Generasi muda zaman sekarang tidak semuanya memiliki gaya hidup boros dan hedonis. Karena berdasarkan penelitian banyak generasi milenium (rentang usia 18-33 tahun di 2014) cukup disiplin dalam mengatur keuangan dibandingkan generasi X dan generasi baby boomer.
Penelitian melibatkan 2000 penabung di Inggris, bahwa generasi muda di rentang usia 18-24 tahun menyimpan hampir sepertiga dari pendapatan per bulan mereka. Kemudian, generasi muda di rentang usia 25-34 tahun, setidaknya menyimpan seperlima gaji bulanan mereka. Sedangkan generasi X, generasi senior di rentang usia 45-54 tahun.
Bisa jadi penyebab faktor diatas bukan dari perbedaan generasi, namun seiring usia maka gaya hidup dapat mengubah seseorang. Dimana sewaktu duduk di bangku sekolah, kita bisa menabung dengan cara membawa bekal makanan dari rumah. Lalu saat memasuki dunia kerja, dengan adanya kartu kredit kemudian sikap konsumtif muncul.
Oleh karena itu, agar tidak cenderung konsumtif, mari ingat kembali pelajaran penting berikut:
- Menabung dengan motivasi, jadikan motivasi besar dalam menabung jika hendak membeli barang incaran. Selalu tetapkan tujuan dan rencanakan keuangan saat menerima gaji bulanan atau bonus tahunan.
- Lebih murah sehingga tidak harus bayar lebih mahal, menciptakan kesenangan dengan kegiatan menghibur termasuk liburan tidak harus yang mahal dengan mengeluarkan banyak uang, ubah segera pola pikir tersebut.
- Bekal makanan kreatif, agar tidak membosankan setidaknya 3 hari dalam seminggu, hal ini dapat menghemat banyak pengeluaran.
Kemampuan mengatur uang ini juga penting dimiliki oleh anak, agar terbiasa dan bisa saat dewasa nanti. Penting bagi orangtua untuk membekali pengetahuan pengaturan keuangan pada anak. Berikut tips parenting untuk pengaturan keuangan sedari dini,
- Menabung, penting untuk mengajarkan anak tentang perbedaan keinginan dan kebutuhan. Hal ini bisa membantu mereka untuk mengatur keuangan. Berikan dua wadah untuk anak. Satu untuk tabungan dan satu untuk pengeluaran. Ajak anak untuk menentukan benda mana yang merupakan keinginan dan kebutuhan.
- Pribadi yang fleksibel, bentuk pola pikir anak agar lebih fleksibel, agar anak tidak terlalu kaku pada suatu keputusan. Sheingga Saat dewasa nanti anak bisa lebih legowo dalam menerima segala keputusan. Hal ini juga bisa meningkatkan cara berpikir kreatif mereka.
- Harga dan nilai, harga tidalah sama dengan nilai, ada perbedaan diantara keduanya. Suatu barang dengan harga mahal bisa jadi tidak sebanding dengan nilai atau kegunaannya. Ajak anak untuk melihat daftar harga barang dari beberapa supermarket, lalu minta mereka untuk membandingkan beberapa harga tersebut.
- Mengambil keputusan, anak kelak akan berada di situasi di mana mereka dihadapkan dengan beberapa pilihan. Penting untuk mereka mengambil keputusan yang terbaik dan berdampak di masa depan. Berikan contoh saat mengambil keputusan, serta efek dari kesimpulan tersebut. Misal, keluarga akan mengadakan piknik bersama di akhir tahun, tetapi kita membutuhkan sebuah laptop untuk bekerja. Solusinya adalah dengan menabung untuk membeli laptop. Jika tidak ada laptop, maka tidak bisa bekerja untuk menghasilkan uang. Sehingga pergi piknik masih bisa dipikirkan belakangan karena tidak mendesak.
Sumber :
https://simplifinancialplanning.blogspot.com/2014/04/generasi-muda-masa-kini-rajin-menabung.html
https://simplifinancialplanning.blogspot.com/2013/06/pelajaran-keuangan-dari-kebiasaan-masa.html
https://simplifinancialplanning.blogspot.com/2021/02/kiat-parenting-anak-bijak-mengatur.html
http://moneystreetsmart.com/8-money-lessons-teach-kids/
No comments:
Post a Comment