Yang baik belum tentu benar, tapi yang benar pasti baik. Itu jika menyangkut logika dan etika. Namun jika menyangkut berita yang akan kita sharing ada satu lagi yang perlu dipertimbangkan yaitu bermanfaat.
Tepat sekali. Berita apapun itu perlu kita saring sebelum sharing. Setidaknya ada 3 saringan, yaitu Benar, Baik dan Bermanfaat. Terlebih saat ini informasi membanjiri kita kapan pun dan dimana pun.
Informasi yang berkualitas pertama haruslah bertumpu pada kebenaran. Kemudian informasi juga harus menghasilkan kebaikan. Karena tidak semua yang benar adalah baik. Lalu parameter berikutnya adalah aspek kemanfaatan, terutama bermanfaat bagi bangsa, bagi masyarakat, bagi komunitas.
Kita harus mampu menyeleksi informasi berdasarkan 3 landasan tersebut.
Benar
Kita wajib untuk memeriksa suatu berita dengan teliti, yaitu mencari bukti-bukti kebenaran berita tersebut. Hal ini bisa dilakukan dengan menelusuri sumber berita, atau bertanya kepada orang yang lebih mengetahui hal itu.
Baik
Apabila kita sudah berusaha meneliti, namun jika berita tersebut tidak baik, maka diam tentu lebih selamat. Berkata yang baik atau diam.
Manfaat
Jika kita sudah memastikan kebenarannya, dan baik atau tidaknya, berikutnya adalah kita lihat terlebih dahulu apakah ada manfaat dari menyebarkan berita (yang terbukti benar) tersebut. Jika tidak ada manfaatnya atau bahkan justru berpotensi menimbulkan salah paham, keresahan atau kekacauan di tengah-tengah masyarakat dan hal-hal yang tidak diinginkan lainnya, maka hendaknya tidak langsung disebarkan (diam) atau minimal menunggu waktu dan kondisi dan tepat.
Sumber :
https://mediaindonesia.com/read/detail/278341-tidak-hanya-benar-informasi-publik-harus-baik-dan-bermanfaat
https://muslim.or.id/31810-petunjuk-syariat-dalam-menerima-dan-menyebar-share-berita.html
https://baliexpress.jawapos.com/read/2019/08/15/151059/5m-untuk-indonesia-melawan-berita-hoax
No comments:
Post a Comment