Tahun 1934, Charles F. Richter membuat dan mengukur besarnya gempa dengan skala yang disebut dengan Richter. Besar gempa dihitung dari amplitudo gelombang seismik terbesar yang dicatat untuk gempa, baik jenis gelombang transversal atau gelombang longitudinal.
Skala Richter didasarkan pada skala logaritma (basis 10).
Dengan skala Richter, gempa berkekuatan 5 akan menghasilkan sepuluh kali tingkat getaran tanah sebagai gempa bumi berkekuatan 4 (dan 32 kali lebih banyak energi dibebaskan). Energi yang dilepaskan oleh bahan peledak: sebuah gelombang seismik diukur dengan energi setara dengan 6 ons TNT.
Sebuah gempa berkekuatan 8 melepaskan energi sebanyak peledak 6 juta ton TNT.
Sumber :
https://aulizar.wordpress.com/2010/11/09/skala-richter/
http://www.fdma.go.jp/bousai_manual/e/pre/preparation010.html
https://thetokyofiles.wordpress.com/2015/07/15/earthquake-intensity-scale-earthquakes-in-japan/earthquake-scale-japan-minato-ward/
“Whatever we possess becomes of double value when we have the opportunity of sharing it with others"
Friday, October 19, 2018
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Related Posts
-
Jika kita baca media massa baik berupa media cetak atau pun media online, lebih sering digunakan kata sekira untuk menggantikan kata kira...
-
Biasanya, saat mencetak dengan menggunakan Printer Epson terjadi error sehingga mengharuskan Reset Printer Epson secara Manual . Indikasi a...
-
Kebun Binatang Surabaya (KBS) atau lebih terkenal dengan Bonbin adalah kebun binatang yang terletak di kota Surabaya pernah menjadi kebun...
-
Sebelumnya jika aku berkunjung ke Solo, aku menginap di Front One Hotel Airport Solo, Swiss-Belhotel Solo , Red Planet Hotel , dan di Faveho...
-
Pepaya adalah monodioecious' (berumah tunggal sekaligus berumah dua) dengan tiga kelamin: tumbuhan jantan, betina, dan banci (hermafr...
No comments:
Post a Comment