Badan Kesehatan Dunia WHO menginformasikan pemberian nama terhadap varian mutasi Sars-CoV-2 yaitu diantaranya
- Varian Inggris B.1.1.7 disebut Alpha
- Varian Afrika Selatan B.1.351 disebut Beta
- Varian Brasil P.1 disebut Gamma
- Varian India B.1.617.2 disebut Delta
- Varian India B.1.617.1 disebut Kappa
- Varian Amerika Serikat B.1.427/B.1.429 disebut Epsilon
- Varian Brasil P.2 disebut Zeta
- Varian B.1.525 disebut Eta
- Varian Filipina P.3 disebut Theta
- Varian Amerika Serikat B.1.526 disebut Iota
Tujuan pemberian nama dengan berdasarkan huruf alfabet Yunani merupakan hasil dari pertimbangan berbulan-bulan oleh para ilmuwan dunia dengan tujuan untuk mempermudah penyebutan dan juga untuk menghindari stigma wilayah saat ditemukannya .
Hal ini untuk menghindari stigma negatif berdasarkan pengalaman historis seperti virus Ebola yang namanya diambil dari sungai Kongo. Atau juga penyakit 'flu Spanyol' pada 1918 yang hingga kini asal-usulnya masih belum diketahui.
Saat ini yang sedang banyak dibahas di Indonesia dan dunia adalah varian Delta yang konon lebih menular dibanding varian lainnya. Perbandingannya adalah varian asli virus corona dapat menginfeksi 3 orang lain, varian Alpha dapat menginfeksi 5-6 orang lainnya, sedangkan varian Delta berpotensi menularkan 7-8 orang lainnya.
Pada April 2021, varian Delta ini telah dilaporkan di 80 negara sehingga dimasukkan WHO dalam daftar variant of concern atau paling mengkhawatirkan di dunia. Di Indonesia telah ditemukan di 6 provinsi Indonesia yang tersebar di DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Tengah.
Varian Delta lebih menular daripada yang sebelumnya karena beberapa mutasi kunci pada protein lonjakan, yang memungkinkan virus untuk menembus dan menginfeksi sel sehat. Varian Delta memiliki 2 mutasi penting dalam protein lonjakannya, atau set mutasi.
Vaksin mRNA (Pfizer-BioNTech dan Moderna) cukup efektif, 2 dosis vaksin dapat melawan varian ini dengan 88 persen efektif.. Vaksin vektor virus dari Johnson & Johnson dan AstraZeneca juga efektif, sekitar 60 persen efektif.
Namun, jangan abai dengan penyakit yang lain. Karena Covid-19 ini hanyalah salah satu dari beberapa penyakit yang cukup berbahaya atau kejadian lain yang dapat menyebabkan kematian, misalnya diantaranya :
- Coronary Heart Disease
- Stroke
- Tuberculosis
- Diabetes Mellitus
- Lung Disease
- Liver Disease
- Diarrhoeal diseases
- Alzheimers & Dementia
- Influenza and Pneumonia
- Road Traffic Accidents
- Kidney Disease
- HIV/AIDS
Sumber :
https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20210618174210-199-656353/alasan-perubahan-nama-virus-corona-jadi-delta-alpha
https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20210619120208-202-656576/infografis-nama-nama-baru-varian-virus-corona
https://www.kompas.com/sains/read/2021/06/22/113200823/tak-hanya-varian-delta-mutasi-virus-corona-lain-juga-mengkhawatirkan?page=all.
https://www.kompas.com/sains/read/2021/06/21/083200323/fakta-varian-corona-delta-seberapa-menular-gejala-hingga-risiko?page=all.
No comments:
Post a Comment