atau payung yang bisa melindungi kulit kita dari panasnya sinar matahari siang.
Tidak hanya kulit saja yang bisa terbakar karena efek buruk sinar matahari, namun ternyata mata kita juga bisa terpapar oleh sinar matahari dan paparan ultraviolet. Semua usia dapat terkena risiko tinggi mengalami sunburn eye.
Gejala mata mengalami sunburn adalah mata kemerahan, iritasi, berair, perih dan gatal seperti ada pasir atau debu di mata, pandangan mata yang kabur dan kehilangan penglihatan sementara.
Paparan sinar matahari mungkin tidak menimbulkan efek yang langsung terasa pada mata. Tapi bersifat kumulatif yang dampaknya baru dirasakan dalam waktu lama. Jika tidak dicegah, risiko gangguan pada mata akan lebih tinggi di kemudian hari. Efek jangka panjang itu bisa berupa katarak, tumor jinak bahkan kanker kulit di kelopak mata dan jaringan kulit di sekitarnya.
Pencegahan sunburn eyes adalah agar senantiasa selalu memakai sun-glasses yang memiliki lapisan UV dan topi lebar. Pilih glasses atau kacamata hitam yang memiliki lapisan perlindungan terhadap sinar matahari sebesar 75 hingga 90 persen, dan mampu mem-block sinar 95 persen sinar UV A dan 99 persen UV B. Kacamata sebaiknya dikenakan setiap Anda keluar rumah, bahkan saat cuaca mendung sekalipun.
Sebisa mungkin hindari beraktivitas di luar ruangan dan gunakan obat tetes mata yang berfungsi melapisi permukaan mata untuk meringankan iritasi.
Selain sunburn eye, artikel lain menyebutkan sebagai photokeratitis.
Photokeratitis adalah keadaan bagian depan mata yang terbakar matahari, tepatnya pada bagian kornea. Gejalanya adalah seperti terbakar matahari di kulit, photokeratitis memberikan sensasi sakit dan tidak nyaman yang sama pada mata.
Sinar ultraviolet tak hanya bisa membakar kulit tapi juga bisa menyebabkan peradangan pada bagian mata jika terpapar, khususnya bagian kornea. Kondisi yang menyebabkan mata terbakar bukan hanya karena menatap langsung matahari, namun juga bisa dari pantulan sinar matahari.
Dampak dari paparan sinar matahari pada mata tidak permanen.
Selain menggunakan kacamata anti-ultraviolet jika bepergian, ganti juga lampu dalam ruangan dengan lampu anti-ultraviolet. Bohlam atau lampu LED jauh lebih aman daripada fluorescent atau lampu halogen.
Sumber :
https://wolipop.detik.com/read/2013/08/20/073702/2334674/1135/tak-hanya-kulit-mata-pun-bisa-terbakar-sinar-uv-kenali-gejalanya
https://doktersehat.com/tanpa-sadar-mata-kita-juga-bisa-terbakar-sinar-uv/
https://lifestyle.kompas.com/read/2018/04/07/214926920/bagaimana-jika-mata-terbakar-matahari
“Whatever we possess becomes of double value when we have the opportunity of sharing it with others"
Sunday, September 2, 2018
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Related Posts
-
Biasanya, saat mencetak dengan menggunakan Printer Epson terjadi error sehingga mengharuskan Reset Printer Epson secara Manual . Indikasi a...
-
Pengolahan air limbah dapat dilakukan dengan metode Fisik, Kimia dan Biologi. Pengolahan air limbah tersebut dapat terbagi menjadi beberapa ...
-
"It's just my two cents" , atau terkadang ditulis dengan "Just my two cents" atau "My two cents" dalam ...
-
Jika pada keyboard kita mengenal tombol "Delete" dan "Backspace" untuk menghapus, maka pada kalkulator terdapat 4 tip...
-
Akan sangat susah jika kita membuat standart dengan menggunakan data kualitatif bukan data kuantitatif. Misalnya untuk mengukur kekerasan. ...
No comments:
Post a Comment