Organiasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan bahwa disinfektan tak boleh disemprotkan langsung ke badan seseorang. Masyarakat harus paham dan mengetahui yang dimaksud dengan disinfektan, sehingga dapat menggunakannya dengar baik & benar.
Proses disinfektan dapat memiliki dampak pada kesehatan, untuk itu petugas harus mencuci tangan yang bersih, dan menggunakan APD seperti sarung tangan dan pakaian khusus untuk melindungi tubuh.
Disinfektan juga berbahaya jika tertelan atau secara tidak sengaja terhirup. Penggunaan disinfektan di ruang apalagi dilakukan dengan penyemprotan secara langsung kepada tubuh manusia, berbahaya bagi kulit, mulut dan mata.
Dampak kesehatan yang dimaksud adalah residunya bisa menimbulkan dampak lain, karena desinfektan memiliki zat yang bisa menimbulkan iritasi kulit, bau, bahkan dapat mengakibatkan kulit terbakar parah. Menurut WHO, juga dapat mengakibatkan iritasi parah pada saluran pernapasan, iritasi mata bahkan bisa menimbulkan kematian pada dosis tinggi.
Untuk itu kita harus memperhatikan komposisi dan bahan dasar disinfektan saat melakukan penyemprotan. Dan jangan sampai disinfektan digunakan secara berlebihan.
Hal ini adalah pada penggunaan bilik disinfeksi.
Jika disinfektan semprot memang terbukti aman dan efektif secara ilmiah, edukasi lain yang perlu disampaikan kepada masyarakat adalah bilik disinfeksi ini hanya berfungsi untuk membersihkan permukaan tubuh atau pakaian saja (mengurangi jumlah mikroba) dan tidak menyembuhkan pasien yang telah terjangkit virus corona atau jika virus sudah masuk ke dalam tubuh orang tersebut.
WHO Indonesia menyebutkan bahwa menyemprot tubuh dengan alkohol atau klorin pada tubuh seseorang tidak akan membunuh virus yang sudah masuk ke dalam tubuh.
Namun bersyukurlah, bahwa kandungan cairan disinfektan yang dugunakan pada bilik sterilisasi milik Pemkot Surabaya dipastikan aman dan tidak menimbulkan efek samping bagi kesehatan. Karena proses disinfeksi berbeda dengan sterilisasi.
Profesor Nidom dari Unair menyatakan bahwa bahan disinfektan yang digunakan Pemkot Surabaya adalah benzalkonium chloride, masuk dalam golongan ammonium quartener, sehingga aman untuk manusia.
Hal ini juga sejalan dengan pernyataan Direktur Utama Perusahaan Air Minum (PDAM) Surya Sembada Surabaya, Mujiaman Sukirno bahwa pemakaian disinfektan juga sudah sesuai protokol yang berlaku, dan sudah sesuai dengan standar WHO.
Prof Dr rer nat Fredy Kurniawan, Guru Besar ITS mengatakan, WHO tidak merekomendasikan cairan seperti etanol, chlorine, dan H2O2 pada bilik sterilisasi karena bersifat karsinogenik, dan akan berdampak negatif pada 1 hingga 2 tahun ke depan. Karena senyawa tersebut bukan rekomendasi untuk antiseptik.
Terdapat 2 senyawa yang aman digunakan dalam ukuran yang telah ditentukan dan cara pemakaian yang benar yaitu ozon dan klorin dioksida atau chlorine dioxide.
Selain itu, cara peningkatan imun tubuh dengan cara berjemur, yaitu dengan penggunaan sinar atau radiasi (ultraviolet) dalam jangka panjang dan dengan konsentrasi berlebihan dapat berpotensi menimbulkan kanker kulit.
- Global dunia : https://gisanddata.maps.arcgis.com/
- Global dunia : https://www.worldometers.info/coronavirus/
- Indonesia : https://infeksiemerging.kemkes.go.id/
- Indonesia : https://www.covid19.go.id/
- Jatim : http://infocovid19.jatimprov.go.id/
- Surabaya : https://lawancovid-19.surabaya.go.id/
- Sidoarjo : https://covid19.sidoarjokab.go.id/
Sumber :
https://fa.itb.ac.id/tanggapan-terhadap-disinfektan-bilik/
https://tirto.id/bahaya-menyemprot-disinfektan-ke-tubuh-manusia-menurut-who-eJGC
https://tirto.id/gugus-tugas-covid-19-ingatkan-bahaya-bilik-disinfektan-bagi-kulit-eJF9
https://tirto.id/bahaya-penggunaan-bilik-disinfektan-menurut-tim-pakar-covid-19-eJGl
https://nasional.kompas.com/read/2020/03/31/06104391/bahaya-penyemprotan-disinfektan-ke-tubuh-manusia-tak-efektif-cegah-virus?page=all#page3.
https://www.kompas.com/tren/read/2020/03/30/180000865/peringatan-who--bahaya-penyemprotan-disinfektan-ke-tubuh-manusia?page=all#page3
https://radarsurabaya.jawapos.com/read/2020/03/31/186355/cairan-disinfektan-yang-dipakai-penyemprotan-dipastikan-aman
https://humas.surabaya.go.id/2020/03/29/guru-besar-unair-pastikan-kandungan-disinfektan-di-bilik-sterilisasi-aman/
https://www.suarasurabaya.net/kelanakota/2020/guru-besar-its-rekomendasikan-dua-senyawa-aman-untuk-bilik-sterilisasi/
No comments:
Post a Comment