Harga emas naik terjadi dengan diiringi pelemahan dolar AS. Harga emas biasanya memang berbanding terbalik dengan dolar AS. Dalam kondisi dolar melemah, harga emas biasanya naik dikarenakan harga emas menjadi lebih murah bagi investor yang membeli dengan mata uang lain.
Hal ini dikarenakan harga emas dalam negeri mengacu pada harga emas internasional yang dikonversi dari dolar Amerika Serikat (AS) ke dalam mata uang rupiah. Sehingga otomatis harga emas sangat dipengaruhi oleh pergerakan rupiah terhadap dolar AS.
Jika nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah maka harga emas lokal menguat atau tinggi. Sebaliknya, jika nilai tukar rupiah menguat, maka harga emas lokal cenderung turun.
Selain sensitif terhadap nilai tukar dolar, harga emas juga sensitif terhadap kebijakan Moneter. Kebijakan moneter yang dimaksud adalah kebijakan yang diambil bank sentral Amerika Serikat (The Fed) dalam hal menaikkan atau menurunkan suku bunga.
Jika The Fed menurunkan suku bunga, emas berpotensi naik harganya. Karena dolar menjadi tidak menarik sebagai pilihan investasi dan orang-orang cenderung menempatkan uangnya dalam bentuk emas.
Sebaliknya, jika The Fed memutuskan untuk menurunkan suku bunga, maka harga emas melonjak naik karena keluarnya keputusan tersebut.
Sumber :
https://katadata.co.id/berita/2019/12/12/dolar-as-melemah-harga-emas-dunia-dalam-tren-menanjak
https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Article/10520
“Whatever we possess becomes of double value when we have the opportunity of sharing it with others"
Wednesday, March 18, 2020
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Related Posts
-
Biasanya, saat mencetak dengan menggunakan Printer Epson terjadi error sehingga mengharuskan Reset Printer Epson secara Manual . Indikasi a...
-
Pengolahan air limbah dapat dilakukan dengan metode Fisik, Kimia dan Biologi. Pengolahan air limbah tersebut dapat terbagi menjadi beberapa ...
-
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk atau GoTo akhir-akhir ini ramai dan sering diperbincangkan di media massa. Hal ini dikarenakan GoTo akan mengelu...
-
Akan sangat susah jika kita membuat standart dengan menggunakan data kualitatif bukan data kuantitatif. Misalnya untuk mengukur kekerasan. ...
-
"It's just my two cents" , atau terkadang ditulis dengan "Just my two cents" atau "My two cents" dalam ...
No comments:
Post a Comment