Karl Martin Sandberg atau yang lebih dikenal dengan Max Martin, adalah produser rekaman, penulis lagu, dan penyanyi Swedia. Di tahun 90-an Martin membuat serangkaian hits besar seperti "...Baby One More Time" oleh Britney Spears (1998), "I Want It That Way" oleh The Backstreet Boys (1999), dan "It's Gonna Be Me" oleh NSYNC (2000).
Selain itu, Martin juga ikut menulis 23 hit lainnya, yaitu "I Kissed a Girl" oleh Katy Perry (2008), "One More Night" oleh Maroon 5 (2012), "Blank Space" oleh Taylor Swift (2014), dan "Blinding Lights" oleh The Weeknd (2020).
Daftar list selengkapnya lagu berkat tangan emas Max Martin adalah sebagai berikut:
- 1999 – "...Baby One More Time" (Britney Spears)
- 2000 – "It's Gonna Be Me" (NSYNC)
- 2008 – "I Kissed a Girl" (Katy Perry)
- 2008 – "So What" (P!nk)
- 2009 – "My Life Would Suck Without You" (Kelly Clarkson)
- 2009 – "3" (Britney Spears)
- 2010 – "California Gurls" (Katy Perry menampilkan Snoop Dogg)
- 2010 – "Teenage Dream" (Katy Perry)
- 2010 – "Raise Your Glass" (P!nk)
- 2011 – "Hold It Against Me" (Britney Spears)
- 2011 – "E.T." (Katy Perry featuring Kanye West)
- 2011 – "Last Friday Night (T.G.I.F.)" (Katy Perry)
- 2012 – "Part of Me" (Katy Perry)
- 2012 – "One More Night" (Maroon 5)
- 2012 – "We Are Never Ever Getting Back Together" (Taylor Swift)
- 2013 – "Roar" (Katy Perry)
- 2014 – "Dark Horse" (Katy Perry menampilkan Juicy J)
- 2014 – "Shake It Off" (Taylor Swift)
- 2014 – "Blank Space" (Taylor Swift)
- 2015 – "Bad Blood" (Taylor Swift menampilkan Kendrick Lamar)
- 2015 – "Can't Feel My Face" (The Weeknd)
- 2016 – "Can't Stop the Feeling!" (Justin Timberlake)
- 2020 – "Blinding Lights" (The Weeknd)
Meskipun banyak mencetak lagu hits, namun tidak membuat Martin jumawa dan sombong. Bahkan kita pun baru tahu kehebatan Martin setelah membaca artikel tersebut. Hal ini dikarenakan Hukum Jante atau Janteloven atau Jantelagen yang berlaku di negara-negara Nordik seperti Swedia dan Denmark serta Norwegia.
Jantelagen digunakan sebagai istilah sosiologi untuk menyebut sikap tendensius terhadap individualitas dan prestasi pribadi yang mengacu kepada mentalitas yang mencerca pencapaian individu dan mengutamakan kebersamaan (kolektivisme).
Adalah Aksel Sandemose yang menuangkannya dalam novel satire berjudul Seorang Buronan Melintasi Jejaknya (En flyktning krysser sitt spor, 1933). Jantelagen adalah kaidah tak tertulis di daerah Nordik untuk menjaga kesetaraan setiap orang. Jantelagen ditaati orang-orang Eropa Utara, terutama di pedesaan, selama berabad-abad.
Dengan kode etik Jantelagen ini membuat Max Martin pantang membicarakan perihal materi. Tidak hanya Martin, namun banyak orang kaya di kawasan Nordik sana yang tidak akan memberitahu seberapa besar penghasilan karena mereka tak punya alasan untuk membicarakannya.
Banyak orang Swedia menolak membicarakan kemampuan finansial. Hal ini dikarenakan di Swedia memiliki keengganan yang mengakar untuk membicarakan uang. Pembicaraan tentang uang merupakan topik yang pantang dibahas masyarakat setempat.
Menunjukkan kekayaan atau bahkan sekedar mendiskusikan penghasilan dengan orang yang tak dikenal merupakan tabu. Kultur ini mendorong kita untuk tak pernah menganggap diri lebih hebat dibandingkan orang lain.
Sehingga kita tidak akan terlihat mencolok, membual tentang sesuatu yang tidak penting, dan cara membuat semua orang setara demi mencegah tekanan dalam pergaulan.
Intinya, kesederhanaan sangat penting.
Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Max_Martin
https://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_Jante
https://hejsweden.com/en/jantelagen-law-of-jante-how-to-be-swedish/
https://www.bbc.com/indonesia/vert-cap-50052745#:~:text=Jantelagen%20adalah%20kaidah%20tak%20tertulis,untuk%20menjaga%20kesetaraan%20setiap%20orang.&text=Istilah%20Jantelagen%20berasal%20dari%20kota,%2C%20Aksel%20Sandemose%2C%20tahun%201933.
No comments:
Post a Comment