Pages

Wednesday, June 10, 2020

Focus on The Playing Field

Pagi ini di media sosial dihujani berita mengenai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Jika sebelumnya diberitakan menguat, sekarang sebaliknya, IHSG melemah.

Hari Rabu, tanggal 10 Juni 2020 IHSG terkoreksi 2,27% ke level 4.920,68. Sejalan dengan IHSG, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS juga terkoreksi 0,65%.

Harga minyak WTI juga terpantau melemah, bahkan amblas 2,24%, karena muncul data stok minyak mentah AS yang naik 5,7 juta barel pada 5 Juni sedangkan konsensus hanya memprediksi kenaikan sebesar 1,7 juta barel. Harga minyak mentah WTI kontrak berjangka Juni diperdagangkan dengan harga sekitar US$ 38 per barel.

Dampaknya pabrikan minyak Chevron terkoreksi 3,9%, Exxon terkoreksi 5,3%.

Pelemahan IHSG karena aksi profit taking investor setelah menguat signifikan. Aksi profit taking juga terjadi di bursa saham Amerika Serikat (AS). Wall Street Saham, yang semula menguat akibat sentimen pelonggaran karantina wilayah (lockdown), kini berguguran,

Termasuk pengaruh dari informasi Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir akan memangkas jumlah BUMN menjadi 70-80 perusahaan. Performa saham-saham blue chip yaitu, BBRI turun 5,61%, dan BMRI melemah 6,92%.

IHSG juga diperkirakan oleh para pakar masih akan bergerak melemah dengan support resistance di 4.840-4.978. Reliance menyarankan saham-saham yang mulai dapat dicermati secara teknikal diantaranya HMSP, KLBF, TLKM, ITMG, INTP, CPIN.

Saham TLKM adalah saham yang dimiliki PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk yang merupakan badan usaha milik negara yang bergerak di sektor jasa telekomunikasi dan jaringan di Indonesia, yang memiliki layanan telekomunikasi, layanan kabel, nirkabel (CDMA dan GSM), layanan interkoneksi dan multimedia.

Banyak investor dan sekuritas yang menjagokan saham TLKM karena trafik data meningkat 60% pada 2019-2022, yang disebabkan oleh naiknya pengguna smartphone dan naiknya konsumsi data untuk konten video. Pandemi Covid-19 telah membuat penggunaan fixed broadband meningkat. TLKM dengan unit bisnis IndieHome akan terbantu pertumbuhannya.

TLKM juga memiliki pendapatan yang stabil, infrastruktur yang kuat, basis pelanggan yang besar, dan pemimpin pasar yang tak tertandingi. Estimasi pendapatan TLKM tahun 2020 ini dapat mencapai Rp141,64 triliun hingga Rp144,57 triliun, dibandingkan tahun 2019 lalu Rp135,83 triliun, atau naik sekitar 5,9%.


Meski angka naik turun seperti roller coaster, tapi kita harus ingat pesan dari Warren Buffett, sang begawan investor dunia. Dikutip dari media sosial instagram Entrepeneur Mindset, beliau menyebutkan bahwa :
Games are won by players who focus on the playing field, not by those whose eyes are glued to the scoreboard


Sumber :
https://www.goodreads.com/quotes/1140603-games-are-won-by-players-who-focus-on-the-playing
https://investasi.kontan.co.id/news/ihsg-bisa-kembali-melemah-berikut-saham-yang-bisa-dicermati-hari-ini-116
https://www.cnbcindonesia.com/market/20200611054313-17-164515/ihsg-mungkin-masih-profit-taking-tapi-ada-potensi-rebound/3
https://market.bisnis.com/read/20200420/189/1229420/ini-alasan-sekuritas-jagokan-saham-telkom-tlkm

No comments:

Post a Comment