Keliling-keliling Kota Bandung
Farmhouse Susu Lembang berada di Jalan Raya Lembang No.108, Gudangkahuripan, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, yang dibuka pada bulan Juli 2015.
Disana kita dapat melihat eksotisnya taman bunga nan cantik dan indah di eropa yang dipadukan dengan bangunan klasik bercita rasa khas Eropa. Banyak spot wisata yang menarik untuk dijadikan obyek berfoto selfie dan instagramable.
Di Farmhouse Susu Lembang terdapat penyewaan gaun anggun khas Eropa zaman dulu. Cafe-café, toko kue yang ditata seperti di Eropa. Juga terdapat Gembok Cinta, rumah unik kurcaci atau hobbit.
Observatorium Bosscha
Observatorium Bosscha merupakan salah satu tempat yang ingin aku kunjungi sedari kecil. Saat akan menuju kesana aku membaca artikel bahwa Observatorium Bosscha buka untuk umum pada hari Sabtu saja. Sedangkan, untuk Selasa dan Jumat diperuntukkan bagi kunjungan sekolah, organisasi hingga instansi saja.
Karena hari ini adalah hari Jumat, bagiku tidak masalah, cukup berfoto dari luar saja sudah cukup. Namun beruntung ternyata saat itu ada rombongan sekolah, sehingga aku dan anak-anak bisa ikutan tur keliling Observatorium Bosscha.
Untuk tiket masuk ke Observatorium Bosscha cukup terjangkau yaitu Rp 15.000 per orang. Karena rombongan keluarga yang bersamaku adalah 6 orang, maka total yang aku bayarkan adalah Rp 90.000.
Observatorium Bosscha merupakan satu-satunya observatorium besar di Indonesia, bersama dengan Program Studi Astronomi, FMIPA ITB, Observatorium Bosscha menjadi pusat penelitian, pendidikan, dan pengembangan ilmu Astronomi di Indonesia.
Tahun 2004, Observatorium Bosscha dinyatakan sebagai Benda Cagar Budaya oleh Pemerintah. Oleh karena itu, keberadaan Observatorium Bosscha dilindungi UU Nomor 2/1992 tentang Benda Cagar Budaya.
Observatorium ini dibangun pada masa kolonial Belanda sekitar tahun 1923-1928, meskipun begitu observatorium masih berfungsi normal untuk digunakan para peneliti untuk mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan astronomi dengan teropong yang paling populer yaitu teropong bintang raksasa yang bernama teleskop ganda Zeiss.
Teleskop ini berada di dalam bangunan dengan atap kubah raksasa yang bisa dibuka tutup.
Floating Market
Floating Market berada di jalan Grand Hotel No. 33E, Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Tiket masuk Rp 20.000 per orang
Setiap pembelian makanan yang dijual di atas perahu menggunakan koin, pecahan koinnya mulai yang terkecil yaitu 5.000, 10.000 dan 20.000. Tiket masuk bisa ditukarkan dengan minuman teh / kopi.
Floating Market atau pasar terapung di jalan Grand Hotel No. 33E, Lembang, Bandung. Pasar ini berada di atas air di atas perahu.
Tidak hanya pasar terapung, di Floating Market juga terdapat wahana untuk bermain Flying Fox, kota mini, hingga miniatur kereta api. Wahana permainan miniatur kereta api meniru rute di Padalarang, lengkap dengan stasiun, kereta api, pemandangan sekitar rel kereta dan jembatan Cikubang.
Untuk wahan Kota Mini di Flaoting Market ini, mengusung konsep sebuah miniatur kota dengan design unik ala Eropa, mulai dari bangunan kantor polisi, baby care, Cafe, Farming Market, Bank, Rumah Sakit.
Dalam wahana Mirror Castle, kita memasuki ruangan penuh kaca. Misi kita adalah setelah masuk ke dalam kita mencari jalan keluar dengan dinding yang penuh kaca.
Selain itu juga ada wahana Fire Dept, disini kita bisa menjadi pemadam kebakaran yang sedang melakukan simulasi pemadaman api. Juga terdapat Rumah Gempa, dimana didalamnya kita bisa merasakan simulasi gempa yang terjadi.
Next :
Ngurilingan Bandung (2) : Graha Pos Indonesia, Cihampelas Walk, Teras Cihampelas
Ngurilingan Bandung (3) : Alun-alun Bandung, Jalan Asia Afrika, Gedung Sate, Kartika Sari dan Kampus ITB
Previous :
Ngurilingan Bandung : Mutiara Selatan
No comments:
Post a Comment