Tahun 2011 awal aku mendapatkan petuah dari sang motivator Tung Desem Waringin mengenai investasi, dimana beliau mempunyai formula untuk investasi di Properti sebesar 5%, dalam bentuk Perak sebesar 40% dan dalam bentuk Emas : 10%.
Untuk jenis investasi yang disebutkan terakhir, yaitu investasi emas atau logam mulia adalah investasi logam berharga dan langka yang keberadaannya dapat diterima oleh kalangan umum. Sifatnya yang mudah dibentuk, membuat emas sering dipakai dalam pembuatan perhiasan. Emas juga merupakan alat investasi yang aman & menguntungkan. Dalam situasi yang tidak menentu, banyak orang yang beralih ke emas karena emas mempunyai nilai yang lebih stabil dan dianggap sebagai mata uang tanpa batasan asset yang penting & aman yang dapat diuangkan setiap saat dibutuhkan.
Pergerakan nilai tukar US Dollar yang searah dengan emas, membuat investor emas mendapatkan keuntungan ganda bila harga emas naik. Harga emas naik terjadi dengan diiringi pelemahan dolar AS. Harga emas biasanya memang berbanding terbalik dengan dolar AS. Dalam kondisi dolar melemah, harga emas biasanya naik dikarenakan harga emas menjadi lebih murah bagi investor yang membeli dengan mata uang lain.
Orang jaman dahulu juga menganggap Emas sebagai media menabung dan media investasi yang dirasa sangat bisa diandalkan. Jika uang mereka sudah cukup banyak, mereka akan membeli emas dalam bentuk perhiasan, dan menyimpannya di rumah mereka.
Maka tak heran jika orang dahulu rata-rata memiliki emas perhiasan dalam jumlah yang banyak sekali. Namun kecenderungan untuk membeli emas dalam bentuk batangan hampir tidak ada. Hal ini karena orang dahulu menganggap membeli emas selain sebagai media menabung juga untuk digunakan.
Menganggap emas sebagai salah satu bentuk investasi, sebenarnya orang jaman dahulu tidak salah, karena emas memang memiliki kecenderungan sebagai ‘safe heaven’. Dengan emas, uang anda malah justru naik.
Sumber :
https://www.simulasikredit.com/inilah-6-cara-unik-menabung-orang-jaman-dahulu/
No comments:
Post a Comment