Pages

Tuesday, July 20, 2021

Khotbah Idul Adha 2021

KHOTBAH 1

Assalamu alaikum, Wr. Wb

Allaahu akbar Allaahu akbar Allaahu akbar, laa ilaaha illallahu waallaahu akbar, 

Allaahu akbar walillaahil hamd.


Alhamdu lillahi robbil alamin

Wassholatu wassalamu ala sayyidina Muhammad wa alihi wa shohbihi ajma'in


Bulan Dzulhijjah merupakan bulan istimewa karena ada ibadah khusus di bulan tersebut, yaitu haji dan kurban. 

Haji merupakan rukun Islam yang kelima, yang wajib dikerjakan jika mempunyai kemampuan meliputi fisik, ekonomi, juga keamanan. 

Dalam ibadah haji banyak sekali ritual sebagai simbol yang penuh makna. 

Pertama yang bisa ditangkap adalah makna tauhid. 

Makna ini tersirat dalam posisi Ka’bah sebagai sentra kedatangan para jamaah dari berbagai belahan dunia. Jutaan orang dari berbagai penjuru dan bangsa berkumpul dalam satu pusat, tanpa dibedakan bahwa satu daerah lebih utama dibanding daerah lainnya. 

Ini adalah simbol bahwa tujuan dari keseluruhan hidup ini adalah satu, yakni Allah ﷻ. 

Kedua adalah makna kemanusiaan. 

Pakaian ihram yang dikenakan orang-orang saat memulai haji adalah simbol kesamaan dan kesetaraan semua manusia. Dalam ihram seluruh pakaian dianjurkan berwarna putih. Bagi jamaah haji laki-laki bahkan harus mananggalkan semua pakaian berjahit dan menggantinya dengan hanya dua helai kain. 

Kaum laki-laki dilarang mengenakan topi atau peci, sedangkan jamaah perempuan dilarang mengenakan cadar. Ritual ini menandai kesatuan identitas manusia sebagai hamba Allah, dan melepaskan identitas-identitas selainnya, seperti suku, ras, nasab, jabatan politik, kelas ekonomi, dan ketokohan. 

Tak hanya pakaian-pakaian “kehormatan” duniawi yang dilepas, jamaah haji dari berbagai bangsa dan negara juga bersama-sama meninggalkan tempat asalnya untuk berkumpul di tempat yang sama. Pemandangan ini lebih tampak ketika mereka sedang bersama-sama wukuf di Arafah. 

Mereka harus berdiam di lokasi yang sama dan di bawah terik matahari yang sama. Ini menandakan bahwa sesungguhnya manusia—siapa pun itu—pada akhirnya akan kembali pada Dzat yang tunggal. 

Ketiga adalah makna napak tilas sejarah kenabian. 

Haji juga menjadi momen mengenang jejak nabi-nabi terdahulu, khususnya Nabi Adam, Nabi Ibrahim, dan Nabi Muhammad. Perjalanan mereka bukanlah sejarah hidup yang kosong makna, melainkan mengandung berbagai pelajaran yang penting diingat. 

Ritual melontar Jumrah, misalnya, adalah jejak permusuhan Nabi Adam & Ibrahim kepada setan. Kita diingatkan tentang pentingnya selalu waspada terhadap berbagai tipu daya musuh terlaknat ini. 

Begitu juga tentang ritual Sa’i. Ia menyimpan sejarah perjuangan Siti Hajar mencari air untuk putranya, Ismail, ketika ditinggal Nabi Ibrahim ‘alaihis salam. Lari-lari yang berulang sampai tujuh kali merupakan simbol kegigihan ikhtiar yang tak kenal putus asa. 

Hingga akhirnya pertolongan Allah pun datang dengan memancar air secara tiba-tiba dari bawah kaki Nabi Ismail. Mata air itu kita kenal hingga sekarang sebagai sumur Zamzam.


KHOTBAH 2

Allahu akbar 3x

Alhamdu lillahi robbil alamin


Semua cobaan kita lalui dengan baik manakala dihadapi dengan sabar, yaitu tetap istiqamah menjalankan petrintah Allah SWT dan menjauhi segala larangan-Nya. 

Di akhir khutbah ini, dengan penuh khusyu’ dan tadharru’, kita berdoa kepada Allah SWT semoga perjalanan hidup kita senantiasa terhindar dari segala keburukan yang menjerumuskan umat Islam.

Semoga dengan doa ini pula, kiranya Allah SWT berkenan menyatukan kita dalam kebenaran agama-Nya dan memberi kekuatan untuk memtaati perintahnya dan menjauhi larangan-Nya. 

رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِى ٱلدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى ٱلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ

rabbanā ātinā fid-dun-yā ḥasanataw wa fil-ākhirati ḥasanataw wa qinā 'ażāban-nār

"Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka".

Amin Ya Rabbal ‘Alamain


Allaahu akbar Allaahu akbar Allaahu akbar, laa ilaaha illallahu waallaahu akbar, 

Allaahu akbar walillaahil hamd.


Sumber :

Sumber: https://islam.nu.or.id/post/read/94578/khutbah-idul-adha-tiga-makna-di-balik-ibadah-haji

No comments:

Post a Comment