Pertengahan bulan Februari 2020 lalu, ada himbauan untuk warga negara Indonesia untuk mengisi Sensus Penduduk Online yang dimulai tanggal 15 Februari 2020 jam 00:00, namun saat aku klik website sensus.bps.go.id, tidak bisa dibuka alias down.
Kemudian setelah beberapa saat aku coba lagi. Tetap tidak bisa.
Dan akhirnya lupa.
Hingga kemudian, hari Jumat, tanggal 29 Mei 2020, ada informasi lagi bahwa Sensus Penduduk Online 2020 akan berakhir hari ini, segera aku klik website diatas. Bisa dibuka. Lagi aku isi sesuai dengan pertanyaan yang tertera.
Bagi yang baru pertama kali login, isi dengan NIK dan Nomor KK lalu perlu mengisi password dan pilih salah satu pertanyaan keamanan dan isikan juga jawabannya sebagai antisipasi jika lupa password di kemudian hari. Apabila sudah pernah login sebelumnya cukup isi password saja.
Kemudian klik save sementara. Setelah cek sekali lagi, baru aku klik kirim. Selesai dan kemudian kita mendapatkan tanda terima elektronik.
Jangan lupa, bagi siapa saja yang ingin berpartisipasi, siapkan terlebih dahulu Kartu Keluarga, Kartu Tanda Penduduk, Surat Nikah, agar saat pengisian survey online bisa baik dan lancar.
Disebutkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa sementara ini sudah ada 38,84 juta masyarakat Indonesia yang mengisi sensus penduduk (SP) 2020 secara online. Peningkatan jumlah partisipasi pada SP 2020 ini usai BPS memperpanjang waktu pengisian via online hingga 29 Mei 2020.
Sebelumnya, pengisian SP online hanya berlaku pada 15 Februari hingga 31 Maret 2020.
Sensus ini wajib diikuti oleh setiap warga negara Indonesia (WNI). Kenapa wajib? Karena sensus penduduk adalah perhitungan jumlah penduduk secara periodik. Yang mana ini merupakan hajatan besar bangsa yang dilaksanakan setiap dasawarsa pada tahun berakhiran 0 atau 10 tahun sekali.
Dengan melakukan sensus, bertujuan untuk Badan Pusat Statistik (BPS) menyediakan data jumlah, komposisi, distribusi, dan karakter penduduk Indonesia menuju Satu Data Kependudukan Indonesia.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah mengatakan SP2020 penting untuk menghasilkan data sebagai dasar pengambilan kebijakan di berbagai bidang pembangunan. Data hasil SP2020 tidak hanya bermanfaat untuk perencanaan di masa kini, tetapi juga mengantisipasi apa yang akan terjadi di masa depan.
Sensus ini juga penting karena memiliki tujuan untuk menghitung penduduk Indonesia. SP2020 menjadi sensus penduduk ketujuh yang dilaksanakan oleh BPS, memiliki dua tujuan besar. Pertama, menyediakan data jumlah, komposisi, distribusi, dan karakteristik penduduk Indonesia. Kedua, menyediakan parameter demografi, proyeksi penduduk, serta indikator Sustainable Development Goals (SDG's).
Partisipasi masyarakat dengan memberikan jawaban yang jujur dan benar, serta dukungan penuh dari K/L, institusi, organisasi, dan seluruh pihak menjadi kunci kesuksesan SP2020 dan menentukan masa depan Indonesia.
Sumber :
https://www.tribunnews.com/nasional/2020/05/26/sensus-penduduk-online-2020-berakhir-29-mei-segera-isi-di-sensusbpsgoid-cukup-5-menit?page=all.
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4978056/baru-38-juta-orang-ikut-sensus-penduduk-online
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-5033157/kenapa-masyarakat-wajib-isi-sensus-penduduk
“Whatever we possess becomes of double value when we have the opportunity of sharing it with others"
Friday, May 29, 2020
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Related Posts
-
Biasanya, saat mencetak dengan menggunakan Printer Epson terjadi error sehingga mengharuskan Reset Printer Epson secara Manual . Indikasi a...
-
Jika kita baca media massa baik berupa media cetak atau pun media online, lebih sering digunakan kata sekira untuk menggantikan kata kira...
-
A : 2.27% (5%) B : 13.59 % (20%) C : 68.26% (50%) D : 13.59 % (20%) E : 2.27% (5%) Kurva normal adalah satu model distribusi dari s...
-
Akan selalu menjadi pilihan sulit dalam memilah dan memilih sepatu lari. Karena banyak yang akan menjadi pertimbangan mulai dari bantalan se...
-
Kebun Binatang Surabaya (KBS) atau lebih terkenal dengan Bonbin adalah kebun binatang yang terletak di kota Surabaya pernah menjadi kebun...
No comments:
Post a Comment