Pages

Monday, November 1, 2021

Perubahan Suhu Global

Bagi yang lahir dan besar di tahun 1980-an, maka akan pernah mengalami saat akan tidur mencari selimut untuk menghangat tubuh. Lalu 20 tahun kemudian yaitu pada tahun 2000-an, akan sangat tidak nyaman dan nyenyak jika kita tidur tanpa ditemani oleh kipas angin. Dan di tahun 2020-an setelah 20 tahun berikutnya, banyak sekali kita yang tidur harus menggunakan AC agar tidak gerah.

Sumber : transportologi.org

Semua ini dikarenakan suhu global telah mengalami peningkatan secara terus menerus sejak masa industrial yaitu sejak tahun 1880-an. Hingga saat ini tahun 2021 telah mengalami pengingkatan suhu hampir mencapai 1 derajat Celcius.

Berdasarkan data observasi BMKG mulai dari tahun 1981 hingga tahun 2018, tercatat tren suhu di Indonesia secara umum suhu di Indonesia baik suhu minimum, rata-rata, dan maksimum memiliki tren yang bernilai positif dengan besaran yang bervariasi sekitar 0.03 °C setiap tahunnya. 

Jadi jika suhu mengalami kenaikan 0.03 °C setiap tahunnya maka dalam 30 tahun akan mengalami kenaikan sebesar 0.9 °C.

Bahkan sumber lain menyebutkan bahwa akibat dari pemanasan global ini bumi mengalami kenaikan suhu global sejak sekitar 1980 sampai 2021 meningkat 2X lebih cepat daripada periode sebelumnya. Bahkan saat ini kenaikan suhu udara di Indonesia mengakibatkan cuaca ekstrem dengan intensitas yang semakin meningkat, durasi yang semakin panjang dan frekuensinya semakin sering. 

Oleh karenanya pada tanggal 12 Desember 2015 silam ditandatangani Paris Agreement oleh 197 negara untuk menahan kenaikan suhu dunia dibawah 2 °C, jika memungkinkan 1,5 °C, dibandingkan angka sebelum masa Revolusi Industri.

Bahkan akibat perubahan iklim ini suhu panas ekstrem mencapai hingga di atas 50° Celsius dan jumlah meningkat 2 kali lipat sejak tahun 1980-an, serta meningkat setiap tahun di 4 dekade terakhir. Hal ini dikarenakan semakin memanasnya Bumi, suhu ekstrem semakin mungkin terjadi, dan dengan semakin intens.

Suhu yang mencapai 50°C umumnya terjadi di Timur Tengah dan kawasan Teluk. Temperatur sempatyang memecah rekor, setinggi 48,8°C di Italia dan 49,6°C di Kanada musim panas. Eropa Timur, bagian selatan Afrika, dan Brasil merasakan suhu maksimum naik hingga lebih dari 1°C, sementara beberapa wilayah Arktik dan Timur Tengah merekam kenaikan suhu lebih dari 2°C.


Sumber :
https://transportologi.org/data-kita/kenaikan-suhu-global/
https://www.bmkg.go.id/iklim/?p=tren-suhu
https://www.bbc.com/indonesia/majalah-58542033
https://www.cnbcindonesia.com/opini/20211022102830-14-285742/begini-dahsyatnya-dampak-pemanasan-global

No comments:

Post a Comment