Pages

Sunday, September 15, 2019

Supply Chain Kawasan Timur Indonesia (SSG-34)



Tantangan & Potensi Jawa Timur sebagai basis Supply Chain Kawasan Timur Indonesia

Acara Study Group ke 34 dimulai tepat pada pukul 09.15, dengan dimulai menyanyikan lagu Indonesia Raya bersama kemudian dilanjutkan dengan Mengheningkan Cipta dalam rangka mengenang Guru Bangsa "Bapak BJ Habibie" yang meninggal dunia beberapa hari yang lalu.

Selanjutnya adalah pemberian kata sambutan dari Ketua IPOMS Chapter Surabaya periode 2019, Agung Ektika yang mempunyai harapan bahwa event ini semoga bermanfaat bagi kita bersama, dan kegiatan IPOMS tidak berhenti disini, dimana Pengurus sudah menyiapkan banyak kegiatan.

Selain itu Agung Ektika juga menyoroti bahwa sebenarnya konsep Supply Chain berasal dari Indonesia, hal ini didasarkan pada Indonesia secara demografis yang sangat tergantung dan terhubung dengan adanya koneksi. Belum lagi spirit bangsa Indonesia yang sangat kental dengan gotong royong, hal ini sangat mencerminkan konsep Supply Chain.

Penyerahan Piagam Penghargaan dari Agung Ektika selaku Ketua IPOMS Surabaya 
kepada Prof Nyoman Pujawan selaku Ketua Pembina IPOMS


Kata sambutan kedua diberikan oleh Prof. Ir.I Nyoman Pujawan M.Eng.Ph.D., selaku Ketua Pembina Surabaya Study Group - IPOMS Chapter Surabaya & sebagai Kepala Departemen Manajemen Teknologi.

Bapak Nyoman menyoroti terhadap kegiatan Study Group ke-34 yang telah mampu memberikan jawaban secara kontan terhadap Pengurus akan tantangan dimana suatu organisasi jika mau sustain maka harus lebih banyak peserta yang diundang dalam kegiatan. Waktu itu Pak Nyoman memberikan challenge agar mampu membuat kegiatan Study Group yang dihadiri oleh 50 orang, jika perlu 100 orang.

Dan alhamdulillah Pengurus IPOMS Chapter Surabaya mampu membayar lunas tantangan tersebut dengan kesuksesan dari acara Surabaya Study Group yang dihadiri oleh 97 peserta.


Jatim Sebagai Basis SCM Indonesia Timur

Materi pertama disampaikan oleh Hariyanto Salim, MSIE, CPIM, CSCP (IPOMS President | Researcher, Lecturer, Consultant and Entrepreneur), dengan moderator oleh D.Marshall Saluding, CPIM CSCP CLTD.

Apa itu SCM? 
• SCOR model, aliran utama SCM • Lingkup Sertifikasi di APICS
Revolusi Industri
Disrupsi Aliran SCM
• Informasi • Uang • Produk/Jasa
Disrupsi Kebijakan
• Ibukota baru • Pengembangan 9 metropolitan baru
Potensi
• Jalan Tol Jawa • Industri • Producer

Yang menarik adalah pada pembahasan disrupsi Aliran SCM, dimana terdapat perbedaan dan perubahan pada Informasi (SCM) 3.0 dengan Informasi (SCM) 4.0, yaitu sebagai berikut :

Informasi (SCM) 3.0 
• Fax, Telex, Email, EDI
• PC
• 2 pihak terhubung
• Produser-DistributorRitel-Pelanggan
• Di lingkup 1-2 kota

Informasi (SCM) 4.0 
• Internet, e-commerce, e-markets
• Handheld (mobile)
• Multi-pihak terhubung
• Produser-RitelPelanggan
• Multi-kota, region, negara

Revolusi industri 4.0 dapat gamblang terlihat misalnya pada GoJek dan Amazon Prime. Dengan adanya mereka, maka beberapa masalah dapat terselesaikan Dimanapun, Kapanpun serta Instan.

Masalah yang diselesaikan
• Konsumen datang mengambil perlu outlet
• Terbatasnya jumlah armada untuk melakukan last mile delivery-lambat
• Biaya distribusi yang cukup besar ditanggung oleh produsen

Disrupsi
• Layanan antar instan ketika diminta konsumen
• Armada ada, dengan konsep sharingeconomy
• Biaya distribusi cukup besar, langsung dibayarkan konsumen

Salah satu pertanyaan yang menarik adalah bagaimana startup dalam industri 4.0 bisa mendapatkan profit, misalnya startup blockchain, e-wallet & e-money.

Pak Ahau menjawab dari sisi yang terkait dengan tema pagi ini, karena jika dijelaskan dengan detail dapat merubah tema pagi ini menjadi tema Blockchain dan Bitcoin.

Pak Ahau menjelaskan dari contoh real yang beliau lakukan, misalnya tiap hari Rabu membeli martabak telur dan martabak manis kacang. Bayangkan jika terdapat 1000 orang di wilayah yang sama melakukan order serupa.

Sebagai seorang marketing, maka hal tersebut dapat menjadi peluang bagi penjual untuk produk berupa telur, tepung, coklat dan kacang.

Itu baru 1000 orang, bayangkan jika kita mempunyai data 11 juta jiwa di Jakarta, atau bahkan kita mempunyai data 250 juta jiwa di Indonesia.

Big data tersebut benar-benar dimanfaatkan oleh Alibaba, dimana pada tanggal 11-11 (11 November) mereka melakukan promo besar-besaran dengan hasil penjualan online Alibaba pada momen 11-11 tersebut mampu mengalahkan akumulasi penjualan selama 364 hari.

Untuk penjualan 1 hari di tanggal 11-11, Alibaba melakukan analisa dan persiapan atas data 364 hari sebelumnya. Jadi big data tersebut dipergunakan dan dijual dengan revenue yang sangat besar.




Macro and Micro Supply Chain Dynamic

Sesi kedua dilaksanakan setelah jam istirahat. Dibawakan oleh Wahyu Adi, CPIM, CLTD (Senior Supply Chain Analyst and Development Cargill Animal Nutrition Asia), dengan moderator pada sesi ini oleh Agung Ektika.

Saat ini Indonesia telah berhasil membangun siklus ekonomi yang sehat, sehingga menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia. Hal ini dibuktikan pada tahun 2000, peringkat PDB global, Indonesia masih berada di angka 27. Kemudian pada tahun 2016, peringkat Indonesia sudah naik di angka 16.

Tidak hanya berhenti disana, Indonesia berpotensi beraspirasi untuk menjadi top 10 ekonomi dunia di tahun 2030, sehingga dapat menjadi mesin pertumbuhan berikutnya pada ekspor netto. Hal ini bisa menjadi kenyataan, terlebih 15 tahun ke depan merupakan "masa emas" bagi Indonesia yang akan menikmati bonus demografi.

Untuk itu kita harus berbenah dan siap berubah. Untuk itu mari kita learn from the success, belajar dari yang telah sukses. Misalnya, dalam hal Succes Coporation Tranformation Customer Experience, KAI (Kereta Api Indonesia) yang paling cepat bertransformasi dalam proses Customer Experience and Satifaction.

Pertanyaan pertama Ignatius Jonan saat menangani PT Kereta Api Indonesia adalah "Ini perusahaan atau rumah tangga, ya?"

Pada akhirnya PT Kereta Api Indonesia sukses menjalankan transformasi bisnis bukan hanya saja dari segi profit, namun juga dari stigma pelayanan jelek, mulai dari gerbong, antrian dan pelayanan lainnya.

Berikutnya pak Wahyu menerangkan mengenai Value Chain, terutama Value Chain di Supply Chain dan di Purchasing. Selain itu juga mengenai Presentation Skill dan Pyramid Thinking Application juga disinggung.

No comments:

Post a Comment