Hari Selasa, tanggal 23 Maret 2021 dunia Logistic dan Supply Chain mendadak heboh. Diberitakan bahwa kapal Ever Given atau kapal Evergreen sesuai nama operatornya terjepit di Terusan Suez. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh badai pasir dan angin kencang dari Gurun Sinai yang menghalangi pandangannya, sehingga kapal menabrak daratan.
Kemungkinan kedua adalah karena ada kesalahan teknis atau manusia.
Kapal Ever Given sepanjang 400 meter panjangnya melebihi empat lapangan sepak bola, dengan lebar 59 meter dan bobot 200.000 ton. Kapan tersebut berbendera Panama yang dioperasikan oleh Evergreen Marine Corp asal Taiwan.
Akibat Terusan Suez macet, muatan kargo senilai 9,6 miliar dollar AS (Rp 138,5 triliun) yang biasa melintasi Asia dan Eropa setiap harinya, kini tertahan. Sehingga diperkirakan Mesir kehilangan pendapatan sekitar 12-14 juta dollar AS (Rp 173-202 miliar) setiap hari.
Terusan Suez menghubungkan antara Laut Mediterania dan Laut Merah, diresmikan tahun 1869 dan dibangun atas prakarsa insinyur Prancis yang bernama Ferdinand Vicomte de Lesseps. Saat Mesir dipimpin Presiden Gamal Abdul Nasir terusan Suez pada tanggal 26 Juli 1956 dinasionalisasi pihak Mesir.
Terusan Suez berada di sebelah barat Semenanjung Sinai, merupakan terusan kapal sepanjang 163 km yang terletak di Mesir, menghubungkan Pelabuhan Said (Būr Sa'īd) di Laut Tengah dengan Suez (al-Suways) di Laut Merah.
Sebelum adanya Terusan Suez transportasi air dilakukan dengan cara mengosongkan kapal dan membawa barang-barangnya lewat darat antara Laut Tengah dan Laut Merah. Dengan adanya Terusan Suez, maka transportasi air dari Eropa ke Asia tanpa mengelilingi Afrika.
Di belahan dunia yang lain juga terdapat Terusan Panama (Canal de Panama) yaitu terusan yang memotong tanah genting Panama sepanjang 82 km, memotong Amerika Utara dan Amerika Selatan serta menghubungkan Samudra Pasifik dan Atlantik.
Cara kerja Terusan Suez sangat mengandalkan tinggi pasang surut permukaan laut, baik di sisi Pelabuhan Said di Laut Merah maupun Pelabuhan Alexandria di sisi Laut Mediterania.
Sedangkan di Terusan Panama yang merupakan kanal air tawar agar bisa masuk ke kanal, kapal harus masuk ke celah sempit dalam sebuah bendungan atau dam, untuk kemudian dikunci (ditutup di kedua sisi), sebelumnya kemudian diangkat menggunakan air dan ditarik dengan sebuah kapal tunda maupun lokomotif yang relnya berada di sisi kanal air.
Prosedur di Terusan Panama yang jauh lebih rumit ketimbang kapal yang menggunakan Terusan Suez menyebabkan Terusan Panama dikenakan biaya lebih mahal dibandingkan kapal yang melintasi Terusan Suez.
Terusan Suez mengurangi waktu tempuh sekitar 6.000 kilometer (km). Sebelum adanya kanal kapal harus menempuh jarak 21.000 km karena harus berputar mengelilingi Benua Afrika dengan waktu tempuh 24 hari. Dengan adanya kanal waktu perjalanan hanya memerlukan waktu 14 hari karena jarak dipangkas hanya menjadi 12.000 km.
Sementara Terusan Panama memperpendek waktu dari Atlantik ke Pasifik sejauh 13.000 km. Terusan ini memotong waktu tempuh kapal laut karena tidak perlu memutar lewat ujung selatan Amerika Selatan. Untuk menyeberang, sebuah kapal perlu waktu 9 jam.
zeymarine.com/canals-in-the-world-that-make-life-easier
Selain Terusan Suez dan Terusan Panama juga terdapat terusan-terusan lain di dunia antara lain Terusan Kiel (Jerman), Terusan Volga (Rusia), Terusan Baltik (Rusia), Terusan Houston (AS), dan Terusan Welland (Kanada).
Dan satu lagi adalah Terusan Thai (Terusan Kra atau Terusan tanah genting Kra), yang merupakan rencana untuk terusan yang akan melewati Thailand selatan untuk mempersingkat transportasi di Semenanjung Malaya.
Terusan Kra diusulkan pada tahun 1677, ketika Raja Thai Narai yang Agung meminta insinyur Prancis de Lamar untuk meneliti kemungkinan membangun terusan yang menghubungkan Songkhla dengan Myanmar.
Pemerintah Thailand yang berambisi membangun kanal di daerah Selatan, tepatnya di sebuah celah daratan sempit bernama Genting Kra dekat perbatasan dengan Malaysia. Genting Kra merupakan daratan yang diapit oleh Laut China Selatan dan Laut Andaman.
Thai Canal tersebut akan membelah daratan sepanjang sekitar 120 kilometer. Dengan kanal tersebut, kapal-kapal yang melintasi Laut China Selatan menuju ke Laut Andaman tak perlu lagi melewati Selat Malaka.
Terusan Kra dianggap pemborosan, karena jarak dari Teluk Thailand ke Selat Malaka relatif dekat, sehingga hanya menghemat waktu dua hari saja.
Sumber :
https://www.kompas.com/global/read/2021/03/28/091717370/fakta-baru-terusan-suez-macet-kapal-ever-given-bukan-terseret-angin?page=all.
https://id.wikipedia.org/wiki/Terusan_Suez
https://id.wikipedia.org/wiki/Terusan_Panama
https://id.wikipedia.org/wiki/Terusan_Thai
https://money.kompas.com/read/2021/04/05/073806426/apa-saja-perbedaan-terusan-suez-dan-terusan-panama?page=all.
https://money.kompas.com/read/2021/03/29/113138426/tentang-terusan-kra-ambisi-thailand-yang-mengancam-singapura?page=all.