Pages

Monday, March 2, 2020

Jompo, antara Sungai dan Pertokoan

Di Jember, sungai yang terkenal adalah Sungai Bedadung yang memiliki panjang sekitar 161 Km mengalir dari lereng barat Pegunungan Iyang di sekitar Desa Rowosari, Kecamatan Sumberjambe, dikenal dengan nama Sungai Sumberpakem melintasi pusat kota Jember dan bermuara ke Teluk Dampa, Samudera Hindia dekat Puger.

Sungai bedadung ini mempunyai sejumlah anak sungai yang cukup besar diantaranya:
  1. Sungai Biting
  2. Sungai Arjasa
  3. Sungai Baratan
  4. Sungai Jompo
  5. Sungai Putih
  6. Sungai Petung
  7. Sungai Besini

Berbeda dengan sungai Bedadung, hulu Sungai Jompo berada di lereng Gunung Argopuro.

Dalam kurun waktu sekira 1 tahun terakhir, yang kerap muncul pemberitaan adalah sungai jompo. Diantaranya adalah 2 berita sebagai berikut :
Feb 2020 : Banjir di Sungai Jompo Jember Putuskan Akses Jalan ke Perkebunan Kalijompo
Mar 2019 : Sungai Jompo Meluap, Banjir Terjang Puluhan Rumah Warga di Jember

Maret 2019, Ruko Jompo Ambles

Tidak itu saja, pemberitaan yang terkait dengan Sungai Jompo adalah juga melanda tengah kota di Jember. Diduga terjadi erosi sungai Jompo di sekitar jalan Sultan Agung sehingga bangunan rumah dan toko (ruko) di Jalan Sultan Agung, Lingkungan Jompo, Kecamatan Kaliwates yang dibangun di atas sepadan sungai embles.

April 2019, pemerintah memasang penutup dari plastik di atas rangka bambu sepanjang 73 meter. Sepanjang dua sisi titik retakan dipasang batu bata yang disemen.

Saat dilakukan peninjauan di titik jalan tersebut, pada hari Selasa, 29 Oktober 2019, saat itu, jalan tersebut sudah ambles 2,06 centimeter bergeser ke arah vertikal dan turun ke arah horisontal 2,8 centimeter. Bahkan jembatannya bergeser 32 centimeter, sekarang bergeser menjadi 52 centimeter.

Bahkan bangunan ruko banyak renovasi bertingkat termasuk ada papan reklame besar juga. Padahal bangunan tersebut sudah berdiri sejak tahun 1970 an. Probelm ini adalah tanggung jawab bersama. Karena Sungai Jompo adalah sungai provinsi. Jalannya adalah jalan nasional. Sedangkan izin berdirinya ruko-ruko di bantaran Sungai Jompo di Jalan Sultan Agung merupakan wewenang dari Pemerintah Kabupaten Jember.

Dana perbaikan pondasi yang tergerus aliran sungai senilai Rp10 miliar sudah dianggarkan untuk dua tahun anggaran, yaitu sejak 2018 lalu. Namun tidak terlaksana karena menunggu pembebasan lahan dari ruko-ruko yang ada di sana.

Maret 2020, Ruko Jompo Ambruk

Dan akhirnya yang dikhawatirkan terjadi. Pada hari Senin, tanggal 2 Maret 2020, pertokoan Jompo tersebut ambruk.

Setidaknya ada 7 ruko (rumah toko) dari 30 ruko yang ada disana ambruk dan masuk ke dalam sungai Jompo. Sekira pukul 04.15 WIB, setelah sehari kemarin hujan deras mengguyur Jember. Dikarenakan lokasinya berada di tengah kota dimana setiap kendaraan dari arah Surabaya akan selalu melewatinya jika hendak menuju alun-alun atau pusat kota.

---
Sedikit catatan.
Perbedaan abrasi dan erosi adalah daerah yang mengalami pengikisan dan penyebab terkikis daerah tersebut. Sementara erosi terjadi pada batuan atau tanah (Padatan) dan pengikisan disebabkan oleh air, angin, atau es. Abrasi terjadi pada wilayah pesisir dan pengikisan disebabkan oleh gelombang air laut.


Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Sungai_Bedadung
https://surabaya.liputan6.com/read/4169176/banjir-di-sungai-jompo-jember-putuskan-akses-jalan-ke-perkebunan-kalijompo
https://jatim.inews.id/berita/sungai-jompo-meluap-banjir-terjang-puluhan-rumah-warga-di-jember
https://faktualnews.co/2019/03/30/ruko-di-atas-sungai-jompo-jember-akan-digusur/131843/
http://beritajatim.com/peristiwa/jalan-raya-sultan-agung-ambrol-7-ruko-roboh-masuk-sungai/
https://jatim.idntimes.com/news/jatim/mohamad-ulil/10-ruko-di-tepi-sungai-jompo-jember-amblas-jalan-sultan-agung-ditutup/full
https://www.suarasurabaya.net/kelanakota/2020/khofifah-sungai-jompo-itu-sungai-provinsi-jalannya-jalan-nasional-izinnya-dari-pemkab-jember/

No comments:

Post a Comment