Jadi harus aku jelaskan dulu mulai dari definisi analisa. Berdasarkan KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), analisa atau analisis adalah sebagai berikut:
analisis/ana·li·sis/ n 1 penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dan sebagainya) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab-musabab, duduk perkaranya, dan sebagainya); 2 Man penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antarbagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan; 3 Kim penyelidikan kimia dengan menguraikan sesuatu untuk mengetahui zat bagiannya dan sebagainya; 4 penjabaran sesudah dikaji sebaik-baiknya; 5 pemecahan persoalan yang dimulai dengan dugaan akan kebenarannya;Analisa berasal dari kata Yunani Kuno “analusis” terdiri dari 2 suku kata yaitu “ana” yang berarti kembali dan “luein” yang berarti melepas.
Menurut Gorys Keraf, analisa adalah sebuah proses untuk memecahkan sesuatu ke dalam bagian-bagian yang saling berkaitan satu sama lainnya.
Menurut Komarrudin, analisis merupakan suatu kegiatan berfikir untuk menguraikan suatu keseluruhan menjadi komponen sehingga dapat mengenal tanda-tanda dari setiap komponen, hubungan satu sama lain dan fungsi masing-masing dalam suatu keseluruhan yang terpadu.
Menurut kamus akuntansi, analisa merupakan sebuah kegiatan untuk evaluasi terhadap kondisi dari ayat-ayat yang berkaitan dengan akuntansi dan alasan tentang perbedaan yang bisa muncul.
Menurut Robert J. Schreiter (1991), analisa merupakan membaca teks, dengan menempatkan tanda-tanda dalam interaksi yang dinamis dan pesan yang disampaikan.
Banyak sekali aktivitas akademiks yang menggunakan praktik analisa dengan berbagai cara dan metode analisa atau metode ilmiah yang berbeda-beda. Metode ilmiah yang digunakan sebagai analisa ada beberapa jenis. Diantaranya adalah Fishbone diagram dan Root Cause Analysis.
Fishbone diagram atau Cause-and-Effect Diagram atau Ishikawa Diagram diperkenalkan oleh Dr. Kaoru Ishikawa, seorang ahli pengendalian kualitas dari Jepang, sebagai satu dari tujuh alat kualitas dasar (7 basic quality tools) yang digunakan untuk mengidentifikasi kemungkinan penyebab masalah dan terutama ketika sebuah team cenderung jatuh berpikir pada rutinitas.
Root Cause Analysis atau RCA adalah salah satu tool yang digunakan dalam inisiatif Lean Six Sigma di organisasi. RCA adalah salah satu metode problem solving yang berfungsi untuk mengidentifikasi akar masalah (root causes) dari masalah yang terjadi dalam operasional.
RCA dilakukan dengan menanyakan ‘mengapa?’ (why) secara berulang kali, maka anda akan bisa mengupas masalah lapisan demi lapisan untuk menjangkau intinya (dan menemukan root cause-nya). Metode ini disebut 5-Whys atau Why-why Analysis. Penyebab yang melatarbelakangi masalah dapat membawa anda menuju pertanyaan berikutnya, mungkin kurang atau lebih dari 5 pertanyaan, jika diperlukan. Ide utama dari 5-Whys adalah menghindari jebakan asumsi dan logika yang biasanya terjadi dalam problem solving, dan mendorong tim untuk menggali lebih dalam untuk mencapai akar permasalahan sebenarnya.
Sumber :
https://kbbi.web.id/analisis-atau-analisa
https://pengertiandefinisi.com/pengertian-analisa-menurut-ahli/
http://shiftindonesia.com/teknik-rca-dengan-utilisasi-5-whys-untuk-temukan-akar-masalah/
http://industrialengineeringdepartment.blogspot.com/2013/03/identifikasi-penyebab-masalah-dengan-6m.html
No comments:
Post a Comment