Film Captain Marvel dimulai dengan tulisan Thank Stan. Ya benar, yang dimaksud adalah Stan Lee sang penulis, editor, dan produser tokoh superhero Marvel, dimana kita ketahui bersama bahwa beliau telah tutup usia akhir tahun 2018 lalu, sehingga saat ini dunia Marvel tanpa Stan Lee.
Meskipun dalam film Captain Marvel, Stan Lee masih muncul sebagai cameo seperti film superhero Marvel sebelumnya, yaitu menjadi penumpang kereta saat Captain Marvel memburu pasukan Skrull.
Selain cerita film Captain Marvel itu sendiri yang ditunggu oleh pemirsa terutama penonton setia tokoh superhero Marvel adalah tayangan credit scene yang muncul di akhir film. Dimana credit scene menayangkan pager Nick Furry yang memanggil Captain Marvel sedangkan ditunggu oleh Captain Amerika, The Widow dan Bruce Banner.
Namun mereka tidak mengetahui untuk apa pager tersebut, namun mereka tetap menunggu pager tersebut mengirim sinyal. Dan saat pager tersebut mati, tiba-tiba Captain Marvel hadir dan menanyakan keberadaan Nick Furry kepada mereka.
Sehingga film Captain Marvel ini menjadi jembatan baru bagi para superhero Avengers untuk menghadapi Thanos di film Avenger Endgame.
Kembali pada kisah film Captain Marvel, film ini berlatar belakang tahun 1995, dimana Vers sebelum diketahui dia adalah Carol Danvers, merupakan mantan pilot Angkatan Udara Amerika Serikat, berubah menjadi salah satu pahlawan terkuat galaksi dan bergabung dengan Starforce, sebuah tim elit militer Kree namun dengan hilang ingatan dan hanya ingat sepotong-sepotong masa lalunya.
Terutama hal samar-samar yang masih terbayang di ingatannya hanyalah Dr. Lawson.
Awal film terasa berat jika tidak mau mengatakan membosankan, namun dari tengah film hingga akhir cukup seru, menarik dan mengalir cukup deras.
Sebagai pasukan tersebut, Vers memiliki misi pertama untuk menumpas ras Skrull, namun pasukan tersebut kalah sehingga Vers jatuh ke planet C-53 atau planet bumi, yaitu planet asal dari Vers sendiri. Hingga akhirnya Vers harus berurusan dengan Nick Furry dan agen Coulson.
Setelah mencari dengan membuka arsip, diketahui bahwa Vers adalah Carol Danvers adalah mantan pilot pesawat tempur Amerika Serikat mengalami kecelakaan hebat. DNA Carol Danvers menyatu secara tidak sengaja dengan inti energi yang disebut dengan Tesseract, salah satu dari Infinity Stone yang memberikannya kekuatan yang luar biasa, proyeksi energi dan kemampuan terbang.
Dalam film Captain Marvel terdapat kucing berwarna cokelat bernama Goose, bukan sembarang kucing karena itu merupakan Flerken yakni makhluk antar galaksi yang bisa mengeluarkan tentakel dan senyawa luar angkasa saat terancam.
Jika dalam versi film yang menjadi Captain Marvel adalah Carol Danvers, dan yang sebelum Denvers adalah seorang tentara dari bangsa alien Kree bernama Mar-Vell, yang dikirim untuk mengamati Bumi, maka berbeda dengan versi komik, dimana Captain Marvel adalah Monica Rambeau.
Dalam film Captain Marvel juga terdapat tokoh bernama Monica Rambeau, namun masih berusia belasan tahun, dalam film dikisahkan Monica Rambeau merupakan anak dari Maria Rambeau, pilot tangguh sekaligus sahabat dari Carol Danvers.
Monica Rambeau dalam film ini turut berperan dalam design warna dari kostum Captain Marvel menjadi kombinasi biru merah menggantikan kostume warna hijau untuk menggantikan dan merubah identitas sebelumnya sebagai pasukan Kree
Higher, Further, Faster
“Whatever we possess becomes of double value when we have the opportunity of sharing it with others"
Wednesday, March 6, 2019
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Related Posts
-
Biasanya, saat mencetak dengan menggunakan Printer Epson terjadi error sehingga mengharuskan Reset Printer Epson secara Manual . Indikasi a...
-
Pengolahan air limbah dapat dilakukan dengan metode Fisik, Kimia dan Biologi. Pengolahan air limbah tersebut dapat terbagi menjadi beberapa ...
-
"It's just my two cents" , atau terkadang ditulis dengan "Just my two cents" atau "My two cents" dalam ...
-
Jika pada keyboard kita mengenal tombol "Delete" dan "Backspace" untuk menghapus, maka pada kalkulator terdapat 4 tip...
-
Akan sangat susah jika kita membuat standart dengan menggunakan data kualitatif bukan data kuantitatif. Misalnya untuk mengukur kekerasan. ...
No comments:
Post a Comment