Pages

Saturday, October 2, 2021

Sedotan Plastik

Limbah plastik diantaranya dari kontribusi kantong kresek dan botol plastik, dan yang paling besar adalah sedotan plastik sekali pakai. Data menunjukkan bahwa 86% sampah plastik di dunia berasal dari Asia. Bahkan menurut Jenna R. Jambeck, seorang ahli lingkungan, bahwa Indonesia berada pada posisi kedua dunia sebagai negara penyumbang sampah plastik ke lautan. Diprediksi oleh Ecowatch, memprediksi pada 2025 Indonesia akan menjadi salah satu dari lima negara penyumbang sampah plastik terbesar di dunia.

Berdasarkan data dari Divers Clean Action pemakaian sedotan di Indonesia setiap harinya mencapai 93.244.847 batang atau jika direntangkan mempunyai panjang 16.784 km atau setara jarak antara Jakarta ke kota Meksiko.

Artinya dalam seminggu pemakaian sedotan tersebut sama dengan 117.449 km, diketahui bahwa jarak satu kali keliling Bumi adalah 40.075 maka sedotan tersebut dapat mengitari Bumi sebanyak 3x. 

Parahnya, sampah sedotan plastik tersebut mengotori perairan dan pantai di Indonesia. Padahal sedotan ini hanya digunakan sesaat namun perlu waktu bertahun-tahun untuk terurai. Jika remahan plastik atau mikroplastik masuk ke lautan dan dimakan binatang laut pada akhirnya juga akan dikonsumsi manusia.

Solusi sederhana adalah menggunakan sedotan pakai ulang yang saat ini mulai menjadi budaya kaum urban baru dan menjadi tren gaya hidup baru di masyarakat. Sedotan yang ramah lingkungan ini berbahan dasar dari sedotan stainless steel, bambu, kaca hingga bioplastic. 


Sumber :

https://www.abc.net.au/indonesian/2018-09-19/gerakan-anti-sedotan-plastik-di-indonesia/10280154

https://katadata.co.id/ariemega/infografik/5e9a55e63009d/sedotan-plastik-mengancam-bumi

https://nationalgeographic.grid.id/read/13941728/sampah-sedotan-plastik-mengancam-bumi-berbagai-pihak-mulai-berbenah?page=all

No comments:

Post a Comment