Hari Senin, tanggal 3 Juni 2019 tepat hari ke-29 puasa bulan Ramadhan. Selepas makan sahur di Mc Donald terdekat dan setelah sholat subuh lalu dimulailah perjalanan mudik edisi tahun 2019. Tujuan pertama kota yang dituju adalah kota Jember.
Perjalanan mudik kali ini kita akan menggunakan tol Trans Java dari Sidoarjo hingga ke Probolinggo, yaitu dari KM 750 ke KM 840. Perjalanan sejauh 90 km tersebut hanya ditempuh 1 jam saja, padahal jika melalui jalur biasa bisa hingga 2 jam. Jadi perjalanan cukup singkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Catatan perjalanan sebagai berikut :
04.40, berangkat dari Sidoarjo
05.50, KM840, keluar tol Probolinggo Timur
06.50, memasuki kota Jember
07.40, sampai di kota Jember
Sehingga praktis perjalanan mudik tahun 2019 ini hanya memakan waktu 3 jam saja.
Cukup singkat. Terlebih jika dibandingkan dengan perjalanan mudik tahun 2018 lalu, yaitu memakan waktu 4 jam 50 menit, atau jika dipotong waktu rehat adalah sekitar 3 jam 50 menit.
Selama di Jember kita menginap di Hotel 88 Jember sejak tanggal 3, 4 & 5 Juni 2019. Hotel 88 Jember terdapat 36 kamar Deluxe, 4 kamar Junior Suite dan 2 Kamar Suite yang telah dilengkapi dengan Free Internet Access, AC, LCD TV pada setiap kamar. Kita memilih menginap di Hotel 88 Jember bukan saja karena berada di pusat kota Jember, yaitu di Jl. Diponegoro 43, namun juga karena Hotel 88 Jember berada di lokasi yang strategis.
Yaitu pertama dekat dengan pusat perbelanjaan, sehingga saat istri dan anak mencari baju atau sandal cukup jalan ke Matahari yang berada di Johar Plaza. Jika hendak sholat Idul Fitri, cukup jalan ke Masjid Jami' atau Masjid Baitul Amien yang berada di Alun-Alun kota Jember.
Bangunan masjid Masjid Jami’ Al Baitul Amien Jember ini cukup menarik dari sisi arsitektur maupun historisnya.
Bangunan masjid lama dibangun sejak zaman kolonial Belanda dahulu di sebelah selatan jalan raya. Kemudian masjid ini mengalami renovasi pada 1939 silam. Lalu bangunan masjid baru dibangun dan diresmikan pada tanggal 3 Mei 1976 oleh Menteri Agama RI, Prof. KH. Mukti Ali.
Masjid Jami’ Al Baitul Amien memiliki 7 buah kopel atau kubah bundar karya Yaying K. Keser A.I.A, seorang arsitek tamatan California, Amerika Serikat.
Selain itu juga lokasinya tidak terlalu jauh dari Sukorambi Botanical Garden atau Taman Botani Sukorambi.
Taman Botani Sukorambi didirikan oleh H. Abdul Kahar Muzakir sebagai orang perkebunan dengan bermodalkan dana pensiunan untuk mencari kesibukan dengan membeli tanah di Sukorambi secara bertahap untuk membuat tambak dan untuk menanam berbagai jenis bunga, buah-buahan, sayur-sayuran maupun tanaman obat. Sekaligus Taman Botani Sukorambi sebagai tempat rekreasi alami dan sebagai sarana belajar tentang alam.
Taman Botani Sukorambi terletak di jalan Mujahir, Desa Sukorambi, Kecamatan Krajan, Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur dan kode pos 68151. Tiket masuk cukup terjangkau yaitu untuk weekday (Senin sampai Kamis) Rp. 12.000 per orang, sedangkan jika weekend atau libur nasional Rp. 20.000 per wisatawan.
Selain Taman Botani Sukorambi, sebenarnya ada beberapa tempat wisata di Jember. Setidaknya Top 10 Destinasi Jember ditampilkan oleh akun instagram @Pesonaid_Travel.
Bersambung ke artikel Mudik ke Jember bersama NoDC 99 (Bagian Dua)
“Whatever we possess becomes of double value when we have the opportunity of sharing it with others"
Monday, June 3, 2019
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Related Posts
-
Biasanya, saat mencetak dengan menggunakan Printer Epson terjadi error sehingga mengharuskan Reset Printer Epson secara Manual . Indikasi a...
-
Pengolahan air limbah dapat dilakukan dengan metode Fisik, Kimia dan Biologi. Pengolahan air limbah tersebut dapat terbagi menjadi beberapa ...
-
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk atau GoTo akhir-akhir ini ramai dan sering diperbincangkan di media massa. Hal ini dikarenakan GoTo akan mengelu...
-
Akan sangat susah jika kita membuat standart dengan menggunakan data kualitatif bukan data kuantitatif. Misalnya untuk mengukur kekerasan. ...
-
"It's just my two cents" , atau terkadang ditulis dengan "Just my two cents" atau "My two cents" dalam ...
No comments:
Post a Comment