Pages

Friday, October 8, 2021

Bionomics

Bioekonomi berasal dari 3 kata, yaitu biologi dan ekonomi. Biologi atau biology berasal dari kata “bio” yang berarti kehidupan, kata “logos” mempunyai arti sebagai ilmu, dan ekonomi merupakan ilmu yang mempelajari perilaku individu dan masyarakat dalam menentukan pilihan untuk menggunakan sumberdaya-sumberdaya yang langka dalam upaya meningkatkan kualitas hidupnya.

Menurut United Nations Food and Agriculture Organisation (FAO) yaitu Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa, bioekonomi didefinisikan sebagai "produksi, penggunaan, dan konservasi sumber daya hayati, termasuk pengetahuan, ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi terkait untuk menyediakan informasi, produk, proses, dan layanan ke semua sektor ekonomi. dengan tujuan bergerak menuju ekonomi yang berkelanjutan".

Istilah bioekonomi (bionomics atau bioeconomics) diperkenalkan oleh TI Baranoff, seorang teoretikus biologi laut asal Rusia. Selanjutnya yang menjadi pionir dalam pengembangan bioekonomi adalah Scott Gordon, yaitu seorang ahli ekonomi dari Kanada. 

Gordon yang pertama kali menggunakan pendekatan ekonomi untuk menganalisis pengelolaan sumberdaya ikan yang optimal. Gordon menggunakan basis biologi yang diperkenalkan oleh Schaefer, yaitu konsep Maximum Sustainable Yield (MSY). Dan kemudian istilah bioekonomi secara intensif dipergunakan oleh Collin Clark dan Gordon Munro.

Source : iberdrola.com

Bioekonomi memiliki potensi yang sangat besar untuk

  • Penciptaan lapangan kerja, menciptakan jutaan pekerjaan hijau, terutama di daerah pedesaan dan pesisir
  • Pembaruan dan modernisasi kain industri, memperkenalkan inovasi di bidang pertanian, akuakultur, kehutanan, dan industri lainnya
  • Mitigasi iklim dan netralitas karbon, mengurangi emisi atmosfer dan ketergantungan kita pada sumber daya fosil
  • Restorasi eksosistem dan keanekaragaman hayati, selaras dengan SDGs, memulihkan ekosistem yang terdegradasi

Sebuah dokumen National Bioeconomy Blueprint yang dikeluarkan pemerintahan Obama pada tahun 2012, berisi tentang strategi Amerika Serikat untuk mengembangkan ekonomi yang berbasis pada life science dan bioteknologi. 

Dalam dokumen tersebut dijelaskan bahwa masa depan ekonomi AS bukan ditopang oleh mesin, kimia, atau IT, tapi oleh life science dan bioteknologi. Mereka menyebutnya bioekonomi (bioeconomy), ekonomi yang pertumbuhannya didorong oleh pemanfaatan riset dan pengembangan life science dan bioteknologi.

Pemerintah Obama memilihnya karena 2 alasan strategis. Pertama, industri dan produk hayati menjanjikan potensi luar biasa untuk mendukung pertumbuhan ekonomi karena industrinya sedang emerging. 

Dan kedua, relatif tidak merusak lingkungan sehingga menghasilkan pertumbuhan berkesinambungan (sustainable growth). Beberapa sektor unggulan dipilih sebagai spesialisasi seperti: kesehatan, pertanian/pangan, energi terbarukan, dan lingkungan.

Saat ini terdapat juga istilah New Normal Bioeconomy sebagi bentuk perubahan model ekonomi yang memiliki 3 ciri khas, yaitu sirkular, berbagi, dan regeneratif. Ciri regeneratif ini muncul dari masa new normal, yang memaksa upaya-upaya menumbuhkan keanekaragaman hayati, karena meningkatnya kepedulian masyarakat akan pentingnya mengonsumsi makanan-makanan sehat dan berbasis biodiversitas

Karakteristik inovasi bioekonomi ini berorientasi pada masa depan, memperkuat kedaulatan ekonomi, memberikan solusi, dan dapat dijangkau masyarakat kelas menengah ke bawah. Sektor dari inovasi ini pun beragam mulai dari pangan dan obat, biomaterial, hingga smart farming. Inovasi-inovasi dari model ekonomi new normal bioeconomy ini tak lepas dari pentingnya hilirisasi inovasi serta tata kelola yang benar.


Sumber:
http://bioeconomic.blogspot.com/2008/05/bioekonomi-perikanan.html
https://www.yuswohady.com/2015/08/29/bioekonomi/
http://lipi.go.id/berita/Perubahan-Model-Ekonomi-dalam-Tiga-Disrupsi-Besar-Dunia/22485
https://www.iberdrola.com/sustainability/bioeconomy-what-is-it

No comments:

Post a Comment