Jika ingin mengajari anak naik sepeda, tidak mungkin kita akan memberikan buku untuk dibaca atau mengajak anak ke sekolah untuk yang mengajarkan kajian fisika dalam hal naik sepeda, mulai dari mengenjot, menjaga keseimbangan, berbelok dan berhenti.
Tentunya kita akan mengambil cari mengajari sepeda dengan memberikan beberap petunjuk, kita mulai dari meminta anak duduk di sadel, lalu kita dorong pelan-pelan bahkan terkadang membiarkan dia terjatuh hingga akhirnya sang anak dapat menguasai sendiri.
Kita pun bisa belajar kesalahan.
Kita bisa belajar dari kekeliruan.
Seperti halnya pengalaman pribadi saat mengajari anak belajar sepeda.
Anakku yang pertama belajar naik sepeda setelah 4x mencoba dalam 4 hari.
Namun anakku yang kedua bisa langsung mengayuh sepeda dengan belajar naik sepeda tidak sampai dalam waktu 40 menit.
Lalu apa maksudnya kita tidak perlu belajar diatas meja? Tentu tidak. Namun kita harus mengetahui proporsi antara belajar dan praktek, terutama bagi kita sang praktisi, yang tidak hanya jago di ruangan, tapi juga raja di lapangan.
Just Do It
No comments:
Post a Comment