“Whatever we possess becomes of double value when we have the opportunity of sharing it with others"
Wednesday, June 26, 2019
Taman Gandrung Terakota di Banyuwangi
Pagi hari waktu yang tepat olahraga. Pukul 05.30 suhu di lereng kawah gunung Ijen menunjukkan suhu 18 derajat Celcius. Dengan suhu sejuk cenderung dingin ini sangat mendukung untuk lari pagi memutari Grand Harvest Resort & Villas yang mempunyai luas lahan 6 hektare.
Sepanjang lari pagi kita dimanjakan dengan pemandangan hijau sawah dan pegunungan.
Selepas olahraga dan seusai sarapan pagi serta sebelum pulang kembali ke kota Surabaya, kita sempatkan dulu untuk mengunjungi Taman Gandrung Terakota (TGT) yang berada di lahan persawahan terasering di kaki Gunung Ijen, tepatnya kawasan Jiwa Jawa Ijen Resort, Kecamatan Licin, Banyuwangi, yang berada di ketinggian 600 meter diatas permukaan laut.
Sebenarnya banyak destinasi di kota Banyuwangi, namun dikarenakan keterbatasan waktu dan faktor kedekatan dengan Grand Harvest Resort & Villas maka kita pilih tempat wisata Taman Gandrung Terakota ini.
Taman Gandrung Terakota diresmikan pada hari Sabtu, tanggal 22 September 2018, yang berisi ratusan patung penari gandrung. Diharapakan dengan adanya Taman Gandrung Terakota merupakan upaya merawat dan meruwat budaya dan kesenian Gandrung yang merupakan tradisi rakyat, sebagai wujud syukur atas hasil pertanian yang melimpah yang berdampingan dengan aktivitas rakyat, yaitu petani yang tetap membajak sawah dengan kerbau, menanam dan memanen padi.
Tari Gandrung pada intinya berasal dari tradisi rakyat, yang awalnya merupakan perwujudan rasa syukur kepada Dewi Sri (Dewi Padi) atas hasil pertanian yang subur dan melimpah. Penempatan patung gandrung di areal perkebunan dan sawah sebagai simbol kesuburan Dewi Sri.
Gandrung adalah tarian khas Banyuwangi sebagai tarian selamat datang yang tampil sebagai pembuka acara untuk perayaan atau pagelaran. Tari Gandrung Sewu ditampilkan secara kolosal dengan menampilkan penari yang jumlahnya mencapai seribu.
Begitu pula patung Gandrung yang berada di Taman Gandrung Terakota secara bertahap jumlah patung akan ditingkatkan hingga mencapai 1000 patung Gandrung.
Taman Gandrung Terakota ini, kamu bisaTaman Gandrung Terakota melibatkan kurator seni rupa dari Galeri Nasional Indonesia sekaligus dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, Dr Suwarno Wisetrotomo. Yang menarik pula disana terdapat amfiteater terbuka untuk pertunjukan kesenian berjadwal dan perhelatan musik jazz.
Dari Amfiteater ini kita bisa menikmati keindahan pegunungan, bukan hanya 1 (satu) namun 4 (empat) buah gunung dikejauhan, yaitu Merapi, Raung, Meranti dan Suket. Sebelah barat, terdapat Gunung Ijen (2.443 meter diatas permukaan laut), dan sebelah timur terdapat Selat Bali.
Patung Gandrung dibuat dari tembikar yang tidak tahan lama dan terkesan ringkih dan rapuh. Karena tembikar mengandung makna dan memiliki filosofi yang kuat berkaitan dengan penari gandrung. Tembikar merupakan barang dari tanah liat yang dibakar. Tembikar yang asalnya dari tanah dan dekat dengan sawah, memiliki filosofi membumi tentang siklus kehidupan.
Selain itu patung tidak solid, namun dibuat berongga, sebagai isyarat bahwa tidak ada yang abadi di dunia ini, ibarat dunia yang rentan, mudah patah, bahkan hancur seperti kehidupan. Karena yang abadi adalah proses, makna dan nilai-nilai yang melekat di dalamnya.
Setelah usai perjalanan di Banyuwangi, sekitar pukul 11.12 saatnya balik ke Surabaya. Sekitar pukul 14.24 kita berhenti sejenak istirahat sambil makan siang di Ikan Bakar Barramundi yang berada di tepi pantai pasir putih dan yang menyajikan beraneka ragam seafood.
Dan menu yang aku pilih adalah ikan kakap goreng.
Setelah 6 jam perjalanan via Pantura, pukul 17.39 kita masuk tol Leces, Probolinggo timur KM 840. Dan pada pukul 19.09 akhirnya kita sampai di exit tol Sidoarjo, agak lama karena selain kita sempat berhenti di rest area sekitar pukul 18.00 hingga 19.39, juga ada masalah pada fanbelt AC atau mesin mobil.
By the way, secara keseluruhan Alhamdulillah perjalanan balik selama 8 jam lancar dan selamat hingga sampai dirumah pada pukul 19.58 setelah makan malam sebelum sampai rumah.
Sumber :
https://m.liputan6.com/regional/read/3650492/perkenalkan-taman-gandrung-terakota-ikon-wisata-baru-banyuwangi
http://www.banyuwangibagus.com/2018/09/taman-gandrung-terakota-pesona-seribu-patung-gandrung.html
Labels:
Perjalanan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Related Posts
-
Biasanya, saat mencetak dengan menggunakan Printer Epson terjadi error sehingga mengharuskan Reset Printer Epson secara Manual . Indikasi a...
-
Jika kita baca media massa baik berupa media cetak atau pun media online, lebih sering digunakan kata sekira untuk menggantikan kata kira...
-
A : 2.27% (5%) B : 13.59 % (20%) C : 68.26% (50%) D : 13.59 % (20%) E : 2.27% (5%) Kurva normal adalah satu model distribusi dari s...
-
Kebun Binatang Surabaya (KBS) atau lebih terkenal dengan Bonbin adalah kebun binatang yang terletak di kota Surabaya pernah menjadi kebun...
-
Jika pada keyboard kita mengenal tombol "Delete" dan "Backspace" untuk menghapus, maka pada kalkulator terdapat 4 tip...
No comments:
Post a Comment